Singgah Sejenak, Mengenal Selintas Taman Sabang Merauke Pulau Weh
A. Pengantar
Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia
Indonesia Tanah Airku Aku Berjanji Padamu
Menjunjung Tanah Airku Tanah Airku Indonesia
Lirik lagu yang masih terus tertanam sejak jaman tempo doeloe… But It’s true, Indonesia adalah negara kepulauan….. Yang Indah!! “Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau..” Lagu tersebut memang sudah tak asing di telinga kita sejak masih kanak-kanak, bukan? Sebuah lagu yang sebenarnya menceritakan tentang kedaulatan wilayah Republik Indonesia, yaitu dari Sabang, sampai Merauke. Nah, penulis dan rombongan guru Penjaskes Kabupaten Tanah Datar dan keluarganya telah diberi kesempatan untuk duduk berjajar dari Sabang sampai Merauke lho. Ah, masa’ sih! Nggak percaya, lihat deh foto di bawah ini sebagai buktinya dan jangan lupa ikuti ceritanya mengapa kami bisa duduk berjajar dari Sabang sampai Merauke ya!
B. Taman Sabang-Merauke Kota Sabang Pulau Weh
Kota Sabang sebagai ujung Barat Indonesia terletak di Pulau Weh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, sedangkan Merauke terletak di ujung Timur Indonesia, Provinsi Papua, berbatasan langsung dengan negara tetangga, Papua New Guinea. Membentang diantaranya yang disebut dengan negara kepulauan Indonesia dalam jarak lebih dari 8000 km.
Akhir tahun 2016 penulis dan rombongan guru Penjaskes Kabupaten Tanah Datar dan keluarga berkesempatan bertandang ke Serambi Mekkah, Nanggroe Aceh Darussalam. Sudah tentu tak mau melewatkan kesempatan, penulis dan rombongan pada hari Kamis 29 Desember 2016 mengalokasikan sebagian waktu untuk menyeberang ke Kota Sabang Pulau Weh guna memuaskan rasa penasaran kami pada pulau terujung di Indonesia tersebut. Berkesempatan mengunjungi salah satu ujung tanah air tercinta, menjadi pengalaman berharga bagi penulis pribadi. Penulis sangat yakin, tentunya demikian pula dengan kesan yang dirasakan oleh para wisatawan yang pernah menjejakkan kaki di tanah Sabang Pulau Weh ini. Bukan hanya pemandangan alamnya yang menarik, namun kultur setempat yang begitu kentara terasa selama penulis menghabiskan waktu yang singkat disana juga memberikan kesan tersendiri bagi penulis. Sabang, Pulau Weh pun kini resmi menjadi salah satu destinasi travel favorit penulis di Indonesia.
Untuk mencapai Pulau Weh dari Banda Aceh, kita harus menyeberang menggunakan kapal ferry (dikenal juga dengan nama kapal lambat) atau kapal ekspres (kapal cepat) dari pelabuhan Ulee Lheue. Bila menggunakan kapal ĺambat membutuhkan waktu selama kurang lebih 2 jam perjalanan, sedangkan bila menggunakan kapal cepat hanya menghabiskan waktu perjalanan selama 45 menit. Saat berangkat dari Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh ke Pelabuhan Balohan Sabang Pulau Weh penulis dan rombongan menggunakan kapal cepat, sedangkan saat akan pulang dari Pelabuhan Balohan Pulau Weh ke Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh menggunakan Kapal lambat.
Sesampainya di Pelabuhan Balohan, Sabang, kami pun dijemput oleh mobil sewa yang memang sudah dipesan oleh “guide” kami. Sopir mobil sewaan tersebut asli orang Sabang. Kemudian rombongan kami pun langsung di antar ke sebuah daerah wisata yang ada di Sabang. Dan menurut informasi sopir mobil yang membawa kami bahwa lokasi wisata pertama yang akan di tuju adalah “Taman Sabang-Merauke”. Wah….mendengar nama tersebut, penulis sungguh tak sabar ingin segera tiba di tempat tujuan. Dalam benak penulis masih tak percaya akhirnya bisa juga menjejakkan kaki di Sabang, sebuah kota yang memang ingin penulis kunjungi sejak masih di SD.
Selama perjalanan menuju tempat wisata yang akan kami tuju “Taman Sabang Mearuke” ini terasa cuaca Sabang jauh lebih bersahabat dibanding Banda Aceh, cukup sejuk dan tidak terlalu panas, meskipun dikelilingi oleh pantai. Pepohonan besar dan juga rindang di sepanjang jalan, mungkin itulah yang menyebabkan Sabang lebih sejuk dibanding Banda Aceh. Sayang penulis hanya bisa memotret dari mobil yang sedang melaju kencang, sehingga hasilnya kurang bagus. Tapi, tak apalah yang penting ada dokumentasi.

Sepanjang perjalanan di sisi jalan ditumbuhi pepohonan hijau dan rindang membuat udara sejuk dan segar di Kota Sabang Pulau Weh (Kamis, 29 Desember 2016)
Saking asyiknya memotret dan memperhatikan kiri kanan jalan selama perjalanan tak terasa akhirnya rombongan kami pun berhenti di sebuah lokasi yang kata sopir lokasi tersebut bernama Taman Sabang Merauke. Lokasi berada di sebelah kiri jalan bila kita datang dari arah Pelabuhan Balohan dan letaknya agak tinggi dari jalan, jadi untuk menuju lokasi ini kita mendaki sedikit.
Setelah sampai di atas, terlihat taman yang ditumbuhi rerumputan, dan beberapa tanaman pohon pelindung yang sepertinya belum lama di tanam. Di tengah taman terdapat jalan untuk menuju ke tempat yang bertuliskan SABANG-MERAUKE.
Selanjutnya jalan yang berada di tengah Taman Sabang Merauke saat berada di belakang menjadi bercabang dua ke kiri dan kanan, di mana jalan ke kiri tepat di depan tulisan SABANG, dan jalan ke kanan tepat di depan tulisan MERAUKE. Jadi taman ini memang sesuai dengan namanya. Karena terdapat tulisan besar yang tertera di areal taman paling belakang taman yang bertuliskan “SABANG” di sebelah kiri, dan “MERAUKE” di sebelah kanan. Tulisan SABANG MERAUKE berupa huruf kapital dan berwarna merah (tidak merah sekali, tapi merah mengarah oranye).

Dokumentasi Foto dengan latar tulisan SABANG di Taman Sabang-Merauke Kota Sabang Pulau Weh (Kamis, 29 Desember 2016)

Dokumentasi Foto dengan latar tulisan MERAUKE di Taman Sabang-Merauke Kota Sabang Pulau Weh (Kamis, 29 Desember 2016)
Menurut pengamatan penulis sebenarnya tidak banyak yang menarik di lokasi pertama yang kami kunjungi ini, namun karena adanya tulisan “SABANG MERAUKE” yang khas ini, maka lokasi ini menjadi menarik bagi para pengunjung, terutama bagi yang suka “selfie”. Mengapa kurang menarik menurut penulis? Sebab, terihat tamannya kurang terurus, dan cara menanam pepohonannya kurang tepat. Menurut hemat penulis, alangkah lebih indahnya bila taman ini ditumbuhi bunga-bunga, bunga sederhana saja seperti bunga bougenvile misalnya atau bunga yang mudah tumbuh, dan bunga-bunga tersebut kalau dapat jangan yang tinggi tumbuhnya, sebab kalau tinggi akan menutup tulisan SABANG MERAUKE. Seperti yang penulis lihat sewaktu berkunjung, ada beberapa tanaman pohon yang menutupi tulisan SABANG MERAUKE tersebut, sehingga tidak indah terlihat. Itu menurut penulis, lho!. Kalau memang ingin juga menanam tanaman Pohon yang tinggi, tentunya tulisan SABANG-MERAUKE di letakkan di ketinggian, sehingga tidak hilang daya tarik tulisan tersebut. Sekali lagi itu menurut pemikiran penulis lho!

Dokumentasi Foto di Taman Sabang-Merauke Kota Sabang Pulau Weh, terlihat tanaman pohon yang masih rendah sudah menghalangi tulisan SABANG-MERAUKE apalagi kalau sudah tinggi (Kamis, 29 Desember 2016)
Penulis mencoba untuk mencari informasi dari tempat ini, tapi tak berhasil. Hanya sedikit info yang tertulis di sini. Di sebelah kiri taman, tepatnya di ujung sebelah kiri sebelum tukisan SABANG, ada tertulis PEMERINTAH KOTA SABANG BADAN LINGKUNGAN HIDUP, KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN 2015-2016.

Dokumentasi Foto dengan latar monumen yang bertuliskan PEMERINTAH KOTA SABANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN di Taman Sabang-Merauke Kota Sabang Pulau Weh (Kamis, 29 Desember 2016)
Adanya tulisan PEMERINTAH KOTA SABANG BADAN LINGKUNGAN HIDUP, KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN dan logonya masing-masingnya, maka menurut anggapan penulis berdasarkan tulisan tersebut, taman ini didirikan oleh Pemerintah Kota Sabang dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Mungkin bisa jadi tempat inilah yang dijadikan lokasi untuk mendukung terwujudnya Sabang sebagai kota hijau yang menjadikan udara dan lingkungan di kota Sabang pulau Weh lebih bersih. Menyangkut kota hijau ini, penulis memang pernah membaca beberapa referensi di internet bahwa ada suatu lokasi di Sabang yang diprogramkan untuk pusat tanaman dari berbagai daerah di Indonesia dan diharapkan tidak hanya menjadikan kota hijau, namun Sabang juga ingin mengoleksi pohon dan tanaman yang menjadi ciri khas di setiap provinsi di Indonesia. Dan pohon itu ditanam di Taman Sabang Merauke. Menurut penulis ide tersebut sangat bagus sekali, namun sayang belum terlihat hasilnya. Mungkin bisa jadi program ini masih baru, sehingga belum terlihat hasilnya. Mengapa penulis duga program ini masih baru, karena berdasarkan informasi tahun yang tertulis di monumen tertera tahun 2015-2016. Tapi entah benar entah tidak, itu hanya anggapan penulis sesuai tahun yang tertulis.
Sekali lagi penulis nyatakan bahwa ide menjadikan kota Sabang sebagai kota hijau ditambah dengan adanya koleksi tanaman pohon yang berasal dari berbagai propinsi Indonesia, mulai dari dari daerah Sabang hingga Merauke adalah sebuah ide yang penulis berikan apresiasi bagi si penggagas ide tersebut. Sebab Kalau berhasil program tersebut tentu tempat ini akan mempunyai nilai tambah yang lain selain tulisan SABANG MERAUKE. Cuma jangan lupa saran di atas, jangan sampai tulisan SABANG MERAUKE nya tertutup oleh pepohonan, karena tulisan SABANG MERAUKE ini memang daya tarik utama di tempat wisata ini. Kalau dipikir-pikir, ah…ini kan hanya sebuah tulisan, dan tulisan seperti ini bisa ditiru dan dibuat di daerah lain. Memang bisa sich, tapi tentu nilai dan makna sejarah yang terkandung dari tulisan SABANG MERAUKE yang terdapat di kota Sabang tentu akan berbeda dengan tulisan SABANG MERAUKE yang dibuat di daerah lain. Nah bagaimana kalau tulisan SABANG MERAUKE ada juga di Merauke Propinsi Papua??? Wah, kalau ini oke tuh, karena memang hanya dua daerah ini yang patut menyandang tulisan SABANG MERAUKE. Setuju kan! Wah,….mengingat Merauke, jadi ingin ke Merauke Papua juga nich. Semoga di lain waktu ada kesempatan ya!
C. Penutup
Nah, para pembaca dan para penggemar traveling demikian sekelumit cerita dari penulis tentang perjalanan mengunjungi TAMAN SABANG MERAUKE ini. Rombongan kami tidak lama di tempat ini karena akan melanjutkan perjalanan ke 0 KM Indonesia, selain itu juga tidak ada aspek lain yang bisa penulis gali dari lokasi ini, serta tak ada pula orang tempat untuk bertanya tentang lokasi ini, maka hanya sedikit cerita yang bisa penulis sampaikan pada kunjungan ini. Namun, meski begitu semoga tulisan ini bermanfaat ya! Tapi jangan lupa untuk mengikuti cerita penulis selanjutnya tentang Sabang, khususnya tentang 0 km Indonesia, oke!
2 Responses to Singgah Sejenak, Mengenal Selintas Taman Sabang Merauke Pulau Weh