Wartawan dan IGPPL Tanah Datar Menimba Ilmu Bahasa dari Balai Bahasa Sumbar

Sabtu, 19 Oktober 2019 | Oleh Ir. Fitriany Febby Adiana Gustariny, SE, MP, M.Pd.E

Tanah Datar-Rabu (16/10/19). Ruang Aula SMK Negeri 2 Batusangkar Bukit Gombak dipenuhi oleh peserta penyuluhan. Kegiatan ini berupa Penyuluhan Bahasa Media Massa yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Sumatra Barat yang bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Tanah Datar. Penyuluhan ini berlangsung selama tiga hari, yaitu dari tanggal 16—18 Oktober 2019.

Pembukaan Penyuluhan Bahasa Media Massa oleh Kadisdik Tanah Datar, Riswandi, S.Pd., M.Pd. (Batusangkar, Rabu 16/10/19)

Peserta penyuluhan ini terdiri dari 80 peserta yang terbagi atas tiga komunitas, yaitu 55 peserta dari Ikatan Guru Penulis dan Penggiat Literasi (IGPPL) Tanah Datar, 24 peserta dari Wartawan Tanah Datar, dan 3 peserta dari Dinas Pendidikan Tanah Datar. Narasumber tentang bahasa Indonesia dihadirkan dari Balai Balasa Sumatra Barat yang berkualifikasi S3 dan S2.

Agenda pertama hari pertama dimulai dengan acara pembukaan. Setelah pembukaan oleh protokol, kemudiam menyanyikan lagu Indonesia Raya, maka acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari Kepala Balai Bahasa Sumatra Barat yang diwakili oleh Rini Oktarina. Rini Oktarina menegaskan bahwa Balai Bahasa Sumatera Barat berkewajiban untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan bahasa Indonesia di media massa. Kegiatan penyuluhan di Tanah Datar ini adalah kegiatan pertama dari lima kabupaten terpilih.

“Kegiatan Penyuluhan Bahasa Media Massa ini adalah kegiatan pertama dari lima kegiatan kabupaten terpilih. Kegiatan ini sesuai dengan tuntutan UU No 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan mutu bahasa Indonesia sesuai Pasal 36 UUD 1945 bahwa bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Apalagi baru-baru ini telah keluar peraturan baru Peraturan Presiden No.63 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia”, tutur Rini Oktarina.

Acara pembukaan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Tanah Datar, Riswandi. Kadisdik Tanah Datar yang juga merupakan alumni Media Guru ini dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap panitia dan peserta yang telah hadir dalam kegiatan ini.

“ Kegiatan ini adalah kegiatan kedua yang merupaka follow up kegiatan sebelumnya. Sebelum ini telah dilakukan Kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun dengan dua puluh orang peserta dari IGPPL Tanah Datar yang dilaksanakan di ruang Kadisdik Tanah Datar”. Harapan dari kegiatan penyuluhan bahasa ini menjadi sebuah pembelajaran agar sebagai peserta penyuluhan terutama guru dan wartawan dapat memberikan pencerahan. Pencerahan tentang cara berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga bahasa yang kita gunakan dapat dengan mudah dicerna oleh masyarakat. Bagaimana caranya? Tentunya menggunakan bahasa yang komukatif dan edukatif”, ujar Riswandi.

Setelah acara pembukaan yang diakhiri dengan doa, maka kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan inti penyuluhan, yaitu penyampaian materi oleh narasumber. Penyampaian materi pada hari pertama disampaikan oleh Eva Krisna dengan judul “Ejaan Bahasa Indonesia”. Setelah memperkenalkan dirinya, Eva Krisna yang bergelar doktor ini memberikan informasi bahwa materi yang akan disampaikan dalam Penyuluhan Bahasa Media Massa ini ada 3, yaitu Ejaan; Bentuk dan Pilihan Kata; dan Kalimat.

“Selama tiga hari kegiatan akan diisi oleh narasumber yang berbeda. Saya hari ini akan menyampaikan materi tentang Ejaan Bahasa Indonesia, sedangkan untuk materi “Bentuk dan Pilihan Kata” akan disampaikan pada hari kedua oleh Kepala Balai Bahasa Sumbar, Bapak Dwi Sutana. Selanjutnya hari ketiga penyuluhah akan diisi oleh Pak Wahyudi dengan judul ‘Kalimat'”, ujar Eva Krisna.

Selanjutnya Eva Krisna menegaskan bahwa Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) mengatur penulisan bukan lisan. Penulisan yang diatur dalam EBI adalah penulisan huruf kata, tanda baca, dan unsur serapan. Peserta yang terdiri dari komunitas IGPPL dan wartawan terlihat bersemangat menyimak uraian materi EBI yang disampaikan oleh narasumber. Hal ini terbuktinya dengan seringnya pertanyaan yang diajukan oleh wartawan dan anggota IGPPL tentang contoh-contoh pelanggaran bahasa yang ditemui di lapangan. Peserta merasa puas atas jawaban karena Eva Krisna selaku narasumber mampu meyakinkan para peserta dengan jawaban-jawaban yang lugas dan mudah dimengerti oleh peserta.

Anggit peserta dari komunitas wartawan mengatakan: “Saya merasa bangga dan terhormat dapat mengikuti acara ini. Apalagi dapat bertemu langsung dengan para ahli bahasa, terutama Bu Doktor Eva Krisna. Padahal saya sering ke Universitas Bung Hatta, tetapi belum berjumpa dengan beliau di sana”.

“Alhamdulillah, sebagai guru saya sangat bersyukur dan senang bisa mengikuti acara ini. Ilmu tentang EBI ini sangat berguna bagi saya dan akan saya tularkan kepada siswa saya di sekolah.” Tutur Wiswi Ayu Syafni peserta dari komunitas IGPPL Tanah Datar. (fitrianygustariny).