Pentingnya Komunikasi dalam Manajemen Wakil Kepala Sekolah

Kamis, 3 September 2015 telah dilaksanakan pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Manejemen Wakil Kepala Sekolah (SMA dan SMK) Se Kabupaten Tanah Datar yang bertempat di Hotel Yuherma Batusangkar, di mana acara ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar, Bapak Drs. Indra Kesuma, MM.Pd.

 
Sebelum acara pembukaan tersebut di atas, acara dimulai  oleh protokol, dilanjutkan secara berturut-turut, yaitu  pembacaan Wahyu Illahi, doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan laporan dari Bapak Erman, SH, selaku Pejabat Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Wakil Kepala Sekolah SMP, SMA, SMK Se Kabuapen Tanah Datar. Dalam laporannya disampaikannya tentang latar belakang diadakannya diklat, dasar hukum, tujuan, dan sasaran diklat. Selain itu juga dilaporkan jumlah peserta diklat, yaitu diikuti oleh 27 Wakil Kepala Sekolah SMA dan SMK dengan jumlah 60 peserta dengan pelaksanaan kegiatan tanggal 3 s.d 5 September 2015,  dan SMP juga 60 peserta. tanggal 7 s.d 9 September 2015.

Setelah laporan di atas, dilanjutkan dengan pengarahan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Datar, Bapak Drs. Indra Kesuma, MM.Pd. Adapun isi pengarahan dari beliau, yang paling penting adalah tentang Komunikasi. Di mana ditekankan oleh beliau, bahwa:

” sehebat apapun ilmu manajemen yang dimiliki pimpinan sekolah, bila tidak ada komunikasi maka ilmu manajemen tersebut tak ada gunanya. Sebagaimana diketahui bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dalam proses penggunaan sumber daya untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Jadi dalam manajemen penekanannya bukan saja ilmu manajemen tapi juga seni manajemennya. Di sinilah peran seni berkomunikasi dengan berbagai pihak. Seni berkomunikasi penting dimiliki oleh wakil kepala sekolah, yaitu bagaima seni berkomunikasi wakil kepala sekolah  dengan pimpinan, komunikasi antar sesama wakil, komunikasi wakil dengan guru, komunikasi wakil dengan pegawai Tata Usaha, dan lain sebagainya yang menyangkut penyelenggaraan kegiatan sekolah, baik akademik dan non akademik. Di antara hal tersebut di atas yang paling penting adalah komunikasi antar wakil.  Sebab, dilapangan sering terjadi kesalahpahaman dan benturan antara sesama wakil akibat masalah komunikasi tersebut”.

Selanjutnya dijelaskan beliau:
” Seorang pimpinan yang bijaksana seharusnya dapat menerima masukan-masukan dari pihak lain. Termasuk wakil kepala sekolah seharusnya memiliki hati dan pikiran terbuka untuk menerima masukan dari wakil kepala sekolah yang lain. Jangan malu mengakui  bila memang ada kesalahan. Begitu juga wakil kepala sekolah harus banyak belajar dan bertanya pada pihak-pihak lain, jangan cukup puas dengan ilmu yang dimiliki”

Selain menekankan pentingnya komunikasi beliau juga menambahkan hal-hal baru yang perlu disikapi, seperti:

1. Menyikapi Masalah Asap

Asap semakin lama semakin tebal, di mana hari ini sudah mencapai 190 Mikro gram per meter kubik, sedangkan kemarin 160 Mikro gram per meter kubik. Beliau juga menyampaikan tentang kandungan asap pada udara (Mikrogram per meter kubik)
0-50 Baik
50-150 Sedang
150-250 Tidak sehat
250-350 Sangat Tidak Sehat
Besar dari 350 Sangat berbahaya

Jadi dengan kadar asap hari ini yang mencapai angka 190 tersebut di atas sudah termasuk kategori tidak sehat. Menyikapi masalah asap ini, tidak ada kebijakan untuk meliburkan sekolah sebab berdasarkan pengalaman bila diliburkan, justru siswa tidak berdiam diri di rumah, tetapi berkeliaran di luar rumah dan hal ini tentu menjadi membahayakan bagi mereka.  Untuk itu Dinas Pendidikan tidak mengambil kebijakan untuk meliburkan  sekolah. Namun ada penekanan dalam pelaksanaan PBM di sekolah, yaitu  untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan praktek di luar kelas untuk sementara dihentikan, dan kegiatan ini diganti dengan pemberian materi secara teori di dalam kelas (Misalnya kegiatan praktek olahraga dihentikan sementara, dan diganti dengan pemberian  teori olahraga di kelas).

 
2.Menyikapi Masalah Media Sosial

Saat ini masalah media sosial,  guru sangat tertinggal dari siswa-siswanya. Diharapkan para guru juga mempunyai media sosial, sehingga dapat memantau perkembangan dan keadaan siswa-siswanya. Guru juga harus mengetahui bahasa-bahasa yang dipergunakn mereka. Kuncinya adalah komunikasi dengan siswa, Guru jangan malu bertanya, meskipun itu kepada siswa. Sebab untuk menjalin kedekatan dengan siswa, tentu guru harus bisa mengimbangi mereka dalam rangka mengarahkan siswa pada penggunaan media sosial ke arah yang positif. Bagaimana seorang guru akan memantau siswanya, sedang guru tersebut kurang pergaulan dengan lingkungan mereka.

 
3. Menyikapi Masalah Data Asset Sekolah

Sebagaimana diketahui pada tanggsl 1 Januari 2017 Kewenangan mengelola SMA akan diserahkan pada Propinsi, untuk itu semua asset sekolah terdata, data asset sekolah akan dilaporkan ke propinsi

4. Menyikapi Masalah Beasiswa untuk siswaa yang akan melanjurkan ke Perguruan Tinggi

Bila ada siswa atau anak yang minta kuliah di luar Sumatera (misal ke Jawa), diharapkan para orang tua jangan menghalang-halangi keinginan anak tersebut, apalagi dengan kendala faktor biaya.  Sebab Pemda Tanah Datar menyediakan beasiswa untuk mereka yang kuliah, terutama bagi yang miskin dan berprestasi,

5. Menyikapi Masalah Kampanye Calon Kepala Daerah

Berhubung saat ini masa-masa kampanye pemilihan kepala daerah baik itu Calon Gubernur dan Calon Bupati, maka diharapkan pada PNS untuk bersikap netral selama kampanye, meskipun ada keluarga, sanak saudara, teman yang menjadi calon, maka PNS jangan terlibat dalam kampanye tersebut, tetapi wajib ikut memilih pada tanggal 9 Desember 2015.

Arahan dari kepala Dinas ini ditutup dengan harapan beliau, yaitu: oleh karena Kemajuan pendidikan Kabupaten Tanah Datar bukan kerja dan tanggungjawab  satu orang, tapi melibatkan banyak pihak untuk itu bersama-sama kita semua bergandengan tangan  mewujudkan pendidikan demi mencetak generasi penerus yang berkhlak mulia, cerdas, dan terampil.