Daftar Tulisan
Arsip Tulisan
Statistik Kunjungan
  • 311680Total Pengunjung:
  • 7Hari ini:
  • 123Kemarin:
  • 0Online:
Buku Tamu
Panel Login

Selamat Datang di www.FitrianyGustariny.com || Website Pribadi Ir. Fitriany Febby Adiana Gustariny, SE, MP, M.Pd.E (Guru SMA Negeri 2 Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat)

Museum sebagai Media Pembelajaran

 

A. Pengantar

“Museum adalah sebuah lembaga pelestarian dan pendidikan non formal, beragam koleksi yang dimiliki museum dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.  Dan museum tersebut dapat mejadi media pembelajaran.  Namun, faktanya jumlah sekolah, pelajar, dan masyarakat yang berkunjung ke museum masih sedikit, tidak sebanyak tempat-tempat wisata lainnya. Padahal dengan berkunjung ke museum para peserta didik dapat belajar secara langsung terhadap benda-benda yang kaya nilai-nilai historis, serta juga dapat berwisata ke museum ini”, demikian disampaikan oleh Nara Sumber  Kedua , Ibu  Dra. Hj. Riza Mutia pada peserta Workshop Historiografi dan Sosialisasi Peninggalan Sejarah dan Budaya di Aula Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, Sabtu 3 Oktober 2015.

Dokumentasi Foto,  Penyampaian Materi oleh Nara Sumber Kedua, Ibu Dra. Hj. Riza Mutia pada peserta Workshop Historiografi dan Sosialisadi Peninggalan Sejarah dan Budaya di Aula Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, Sabtu 3 Oktober 2015.

Dokumentasi Foto, Penyampaian Materi oleh Nara Sumber Kedua, Ibu Dra. Hj. Riza Mutia pada peserta Workshop Historiografi dan Sosialisadi Peninggalan Sejarah dan Budaya di Aula Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, Sabtu 3 Oktober 2015.

 

B. Isi Materi Workshop

Judul  materi  yang disampaikan oleh Ibu Drs. Hj. Riza Mutia pada workshop ini adalah  “Museum sebagai Media Pembelajaran”.  Adapun isi materi  workshop tersebut dapat dilihat pada paparan di bawah ini.

1. Dasar Hukum

a. Landasan Ideal Permuseuman Indonesia : Pancasila
b. Landasan  Konstitutional : UUD RI 1945

Pasal  31 :
Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur oleh UU

Pasal 32:
Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.Kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya.

 
c. UU RI no 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya

pasal 18 (2), sebagaimana dimaksud pada ayat 1:
museum merupakan lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi berupa benda, bangunan, atau struktur yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya atau bukan cagar budaya dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat.

2. Definisi Museum

a. Definisi Museum Menurut ICOM

Museum  adalah setiap badan tetap yang tidak mengambil keuntungan diusahakan untuk kepentingan masyarakat dan perkembangannya  serta terbuka untuk umum dengan tujuan memelihara, menyelidiki, memperbanyak pada umumnya, khususnya memamerkan kepada khalayak ramai guna pendidikan dan penikmatan akan bukti bukti nyata yang berupa benda-benda dari manusia dan lingkungannya.

 
b. Definisi Museum menurut PP No. 19 tahun 1995

Museum adalah lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.

 
3. Fungsi Museum

a. Melestarikan dan memanfaatkan warisan alam dan budaya

b. Mendokumentasikan, meneliti, menginformasikan seni dan mengkomunikasikan ilmu teknologi dan religi

c. Melengkapi sarana peragaan pendidikan

d. Memperkenalkan budaya Nusantara dan antar Bangsa

e. Memberikan cerminan perkembangan alam, sejarah perjuangan bangsa dan peradaban manusia.

f. Pusat rekreasi.

    
4.Tugas  Museum

a. Mengumpulkan benda-benda yang bernilai  sejarah dan budaya

b. Meneliti benda benda koleksi Museum

c. Merawat benda-benda koleksi Museum

d. Menyajikan dan mempublikasikan koleksi museum kepada khalayak ramai dalam bentuk pameran dan penerbitan     

 
5. Kriteria dan Faktor-Faktor yang harus diperhatikan dalam Penyajian Museum

Setiap benda yang menjadi koleksi museum memiliki kriteria tertentu, dilengkapi dengan datanya yang akurat  baik nama, asal, fungsi dan masyarakat pendukungnya. Sebagai media utama pembelajaran di museum adalah tata pameran museum.

Faktor  yang perlu diperhatikan dalam penyajian museum adalah:
 1. Faktor Pengunjung museum
 2. Faktor Kebijakan dan perencanan
 3. Faktor Metode penyajiannya.

6  Penyampaian Informasi  tentang museum dan koleksinya 

Fungsi utama museum terhadap pengunjung adalah berkomunikasi.  Untuk menyampaikan informasi museum  dan  koleksinya   dapat juga dilakukan oleh pemandu museum baik dipandu langsung di ruang pameran maupun di auditorium / studio mini dengan paket-paket bimbingan.

7. Klasifikasi  Museum

a. Geologika/ Geografika

Benda koleksi yang merupakan objek disiplin ilmu geologi /geografi antara lain meliputi batuan, mineral dan benda-benda bentukan alam lainnya(permata, granit, batu andesit), peta dan peralatan pemetaan.
(Koleksi Museum “Adityawarman”36 buah) , salah satu contoh Batu Bara Kol. Master Pieces

                                     
b. Biologika  

Benda koleksi yang masuk kategori benda objek penelitian disiplin ilmu biologi, berupa tengkorak atau kerangka manusia, tumbuh-tumbuhan dll.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 31 buah), salah satu contoh Burung Kuau  Kol. Master Pieces

8. Klasifikasi  Koleksi  Museum

Koleksi merupakan unsur pokok pada sebuah museum, melalui benda warisan ini kita dapat mengenal dan memahami sejarah dan budaya kita.

Adapun  Klasifikasi  Koleksi  Museum ada 6, yaitu:

a. Etnografika

Benda koleksi yang menjadi objek penelitian  antropologi, benda-benda tersebut merupakan hasil budaya atau gambaran identitas suatu etnis.
(Koleksi Museum “Adityawarman”4.450 buah), salah satu contoh Selendang Pitalah Berumur ± 200 Th  (Kol. Master Pieces)

b. Arkeologika

Benda koleksi yang merupakan hasil budaya manusia masa lalu yang menjadi objek penelitian arkeologi. Merupakan benda hasil tinggalan budaya sejak masa prasejarah sampai masuknya pengaruh budaya barat.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 100 buah), salah satu contoh Patung Diani Budha temuan Masyarakat Indera Pura (Kol. Master Pieces)

 
c. Historika

Benda koleksi yang mempunyai nilai Sejarah dan menjadi objek penelitian
sejarah serta meliputi kurun waktu  sejak masuknya budaya barat sampai sekarang.   
(Koleksi Museum “Adityawarman” 62 buah), salah satu contoh Stempel Kerajaan Pulau Punjung Kol. Master Pieces

 
d. Numismatika-Healdika

Numismatika, setiap mata uang dan alat tukar yang syah. Heraldika, setiap tanda jasa, lambang dan tanda pangkat resmi termasuk cap atau stempel.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 440 buah), salah satu contoh Mata Uang PRRI(Kol. Master Pieces)

 
e. Filologika

Benda koleksi yang menjadi objek penelitian filologika, berupa naskah yang ditulis tangan yang menguraikan suatu peristiwa atau  hal.  
(Koleksi Museum “Adityawarman” 81 buah), salah satu contoh Tambo Simalanggang  Kol. Master Pieces)

 
f. Keramologika

Benda koleksi yang dibuat dari  tanah liat yang dibakar berupa pecah belah.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 769 buah), salah satu contoh Piring Seladon  Kol. Master Pieces

 
9. Klasifikasi Koleksi Museum

a. Seni Rupa

Benda koleksi seni yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia melalui objek-objek  dua atau tiga dimensi.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 144 buah), salah satu contoh Ukiran Kepala Pintu Kol. Master Pieces

2. Teknologika

Benda  yang menggambarkan perkembangan teknologi yang menonjol berupa peralatan atau hasil produksi yang dibuat secara masal oleh industri atau pabrik.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 63 buah), salah satu contoh Miniatur Kilangan Tebu  Kol. Master Pieces

10. Perawatan

Selain memahami berbagai warisan sejarah dan budaya, kita juga memahami bagaimana melakukan perawatan terhadap koleksi yang rusak/sakit melalui Konservasi Koleksi guna pencegahan dari kerusakan. Kegiatan ini dilakukan  ini oleh bagian konservasi dengan perlengkapan dan bahan obat yang diperlukan baik tradisional maupun  kimia.

C. Penutup

“Jika di sekolah peserta didik  dibekali bahan bacaan buku sejarah untuk mengetahui kehidupan masa lampau, maka, di museum, para peserta didik  diajak mengenal sejarah dengan berkunjung langsung ke museum yang menjadi tempat-tempat penyimpanan barang-barang yang sarat dengan nilai-nilai historis. Belajar sejarah dengan berkunjung ke museum menjadi tidak membosankan, karena peserta didik dapat mengenal, memahami, dan menyaksikan sendiri koleksi benda-benda sejarah tersebut. Selain itu bisa belajar sambil berwisata”, demikian nara sumber menutup pembicaran tentang workshop tentang materi  “Museum sebagai Media Pembelajaran”.

FacebookTwitterGoogle+Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Tulisan Terkini
Buku Pegangan Siswa
Diktat Ekonomi SMA/MA

Bagaimana menurut pendapat Anda tentang website Fitriany Gustariny ini?

Lihat Hasil Jajak Pendapat

Loading ... Loading ...

Laporan Karya Inovatif
Berita Lainnya
LITERASI "MENGENAL RUMAH ADAT NAGARI BALIMBING (9): RUMAH BENDANG DT.
Rumah Adat Dt.Guguak Simabua Balimbing
Rumah Adat Dt.Guguak Simabua Balimbing
Rumah Adat Dt.Guguak Simabua Balimbing Rumah Adat Suku Simabua Gug
Rumah Adat Dt.Bagindo Basa Kinawai Nagari Balimbing
Rumah Adat Dt.Bagindo Basa Kinawai Nagari Balimbing
Rumah Adat Dt.Bagindo Basa Kinawai Nagari Balimbing Ini satu lagi
Rumah Adat Dt.Rajo Mangkuto Balimbing
Rumah Adat Dt.Rajo Mangkuto Balimbing
Rumah Adat Dt.Rajo Mangkuto Balimbing Rumah adat adalah bangunan y
Rumah Adat Dt.Cumano Kinawai Nagari Balimbing
Rumah Adat Dt.Cumano Kinawai Nagari Balimbing
Rumah Adat Dt.Cumano Kinawai Nagari Balimbing Sudah pernahkan Anda

Temukan Kami di Facebook

Pencarian

       

.

Galeri Foto
Klik Slideshow di bawah untuk
melihat Galeri Foto secara lengkap
20150203_121026-1.jpg
20150203_121051-1.jpg
IMG_39759949695819.jpeg
20131120_110407-1.jpg
20131120_110424-1.jpg
20131219_140230.jpg
Cerita Bergambar
Kalender
September 2023
S M T W T F S
27 28 29 30 31 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
Channel Youtube