Singgah Beribadah dan Mengenal Masjid Agung Babussalam Sabang Pulau Weh
A. Pengantar
Pesona kota sabang yang penuh dengan keindahan dan sejuta catatan sejarah seakan tidak habisnya untuk dinikmati dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Pulau Weh yang kaya dengan biota lautnya menjadikan pulau Weh sebagai gerbang dimana keindahan nusantara dimulai, selain pesona alam bawah laut, sabang termasuk lokasi wisata dengan objek wisata terlengkap, mulai dari air terjun, pantai dengan pasir yang putih, pulau-pulau dengan lautan yang jernih, gunung berapi, kolam air panas, wisata religi dimana peninggalan-peninggalan asarama haji dan makam 44 aulia di sabang. Tapi belum lengkap rasanya kalau belum singgah ke sebuah mesjid dengan arsitektur indah bergaya-gaya sentuhan timur tengah. Masjid apakah itu? Ya, benar Masjid Agung Babussalam. Masjid Agung Babussalam ini selain untuk tempat yang khusu’ untuk beribadah juga siap memberikan traveler kesejukan saat berwisata religi ke masjid ini.
Para wisatawan “so pasti” memasukkan list perjalanan mereka ke Masjid Agung Babussalam Sabang Pulau Weh ini. Dan tentunya demikian rombongan kami, yaitu penulis dan rombongan guru Penjaskes Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat dan keluarga berkesempatan singgah beribadah dan mengenal masjid ini. Tepatnya pada hari Kamis 29 Desember 2016 rombongan kami singgah beribadah guna menunaikan shalat Dzuhur ke masjid ini. Agenda ke Masjid Agung Babussalam ini adalah agenda kelima yang kami lakukan di Sabang Pulau Weh, setelah sebelumnnya agenda pertama ke Taman Sabang Merauke , agenda kedua ke Tugu Kilometer Nol Indonesia, agenda ketiga ke Pantai Iboih , dan agenda keempat ke Pantai Gapang. Mengapa masjid Agung Babusssalam ini yang kami pilih untuk disinggahi? Apa daya tarik masjid terbesar di Sabang ini? Dan apakag benar masjid ini menjadi tempat eksesekusi bagi warga masyarakat Sabang yang melanggar syariat Islam. Ingin tahu? Yuk, ikuti saja seluk beluk tentang masjid yang terkenal dengan tancangan ‘segi-segi’ nya.
B. Lokasi
Mesjid Agung Babussalam adalah mesjid raya warga sabang yang terletak di Kota Atas menjadi pusat keagamaan masyarakat sabang dan juga tempat iswisatawan untuk menunaikan ibadah selama perjalanan menikmati setiap jengkal keindahan di kota sabang. Letaknya yang sangat strategis di pusat Kota Sabang, membuatnya mudah untuk dikunjungi wisatawan. Kita bisa menempuh perjalanan darat dari Pelabuhan Balohan sekitar 20 menit untuk menuju ke sana. Di mana posisi Masjid Agung Babussalam Sabang di Pulau Weh dapat Anda lihat pada peta lokasi di bawah ini
Alamat mesjid Agung Babussalam ini tidak jauh dari pusat kota sabang, tepatnya berada di Jalan Tengku Chik Ditiro, Sabang. Untuk lebih jelasnya alamat tersebut juga dapat di lihat pada peta lokasi di bawah ini.

Peta Lokasi Masjid Agung Babussalam di Jl.Tengku Cik Di Tiro (Sumber: google dalam http://petalokasi.org/ )
C. Arsitektur
1. Lekuk-lekuk Anak Panah ke Atas Serupa dengan Masjid At-TIN TMII
Saat pertama melihat eksterior bangunan Masjid Agung Babussalam ini, penulis teringat dengan Masjid At-Tin TMII Jakarta Timur. Mengapa demikian? Ya, terlihat eksteriornya ada kemiripan, Ada lekukan anak panah ke atas. Gaya arsitektur masjid At-Tin TMII memang lebih menonjolkan lekuk-lekuk anak panah ke atas pada hampir setiap sudut dan dinding ruangan. Namun, pada Masjid Agung Babussalam lekukan anak panah ke atas penulis perhatikan hanya untuk eksterior luar. Seperti lekukan anak panah ke atas ini dapat terlihat dengan jelas pada bagian muka dan samping masjid dari arah pintu masuk, serta juga terdapat pada menara masjid. Sedangkan, pada bagian dalam masjid Babussalam ini tidak tidak terdapat lekukan anak panah ke atas seperti Masjid At-Tin yang dinding depan ruang utama shalat sangat menonjol dengan lekukan anak panah ke atas.

Desain Anak Patah ke Atas Salah Satu Ciri Khas Masjid Agung Babussalam Sabang Pulau Weh (Kamis, 29 Desember 2016)
Lekukan anak panah memang menjadi daya tarik utama . Hal ini memang dimaksudkan demikian agar para wisatawan yang berkunjung ke masjid dapat langsung melihat lekukan-lekukan panah yang ditampilkan keindahan arsitektur Masjid ini. Mencoloknya lekukan, konstruksi, dan ornamen yang berbentuk anak panah pada tiap bagian masjid ini memberikan gambaran bahwa rancang bangun Masjid ini seperti halnya Masjid Agung At-Tin , maka masjid Agung Babussalam ini didesain se-minimal mungkin untuk mengekspos elemen estetis terputus dengan mengedepankan gerakan geometris yang terus bersambung seperti yang tergambar dalam sudut masing-masing anak panah yang saling berhubungan. Bentuk anak panah ini memiliki makna agar umat manusia tidak pernah berhenti mensyukuri nikmat Allah—seperti terlukis dalam bentuk anak panah—mulai dari titik awal hingga titik akhir.
2. Bangunan Menerapkan Pirinsip Pola Sudut dan Segi
Masjid di Indonesia umumnya bertipe atap dome (kubah) dengan beberapa bagian khas tanpa sudut. Bentuk-bentuk seperti melingkar, melengkung, penggalan busur lingkaran (arch ring), atau tipe tapal kuda sangat dominan terlihat di nyaris keseluruhan masjid. Bentuk-bentuk seperti ini sekilas memperlihatkan adanya lengkungan yang dianggap sesuatu yang lembut. Namun, kebalikan dari melingkar tadi, bagian-bagian tertentu dari bangunan yang menerapkan prinsip sudut justru menjadi hal yang paling tampak hadir di Masjid Agung Babussalam Sabang Provinsi Aceh.
Dari luarnya, pagar masjid berwarna hijau tua terlihat berdesain segi lima atau menyerupai pola bintang. Masuk ke dalam area masjid, pola bintang atau segilima tersebut juga dibentuk dari warna-warna susunan keramik lantai luar. Pola sudut dan segi itu terlihat berjejer di antara pintu-pintu masjid, jika dilihat dari luar bangunan.

Pola Segi dan Sudut terlihat jelas pada pagar dan gerbang selasar Masjid Agung Babussalam Sabang Pulau Weh (Kamis 29 Desember 2016)
Jika umumnya pintu masjid mainstrem berbentuk seperti pelengkung Venesia, tipe tudor, setengah lingkaran, atau pelengkung segmental, namun masjid ini justru menyuguhkan bentuk sudut-sudut bersegi. Bentuk arsitekturnya yang unik, menjadikan mesjid ini memiliki ciri khas tersendiri. Keunikan tersebut tercermin dari pola segi-segi yang berjejer di beberapa sisi masjid.
Jejeran segi empat ‘miring’ pada arsitektur masjid ini memang menjadi daya tarik pengunjung. Segi-segi ini pun sebenarnya mirip dengan bangunan masjid lain di Indonesia. Dua di antaranya, Masjid Al-Jihad Karawang Jawa Barat dan Masjid Al-Markas di Makassar, Sulawesi Selatan. Masjid-masjid ini, memiliki jejeran segi empat berposisi miring ditambah bagian segi empat memanjang ke bawah sebagai kakinya.
Segi-segi empat di ketiga masjid sangat kentara saat orang melihat bangunan ini dari sisi luar. Bedanya, khusus Masjid Agung Babussalam, ada campuran warna cokelat ditambah ornamen kaligrafi berwarna hijau dan kuning/emas. Dengan keseluruhan bangunan inti masih menerapkan sudut-sudut di beberapa bagian bangunan. Untuk bagian dalam, Masjid Agung Babussalam didominasi pilar-pilar dengan pewarnaan lembut seperti putih dan cokelat.
Begitu pun, melihat uniknya bentuk-bentuk segi tersebut, Aceh memang dikenal dengan julukan Kota Serambi Makkah. Banyak masjid indah berdiri di sini. Banyak pula variasi bentuk di bangunan ibadah tersebut. Tidak sedikit yang mengakulturasi gaya tradisional dengan modern bahkan kontemporer. Tidaklah heran beberapa bagian di masjid ini menggunakan pola yang sama mengadopsi bentuk-bentuk yang sudah ada. Tampilan ini secara tidak langsung membuat arsitektur masjid, tidak hanya menjalankan fungsi masjid sebagai rumah ibadah tapi juga ikon kebanggaan daerahnya.
Menurut warga sekitar, sudut-sudut yang membentuk segi-segi itu memang banyak sekali hadir di sejumlah bangunan di sana. Rumah adat Aceh, bahkan disebut sama yakni berbentuk meruncing atau segitiga sama sisi. Bedanya, masjid ini menggabungkan dua segi empat, satu segi empat sama sisi berposisi miring, dan satunya segi empat memanjang ke bawah. Sekilas, jejeran segi empat ‘miring’ itu mirip topi yang digunakan oleh keuskupan agung.
3. Dinding Ruang Utama, Mimbar, dan Mihrab
Setelah mengambil air wudhu yang tempatnya nyaman, penulis menuju Ruang Utama sholat masjid Agung Babussalam melalui pintu timur. Selesai shalat penulis baru melihat bagian dalam ruang masjid sambil sesekali memotret bagian yang menarik. Hal pertama yang menjadi sasaran adalah Dinding Depan Ruang Sholat, dengan bagian mihrab, tempat dimana imam biasa berdiri memimpin shalat dan mimbar tempat khotbah.
Keseluruhan ruang dalam Masjid, baik di ruang utama maupun di bangunan tambahan sepertinya sengaja dirancang dalam konsep minimalis.
Pada dinding depan ruang utama shalat terdapat kaligrafi Al-Quran, serta di atas kaligrafi tertulis lafaz “Allah” dan “Muhammad” yang dibuat berselang-seling sepanjang dinding depan ruang utama shalat.

Dinding depan kanan ruang utama shalat Masjid Agung Babussalam Sabang Pulau Weh (Kamis 29 Desember 2016)
Sepanjang dinding utama ruang shalat bagian Selatan, Utara, dan Timur terdapat juga kaligrafi Al-Quran, dan di atas kaligrafi terdapat Asmaul Husna.

Kaligrafi dan Asmaul Husna terdapat pada Dinding ruang utama shalat Masjid Agung Babussalam Sabang Pulau Weh (Kamis 29 Desember 2016)
Kaligrafi Al-Quran dan Lafaz “Allah” dan “Muhammad” juga terdapat di atas pintu masuk ruang utama shalat masjid bagian dalam.

Kaligrafi dan Lafaz “Allah” dan “Muhammad” di atas kepala pintu utama bagian dalam Masjid Agung Babussalam Sabang Pulau Weh (Kamis 29 Desember 2016)
4. Menara, Kubah, dan Lampu Gantung
Seperti halnya Masjid pada umumnya Masjid Agung Babussalan Sabang memiliki kubah dan empat menara kecil di tiap sudut yang mengelilingi kubah utama, dan pada masing-masing menara terdapat kubah keci. Kubah utama bewarna coklat kehitaman, dan dipuncak kubah utama terdapat lambang bulan dan bintang. Sedang 4 kubah kecil yang terdapat pada menara bewarna hijau, tidak ada lambang bulan dan bintang.

Kubah utama berwarna coklat kehitaman dengan lambang bulan bintang di puncak kubah, dan 4 menara dengan kubah kecil warna hijau (Masjid Agung Babussalam Sabang Pulau Weh, Kamis 29 Desember 2016)
Bagian dalam kubah utama merupakan bagian masjid yang biasanya paling disukai oleh jemaah ataupun pengunjung, karena umumnya merupakan salah satu bagian yang paling indah. Kubah utama ditopang oleh 8 pilar kokoh susunannya membentuk segi delapan dan pilar-pilar ini berwarna putih dan bercincin warna keemasan. Sekilas seperti pilar penopang kubah masjid Kubah Emas Depok.

Delapan Pilar Kokoh Berwarna Putih sebagai Penopang Kubah Utama Masjid Agung Babussalam Sabang Pulau Weh (Kamis 29 Desember 2016)
Pada langit -langit Kubah terdapat lukisan langit sebagai representasi langit. Ornamen bagian dalam kubah Masjid Agung Babussalam yang terlihat cantik, dengan lampu kristal di tengahnya. Namun sayang tidak semua bagian dalam, langit-langit kubah, kubah dan lampu gantung tersebut bisa penulis potret secara kesatuan.

Lampung Kristal Tergantung pada Langit-langit Kubah Utama Masjid Agung Babussalam Sabang Pulau Weh (Kamis 29 Desember 2016)
5. Pintu dan Ventilasi
Ada 3 jalur pintu yang dapat dilewati oleh para jemaah dan pengunjung untuk masuk Masjid Babussalam ini, yaitu
1.Pintu timur, yaitu pintu yang berhadapan dengan dinding depan ruang utama shalat. Berdasarkan pengamatan dan analisis penulis, frekuensi jemaah untuk masuk melalui pintu ini akan lebih sedikit di banding pintu Utara dan Selatan. Sebab Pintu ini berada pada bagian depan, dan lebih jauh letaknnya dari areal tempat wudhu. Namun bila jemaah dari rumah telah berwudhu kemungkinan besar melalui pintu ini untuk masuk masjid.
2. Pintu utara, yaitu pintu yang berhubungan dengan area lokasi tempat wudhu jemaah wanita. Pintu ini terletak di sisi kanan masjid, dan lebih cenderung pintu ini dilalui jemaah wanita, karena pintu ini dekat dengan areal lokasi tempat wudhu jemaah wanita.
3. Pintu Selatan, yaitu pintu yang berhubungan dengan area lokasi tempat wudhu jemaah pria. Pintu ini terletak di sisi kiru masjid, dan lebih cenderung pintu ini dilalui jemaah pria, karena pintu ini dekat dengan areal lokasi tempat wudhu jemaah pria.
Masing-masing pintu baik Barat, Utara, dan selatan terdiri dari 3 pintu, 1 pintu utama ukurannya lebih besar yang letaknya di tengah, dan 2 pintu lebih kecil dari pintu utama yang letaknya kiri dan kanan, mengapit pintu utama.
Masing-masing arah pintu barat, utara, dan selatan juga terdapat lorong yang biasanya disebut selasar. Pada Selasar ini terdapat gerbang yang sejajar dengan pintu masuk. Ada 3 gerbang selasar pada masing-masing pintu Barat, Utara, dan Timur. Sama halnya dengan pintu utama, maka terdapat 1 buah ukuran gerbang utama selasar berukuran besar, dan 2 buah pintu gerbang selasar berukuran lebih kecil mengapit pintu gerbang selasar. Jadi gerbang utama selasar berhadapan dengan pintu utama masjid demikian juga 2 buah pintu gerbang selasar kecil yang mengapitnya letaknya juga berhadapan dengan pintu masjid yang ukurannya lebih kecil.
Desain pintu gerbang Selasar dari ke 3 pintu Barat, Utara, dan Timur serupa, yaitu dengan model lekukan anak panah. Hanya khusumasing-masing pintu gerbang utama selasar dibuat dengan model lekukan anak panah ke atas, dan di puncaknya tertulis lafaz “Allah”.
Pintu Masjd Agung Babussalam ini berukir, yaitu ukiran kerrawang. Begitu juga dengan ventilasi masjidnya. Melihat ukiran kerrawang ini, penulis jadi teringatdengan ukiran kerrawang yang juga penulis temukan di Masjid At-Tin TMII Jakarta Timur.
6. Plaza, Taman Rumput yang Hijau, Pohon yang Rindang
Masjid Agung Babussalam ini memiliki halaman/serambi yang luas., dan biasanya serambi/halaman yang luas ini disebut dengan Plaza. Biasanya pada masjid yang memiliki plaza , maka biasanya plaza sangat berguna pada shalat hari raya, di mana jemaah yang akan shalat “membludak” sedangkan daya tamlung ruangan utama shalat masjid tidak mencukupi, sehingga plaza bisa digunakan untuk tempat. shalat. Dan tentunya selain untuk tempat shakat, plaza ini bisa digunakan untuk tempat kegiatan keagamaan Islam oleh masyarakat Muslim Sabang.
Selain adanya plaza, masjid ini juga dilengkapi dengan taman dengan rumput yang hijau serta pepohonan yang rindang sebagai tempat berteduh menambah ademnya suasana masjid. Sehingga tak heran bila lokasi plaza ini memang tempat favorite bagi masyarakat dan pengunjung selain tujuan untuk beribadah, lokazi plaza ini juga favorite untuk “berfoto ria” dengan latar Masjid Agung Babussalam yang terkenal unik dengan rancangan ‘segi-segi’ ini.
Biasanya setiap masjid terdapat lahan untuk tempat parkir, tetapi di sini tidak terlihat. Entahlah, penulis juga kurang tahu. Sebab, karena waktu sangat singkat, penulis tak sempat memerika sekeliling. Yang jelas mobil yang kami tumpangi hanya parkir di jalan raya.

Rumput Hijau dan Pohon yang Rindang Menambah Asri dan Sejuknya Taman Masjid Agung Babussalam Sabang Pulau Weh (Kamis 29 Desember 2016)
7. Toilet
Di halaman samping Masjid, tepatnya sisi luar terdapat ruang areal tempat wudhu, bagian timur untuk wanita dan sisi barat untuk pria. Pada ruang areal tempat wudhu wanita tersedia kran air untuk berwudhu dan 3 buah kamar mandi/WC, serta juga tersedia cermin. Kran-kran air berjejer berbentuk letter L berjumlah 9 kran. Dalam masing-masing kamar WC juga tersedia kran air. Ruang tempat wudhu ini juga diberi ventilasi yang cukup banyak, sehingga udara di dalam ruang ini tidak pengap.
D. Daya Tarik Wisata Religi dan I’tikaf
Seperti halnya masjid pada umumnya, Mesjid Agung Babussalam ini juga sering menggelar aktivitas keagamaan setiap tahunya, seperti acara Maulid Nabi, Musabaqah dan berbagai kegiatan bernuansa keagamaan lainnya, sehingga masjid ini dipenuhi oleh kunjungan umat Islam untuk kegiatan ibadah.
Selain hal tersebut, Masjid Agung Babussalam ini juga dipenuhi oleh kunjungan para wusatawan dari pelosok Nusantara bahkan Mancanegara. Tak heran karena Masjid Babussalam ini menjadi salah satu destinasi wisata religi di wilayah Sabang Pulau Weh. Di sana traveler muslim selain bisa beribadah, juga bisa berwisata religi mengagumi keindahan arsitekturnya.
Bisa jadi arsitekturnya yang unik seperti bentuk-bentuk segi-segi yang terdapat pada Masjid Agung Babussalam yang menjadi daya tarik dan memikat perhatian pendatang atau turis yang singgah di Sabang. Banyak pengunjung mengambil dokumentasi foto di masjid ini, baik di dalam maupun di luar masjid. Waktu yang tepat untuk berfoto di dalam masjid tentu saat bukan jam mendekati waktu shalat, sebab kalau dekat sekali waktu salat datang, pasti ramai, tidak bisa ambil dokumentasi foto.
Selain hal tersebut di atas , agenda yang menarik dari Masjid Agung Babussalam Sabang ini ialah itikaf. Itikaf itu sendiri memiliki arti, menurut Asy-Asyafiiyyah (Ulama Syafii) adalah berdiam diri di masjid dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan niat karena Allah SWT. Itikaf di Masjid Babussalam ini. Kesan bersih dan rapi membuat jemaah betah di dalam mesjid ini baik untuk melaksanakan ibadah wajib atau melakukan shalat sunat hingga itikaf di waktu malam.
E. Tempat Eksekusi Hukum Cambuk Bagi Pelanggar Syariat Islam
Masjid ini sebenarnya dibuka saat jelang waktu ibadah, salah satunya Salat Jumat. Namun, sesekali, masjid itu, menjadi salah satu tempat melaksanakan hukuman cambuk bagi pelaku pelanggaran syariat. Penulis sudah lama mendengar bahwa Pemerintah Daerah Aceh memang menerapkan syariat Islam, termasuk Daerah Sabang ini. Dan sudah tentu penulis sangat penasaran selama ingun tahu bagaimana penerapan syariat bagi warga yang melanggar. Oleh karena itu penulis cari referensi, khususnya untuk wilayah Sabang ini. Tentang cerita penerapan hukum cambuk di Masjid Bababussalam penulis baca dari referensi Serambinews.com dalam http://aceh.tribunnews.com/index.php/2013/05/28/ (a) bahwa Ratusan masyarakat Kota Sabang yang datang dari berbagai tempat menyesaki pelataran Masjid Agung Babussalam, Kota Sabang, untuk bisa menyaksikan prosesi eksekusi cambuk terhadap Brigadir Irwanuddin, personel Polres Sabang, yang dilaksanakan, Selasa (28/5/2013) siang. Pantauan Serambinews.com, kaum ibu berbondong-bondong membawa anak-anaknya menyaksikan prosesi cambuk terhadap pelanggar syariat Islam.
Bahkan ruas jalan depan Masjid Agung Babussalam, Kota Sabang, yakni Jalan Chik Ditiro sudah tidak dapat dilewati oleh para pengguna jalan. Meski, demikian situasi terkendali dengan mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian dan petugas Satpol PP dan WH, serta jugav hadir Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam, Kapolres Sabang AKBP Chomariasih dan sejumlah pejabat muspida Kota Sabang lainnya.
Sumber Serambinews.com dalam http://aceh.tribunnews.com/index.php/2013/05/28/ (b) memaparkan bahwa Brigadir Irwanuddin, personel Polres Sabang yang terbukti berjudi mulai dicambuk oleh algojo sebanyak enam kali di halaman sisi kiri Masjid Agung Babussalam, Kota Sabang, Selasa (28/5/2013) petang. Ia dicambuk sendirian tanpa kehadiran dua pelanggar lainnya yang juga terbukti berjudi. Kedua warga sipil itu, yakni Muliadi dan Sulastri, warga sipil.Keduanya tidak diketahui keberadaannya. “Ini juga menunjukkan sebagai bukti keseriusan kami dari Polres Kota Sabang yang mampu menghadirkan pelanggar yang dilakukan oleh anggota kami. Jadi kami dari Polres Sabang, cukup mendukung penegakan Syariat Islam di Aceh, termasuk bila anggota kami yang salah,” kata Kasat Reskrim Polres Sabang, AKP Rizak Antoni SH
Saat membaca referensi tentang hukum cambuk ini penulis salut dengan Pemerintah Daerah Sabang ini yang punya komitmen dalam menegakkan syariat Islam. Tak heran, karena Pemerintah Daerah Aceh memang menetapkan syariat Islam bagi pemeluknya, termasuk Sabang ini. Jadi, tak heran juga bila Aceh dijuluki “KOTA SERAMBI MEKAH”
F. Penutup
Demikian sedikit oleh-oleh cerita penulis tentang Masjid Agung Sabang. Bila Anda berkunjung ke Kota Sabang, cobalah untuk sejenak singgah, akan Anda rasakan ketenangan dan kedamaian saat berada di dalamnya. Yuk, berwisata Ke Aceh! Jangan lupa singgah di Masjid Agung Babussalam Kota Sabang untuk berwisata religi ya!
Referensi
Tersedia “Brigacir Irwanuddin Dicambuk Enam Kali” http://aceh.tribunnews.com/2013/05/28/brigadir-irwanuddin-dicambuk-enam-kali Diakses Jumat 27 Januari 2017 Jam 08.18
Tersedia “Masjid Agung Babussalam Kota Sabang” http://acehplanet.com/ Diakses Kamis 26 Januari 2017 Jam 12.12
Tersedia “Masjid Agung Babussalam Kota Sabang” http://balemesjid.blogspot.co.id/2013/05/ Diakses Kamis 26 Januari 2017 Jam 12.16
Tersedia “Ratusan Massa Sesaki Halaman Masjid Agung Babussalan” http://aceh.tribunnews.com/index.php/2013/05/28/ Diakses Jumat 27 Januari 2017 Jam 08.17
Tersedia “Segi-segi Variatif Masjid Agung Sabang” http://harian.analisadaily.com/ Diakses Kamis 26 Januari 2017 Jam 12.05
Tersedia “Wisata Religi di Masjid Agung Babussalam Sabang” http://m.detik.com/travel/read/2015/04/27/ Diakses Kamis 26 Januari 2017 Jam 11.57
Tinggalkan Balasan