Yuk, Saksikan Pembelajaran Ekonomi dengan Metode “Think-Pair-Share” di SMAN 2 Rambatan
A.Pengantar
Sesuai dengan namanya “Think-Pair-Share” (Berfikir-Berpasangan-Berbagi), maka pembelajaran dengan metode ini dimulai dengan “Thinking”, selanjutnya diikuti oleh “Pairing”, dan dikhiri dengan “Sharing”. Anda ingin tahu tentang metode ini ? Bagaimana penulis menerapkannya pada mata pelajaran ekonomi di SMAN 2 Rambatan? Mari kita ikuti pada paparan di bawah ini!

Dokumentasi Foto saat pasangan dari salah satu kelompok melakukan “SHARING” pada Pembelajaran Ekonomi dengan Metode “THINK-PAIR-SHARE” di kelas X1 SMAN 2 RAMBATAN TP 2015/2016
B. Deskripsi singkat
Metode Pembelajaran Think-Pair-Share”, merupakan kegiatan pembelajaran yang dimulai dari ” Thinking” yaitu kegiatan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Selanjutnya “Pairing” guru meminta peserta didik berpasangan, kemudian berdiskusi guna memperdalam makna dari jawaban yang telah difikirkan melalui intersubjektif dengan pasangannya. Tahap selanjutnya “Sharing”, di mana hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pengkontruksian pengetahuan pengetahuan secara integratif, sehingga peserta didik dapat menemukan struktur dan pengetahuan yang dipelajarinya (Suprijono, 2013:91
C. Keunggulan
Menurut Huda (2013:136) bahwa metode “Think-Pair-Share” dikembangkan oleh Frank Lyman, dan metode ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
1. Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain
2. Mengoptimalkan partisipasi siswa
3. Memberikan kesempatan sedikitnya delapan kali lebih banyak setiap siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain
4. Bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas
D. Persiapan
Barkley, Cross, dan Major (2012:156) menyatakan bahwa perlu persiapan untuk melaksanakan pembelajaran Think-Pair-Share” . Di mana dinyatakannya bahwa sebelum hadir di kelas, luangkanlah waktu untuk membuat sebuah pertanyaan atau masalah yang sekiranya dapat memancing banyak tanggapan. Cobalah terlebih dahulu untuk menanggapi pertanyaan itu sendiri. Tentukan bagaimana Anda akan menyampaikan pertanyaan tersebut (misalnya dengan membagikan kertas kerja, menggunakan proyek transaparansi, papan tulis), dan bagaimana melaporkan hasinya pada Anda (Barkley, Cross, dan Major: 2012:156).
Meskipun Barkley, Cross, dan Major menerapkan metode ini pada mahasiswa di Perguruan Tinggi, namun menurut penulis hal ini juga dapat diterapkan pada siswa di sekolah. Apalagi menurut beberapa referensi menyatakan metode ini bisa diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas, sehingga tentu saja persiapan untuk pelaksanaan metode ini di sekolah berlaku juga sesuai dengan pendapat ketiga pakar tersebut di atas.
E. Prosedur
Prosedur “Think-Pair-Share” menurut Huda (2013: 136-137) adalah sebagai berikut:
1. Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat anggota/siswa
2. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok
3. Masing-masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu
4. Kelompok membentuk anggota-anggotabya secara berpasangan. Setiap pasangan mensdiskusikan hasil pengerjaan individunya
5. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing-masing untuk menshare hasil diskusinya,
Seperti telah diungkapkan di atas bahwa Barkley , Cross, dan Major menerapkan metode “Think-Pair-Share” pada mahasiswa di perguruan tinggi, dan tentunya hal ini bisa juga diterapkan pada siswa. Adapun prosedur metode “Think-Pair-Share” menurut Barkley, Cross, dan Major (2012:156) adalah:
1. Ajukan pertanyaan yang sudah dibuat di depan kelas, beri waktu selama beberapa menit pada mahasiswa untuk memikirkan pertanyaan yang diajukan dan memberikan tanggapan individual
2. Minta mahasiswa membentuk pasangan dengan mahasiswa yang ada di sebelah mereka
3. Minta Mahasiswa A untuk membahas tanggapannya bersama Mahasiswa B, kemudian Mahasiswa B membahas gagasannya dengan Mahasiswa A. Ingatkan jika kedua mahasiswa tersebut memiliki tanggapan yang berbeda, maka mereka harus mengklarifikasi posisi mereka supaya mereka siap menjelaskan bagaimana dan mengapa mereka berbeda pendapat. Jika ini bermanfaat, mintalah pasangan tersebut membuat tanggapan bersama yang dibangun dari gagasan satu sama lain
F. Penerapan Metode “Think-Pair-Share” pada Pembelajaran Ekonomi SMAN 2 Rambatan
Metode ini diterapkan pada pembelajaran ekonomi dengan objek materi KD 1.1 MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN MANUSIA, subjeknya adalah siswa kelas X1 Semester 1 SMAN 2 Rambatan TP 2015/2016, yang berjumlah 24 siswa. Pelaksanaan PBM dengan metode ini dilakukan pada Hari Kamis 06 Agustus 2015 Jam VI-VIII (11.30-14.15 WIB).
Dalam hal ini penulis mengkombinasikan pendapat Barkley, Cross, dan Major: 2012:156) dan Huda (2013:137), juga dilakukan sedikit modifikasi dan penyempurnaan untuk menutupi kekurangan atau mengatasi hambatan-hambatan metode ini dalam pelaksansanaannya di lapangan.
Langkah-langkah kegiatan PBM sebagai berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Pra pendahuluan
b. Apersepsi
c. Motivasi
d. Pemberian kerangka acuan
Sebelum kerangka acuan diberikan, terlebih dahulu dibagikan buku pegangan siswa sesuai dengan materi yang dibahas. Isinya selain materi juga tugas-tugas yang akan dikerjakan siswa

Membagikan Buku Pegangan Siswa
Pada tahap kerangka acuan ini dijelaskan secara ringkas tentang KD yang akan di bahas, sistem penilaian, KKM, dan metode pembelajaran yang akan digunakan
Posisi Duduk Pertama: Posisi duduk saat kegiatan pendahuluan berlangsung sama seperti posisi duduk belajar pada umumnya, di mana semua siswa duduk menghadap ke depan kelas.

Posisi Duduk Siswa saat kegiatan Pendahuluan Berlangsung, di mana menghadap ke depan kelas untuk mendengarkan uraian guru
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti dengan menerapkan Metode Pembelajaran “Think-Pair-Share”. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
Persiapan Kegiatan Inti:
a. Siswa dibagi 5 kelompok Masing-masing kelompok beranggotakan 4 siswa atau 6 siswa
b. Posisi duduk Kedua: tempat duduk siswa disusun leter U ganda, dengan posisi siswa duduk menghadap ke arah tengah kelas.

Posisi Duduk I saat Kegiatan Inti Leter U ganda dan siswa dibagi kedalam 5 kelompok, masaing-masing kelompok beranggotakan 4 dan atau 6 siswa
c. Guru membagikan tugas individu untuk masing-masing kelompok, dan tugas berpasangan dari masing-masing kelompok
Contoh KD 1.1 MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN MANUSIA
Kelompok I:
a. Pengertian Kebutuhan dan Keinginan
b, Penggolongan Kebutuhan menurut intensitas, dan menurut sifatnya
Tugas individu : masing-masing siswa kelompok I mengerjakan semua tugas Kelompok I
Tugas Berpasangan: Pasangan I mengerjakan tugas a dan Pasangan II mengerjakan tugas b
Kelompok II:
a.Penggolongam Kebutuhan menurut waktu
b. Penggolongan menurut subjek
c. Penggolongan menurur sosio budaya
d. Penggolongan menurut wujud
Tugas individu : masing-masing siswa kelompok II mengerjakan semua tugas Kelompok II
Tugas Berpasangan: Pasangan III mengerjakan tugas a dan b dan Pasangan IV mengerjakan tugas c dan d
Kelompok III:
a. Penggolongan Alat Pemuas Kebutuhan Dilihat cara memoerolehnya,
b. Penggolongan Alat menurut cara penggunaannya
c. menurut segi kegunaannya/hubungannya dengan benda lain
Tugas individu : masing-masing siswa kelompok III mengerjakan semua tugas Kelompok III
Tugas Berpasangan: Pasangan V mengerjakan tugas a, Pasangan VI mengerjakan tugas b, dan pasangan VII mengerjakan tugas c
Kelompk IV:
a.Penggolongan Alat Pemuas Kebutuhan Menurut Segi Jaminan
b.Penggolongan Alat Pemuas Kebutuhan Menurut Segi Proses Produksi,
c. Penggolongan Alat Pemuas Kebutuhan Menurut Hubungan Konsumsi dengan Pendapatan
Tugas individu : masing-masing siswa kelompok IV mengerjakan semua tugas Kelompok IV
Tugas Berpasangan: Pasangan VIII mengerjakan tugas a, Pasangan IX mengerjakan tugas b, dan pasangan X mengerjakan tugas c
Kelompok V:
a. Utility Benda (Elemen utility, Form utility, Place Utility)
b. Utility benda (Time Utikity, Service Utility, Ownership utility)
Tugas individu : masing-masing siswa kelompok V mengerjakan semua tugas Kelompok V
Tugas Berpasangan: Pasangan XI mengerjakan tugas a, Pasangan XII mengerjakan tugas b
Eksplorasi: “THINKING”
Pada tahap ini masing-masing siswa melakukan kegiatan berfikir dan menuangkan hasil pemikirannya dalam bentuk tulisan. Pembagian Tugas individual yang akan dikerjakan masing-masing siswa telah dijelaskan di atas, dan tugas-tugas tersebut berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus difikirkan jawabannya oleh masing-masing siswa tersebut. Lebih jelasnya tugas atau pertanyaan-pertanyaan tersebut ada dalam buku pegangan. Poisisi duduk pada kegiatan “THINKING” ini seperti posisi duduk no. 2 di atas, yaitu leter U ganda dengan seluruh siswa menghadap ke tengah kelas.

Masing-masing siswa dalam kelompok sedang menyelesaikan tugas individu saat kegiatan “THINK ” (BERFIKIR), dengan posisi duduk letter U ganda menghadap ke tengah kelas
Elaborasi: “PAIRING”
Pada kegiatan “PAIRING ini siswa secara berpasangan mendiskusikan tugas seperti yang telah dijelaskan pada pembagian tugas untuk pasangan masing-masing kelompok. Posisi duduk pada kegiatan ini adalah leter U ganda tapi masing-masing pasangan saling berhadapan

Kegiatan PAIRING: Masing -masing pasangan mendiskusikan tugas, dengan posisi duduk tetap leter U Ganda, namun masing-masing pasangan saling berhadapan
Konfirmasi:” SHARING”
Selanjutnya tahap “SHARING, di mana masing-masing pasangan menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas, agar bisa didengarkan oleh pasangan lain/kelompok lainnya. Saat kegiatan”SHARING” ini, salah seorang siswa dalam pasangan tersebut sebagai penyampai hasil diskusi, sedang siswa satunya lagi sebagai penjawab pertanyaan yang diajukan oleh pasangan kelompok lain. Selama kegiatan penyampaian ini , setiap kali usai hasi penyampaian oleh masing-masing pasangan, juga langsung dikonfirmasi oleh guru benar atau tidaknya penyampaian/jawaban oleh masing-masing pasangan tersebut.

Kegiatan “SHARING”: salah satu pasangan kelompok berada di depan kelas sedang melakukan kegiatan “SHARE” (Berbagi) tentang hasil tugasnya kepada kelompok lain
Saat kegiatan “Share” ini diberikan kesempatan bagi pasangan kelompok lain untuk bertanya
Seperti telah dijelaskan di atas saat “SHARING” ini, agar ada pembagian tugas dari pasangan yang tampil tersebut, di mana salah seorang penyampai hasil diskusi, dan salah seorangnya lagi penjawab pertanyaan.

Saat kegiatan “SHARING” ada pembagian tugas dari pasangan yang tampil, salah seorang sebagai penyampai hasil diskusi, salah seorangnya lagi sebagai penjawab pertanyaan
Saat saat “SHARING” ini, bila pasangan yang tampil tidak dapat menjawab/salah menjawab pertanyaan dari pasangan kelompok lain, maka diberi kesempatan bagi pasangan-pasangan kelompok lainnya untuk membantu menjawab pertanyaan tersebut/menanggapi jawaban.

Salah seorang siswa dari pasangan kelompok lain sedang membantu memberikan jawaban
3. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup terdiri dari menyimpulkan, evaluasi, guru juga merefleksi dengan meminta tanggapan pada siswa tentang metode pembelajaran hari ini (baik kelebihan/kekurangannya, dll), informasi dan tugas minggu depan, dan menutup PBM

Siswa sedang melakukan evaluasi/postest, sebagai salah satu bagian dari kegiatan penutup
G. Kesimpulan
1.Berdasarkan keaktifan siswa, maka dengan metode pembelajaran ini siswa aktif 100%-, karena dari 24 siswa, ke 24 aktif selama PBM ini berlangsung, baik saat kegiatan THINKING, PAIRING dan SHARING”
2. Hasil refleksi, siswa menyatakan senang dengan metode ini, menarik, dan tidak membosankan
Daftar Kepustakaan
Barkley, E.E, K.P.Cross, dan C.H. Major. 2012. Collaborative Learning Techniques. Bandung:Nusa Media
Huda, M. 2013. Cooperatif Learning Metode.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suprijono, A. 2013. Cooperative Learning:Teori dan Aolikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Tinggalkan Balasan