Museum sebagai Media Pembelajaran
A. Pengantar
“Museum adalah sebuah lembaga pelestarian dan pendidikan non formal, beragam koleksi yang dimiliki museum dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan museum tersebut dapat mejadi media pembelajaran. Namun, faktanya jumlah sekolah, pelajar, dan masyarakat yang berkunjung ke museum masih sedikit, tidak sebanyak tempat-tempat wisata lainnya. Padahal dengan berkunjung ke museum para peserta didik dapat belajar secara langsung terhadap benda-benda yang kaya nilai-nilai historis, serta juga dapat berwisata ke museum ini”, demikian disampaikan oleh Nara Sumber Kedua , Ibu Dra. Hj. Riza Mutia pada peserta Workshop Historiografi dan Sosialisasi Peninggalan Sejarah dan Budaya di Aula Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, Sabtu 3 Oktober 2015.

Dokumentasi Foto, Penyampaian Materi oleh Nara Sumber Kedua, Ibu Dra. Hj. Riza Mutia pada peserta Workshop Historiografi dan Sosialisadi Peninggalan Sejarah dan Budaya di Aula Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, Sabtu 3 Oktober 2015.
B. Isi Materi Workshop
Judul materi yang disampaikan oleh Ibu Drs. Hj. Riza Mutia pada workshop ini adalah “Museum sebagai Media Pembelajaran”. Adapun isi materi workshop tersebut dapat dilihat pada paparan di bawah ini.
1. Dasar Hukum
a. Landasan Ideal Permuseuman Indonesia : Pancasila
b. Landasan Konstitutional : UUD RI 1945
Pasal 31 :
Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur oleh UU
Pasal 32:
Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.Kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya.
c. UU RI no 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya
pasal 18 (2), sebagaimana dimaksud pada ayat 1:
museum merupakan lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi berupa benda, bangunan, atau struktur yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya atau bukan cagar budaya dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat.
2. Definisi Museum
a. Definisi Museum Menurut ICOM
Museum adalah setiap badan tetap yang tidak mengambil keuntungan diusahakan untuk kepentingan masyarakat dan perkembangannya serta terbuka untuk umum dengan tujuan memelihara, menyelidiki, memperbanyak pada umumnya, khususnya memamerkan kepada khalayak ramai guna pendidikan dan penikmatan akan bukti bukti nyata yang berupa benda-benda dari manusia dan lingkungannya.
b. Definisi Museum menurut PP No. 19 tahun 1995
Museum adalah lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
3. Fungsi Museum
a. Melestarikan dan memanfaatkan warisan alam dan budaya
b. Mendokumentasikan, meneliti, menginformasikan seni dan mengkomunikasikan ilmu teknologi dan religi
c. Melengkapi sarana peragaan pendidikan
d. Memperkenalkan budaya Nusantara dan antar Bangsa
e. Memberikan cerminan perkembangan alam, sejarah perjuangan bangsa dan peradaban manusia.
f. Pusat rekreasi.
4.Tugas Museum
a. Mengumpulkan benda-benda yang bernilai sejarah dan budaya
b. Meneliti benda benda koleksi Museum
c. Merawat benda-benda koleksi Museum
d. Menyajikan dan mempublikasikan koleksi museum kepada khalayak ramai dalam bentuk pameran dan penerbitan
5. Kriteria dan Faktor-Faktor yang harus diperhatikan dalam Penyajian Museum
Setiap benda yang menjadi koleksi museum memiliki kriteria tertentu, dilengkapi dengan datanya yang akurat baik nama, asal, fungsi dan masyarakat pendukungnya. Sebagai media utama pembelajaran di museum adalah tata pameran museum.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam penyajian museum adalah:
1. Faktor Pengunjung museum
2. Faktor Kebijakan dan perencanan
3. Faktor Metode penyajiannya.
6 Penyampaian Informasi tentang museum dan koleksinya
Fungsi utama museum terhadap pengunjung adalah berkomunikasi. Untuk menyampaikan informasi museum dan koleksinya dapat juga dilakukan oleh pemandu museum baik dipandu langsung di ruang pameran maupun di auditorium / studio mini dengan paket-paket bimbingan.
7. Klasifikasi Museum
a. Geologika/ Geografika
Benda koleksi yang merupakan objek disiplin ilmu geologi /geografi antara lain meliputi batuan, mineral dan benda-benda bentukan alam lainnya(permata, granit, batu andesit), peta dan peralatan pemetaan.
(Koleksi Museum “Adityawarman”36 buah) , salah satu contoh Batu Bara Kol. Master Pieces
b. Biologika
Benda koleksi yang masuk kategori benda objek penelitian disiplin ilmu biologi, berupa tengkorak atau kerangka manusia, tumbuh-tumbuhan dll.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 31 buah), salah satu contoh Burung Kuau Kol. Master Pieces
8. Klasifikasi Koleksi Museum
Koleksi merupakan unsur pokok pada sebuah museum, melalui benda warisan ini kita dapat mengenal dan memahami sejarah dan budaya kita.
Adapun Klasifikasi Koleksi Museum ada 6, yaitu:
a. Etnografika
Benda koleksi yang menjadi objek penelitian antropologi, benda-benda tersebut merupakan hasil budaya atau gambaran identitas suatu etnis.
(Koleksi Museum “Adityawarman”4.450 buah), salah satu contoh Selendang Pitalah Berumur ± 200 Th (Kol. Master Pieces)
b. Arkeologika
Benda koleksi yang merupakan hasil budaya manusia masa lalu yang menjadi objek penelitian arkeologi. Merupakan benda hasil tinggalan budaya sejak masa prasejarah sampai masuknya pengaruh budaya barat.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 100 buah), salah satu contoh Patung Diani Budha temuan Masyarakat Indera Pura (Kol. Master Pieces)
c. Historika
Benda koleksi yang mempunyai nilai Sejarah dan menjadi objek penelitian
sejarah serta meliputi kurun waktu sejak masuknya budaya barat sampai sekarang.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 62 buah), salah satu contoh Stempel Kerajaan Pulau Punjung Kol. Master Pieces
d. Numismatika-Healdika
Numismatika, setiap mata uang dan alat tukar yang syah. Heraldika, setiap tanda jasa, lambang dan tanda pangkat resmi termasuk cap atau stempel.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 440 buah), salah satu contoh Mata Uang PRRI(Kol. Master Pieces)
e. Filologika
Benda koleksi yang menjadi objek penelitian filologika, berupa naskah yang ditulis tangan yang menguraikan suatu peristiwa atau hal.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 81 buah), salah satu contoh Tambo Simalanggang Kol. Master Pieces)
f. Keramologika
Benda koleksi yang dibuat dari tanah liat yang dibakar berupa pecah belah.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 769 buah), salah satu contoh Piring Seladon Kol. Master Pieces
9. Klasifikasi Koleksi Museum
a. Seni Rupa
Benda koleksi seni yang mengekspresikan pengalaman artistik manusia melalui objek-objek dua atau tiga dimensi.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 144 buah), salah satu contoh Ukiran Kepala Pintu Kol. Master Pieces
2. Teknologika
Benda yang menggambarkan perkembangan teknologi yang menonjol berupa peralatan atau hasil produksi yang dibuat secara masal oleh industri atau pabrik.
(Koleksi Museum “Adityawarman” 63 buah), salah satu contoh Miniatur Kilangan Tebu Kol. Master Pieces
10. Perawatan
Selain memahami berbagai warisan sejarah dan budaya, kita juga memahami bagaimana melakukan perawatan terhadap koleksi yang rusak/sakit melalui Konservasi Koleksi guna pencegahan dari kerusakan. Kegiatan ini dilakukan ini oleh bagian konservasi dengan perlengkapan dan bahan obat yang diperlukan baik tradisional maupun kimia.
C. Penutup
“Jika di sekolah peserta didik dibekali bahan bacaan buku sejarah untuk mengetahui kehidupan masa lampau, maka, di museum, para peserta didik diajak mengenal sejarah dengan berkunjung langsung ke museum yang menjadi tempat-tempat penyimpanan barang-barang yang sarat dengan nilai-nilai historis. Belajar sejarah dengan berkunjung ke museum menjadi tidak membosankan, karena peserta didik dapat mengenal, memahami, dan menyaksikan sendiri koleksi benda-benda sejarah tersebut. Selain itu bisa belajar sambil berwisata”, demikian nara sumber menutup pembicaran tentang workshop tentang materi “Museum sebagai Media Pembelajaran”.
Tinggalkan Balasan