MENUJU LIVOTEL BANGKOK
Usai seminar SEAMEO, Jumat 15 Februari 2019 aku dan rombongan Jelajah Literasi Bangkok MediaGuru Indonesia bertolak ke tempat kami akan menginap, yaitu Livotel. Menurut pemandu wisata perjalanan menuju Livotel akan bejalan lama. Biasanya hari Jumat malam adalah suasana macet yang telah menjadi yang rutin terjadi di kota Bangkok.

Ketika Bangkok Macet di Jumat Malam (15/2/2019, foto pribadi)
Ternyata memang benar apa yang dikatakan oleh pemandu wisata. Namun meskipun perjalanan yang panjang dan macet, aku seperti biasa tetap melakukan kegiatan mengabadikan perjalanan dengan kameraku. Suasana malam justru memperlihatkan indahnya kota Bangkok di kala malam.
Cahaya lampu jalan, lampu dari gedung-gedung tinggi, cahaya lampu dari toko-toko, cahaya lampu rumah penduduk, cahaya lampu taman, dan cahaya lampu lainnya bersatu menerangi kota Bangkok. Cahaya lampu berwarna-warna, putih, kuning, merah membuat mata tak henti untuk melihat ke jalan raya. Meski aku mengabadikannya hanya dari dalam bus yang sedang berjalan, hal itu tidak menghilangkan keindahanya.

Cahaya Lampu Toko dan Mall di malam hari (Bangkok, Jumat/15/2/2019, foto pribadi)
Tulisan-tulisan nama-nama toko, market, atau gedung dengan cahaya lampu dari nama-nama tersebut, membuat bangunan-bangunan tersebut kelihatan megah. Demikian juga dengan isi dari dalam toko atau market tersebut justru tampak jelas dan memukau dari luar, karena bangunan toko atau market tersebut menggunakan kaca yang disinari oleh lampu-lampu.
Saking asyik mengabadikan perjalanan, ternyata tak disadari kami telah tiba di tempat penginapan, yaitu Livotel. Sebuah hotel bertingkat yang menurut penilaian si wanira kampung ini adalah hotel yang cukup mewah. Saat masuk pintu gerbang, kemudian ke loby hotelnya sudah terlihat kemegahan dan kemewahannya. Ini menurut pendapatku yang memang jarang menginap di hotel. Kalau pun ada itu karena ada pelatihan atau mengikuti lomba, terutama lomba yang diadakan oleh kesharlindung kemendikbud RI, atau pelatihan dan lomba yang diadakan Sumatera Barat. Kalau tidak, mana mungkin bisa ke hotel!

Gerbang Masuk ke Livotel (Sumber https://www.booking.com/hotel/th/livotel-bangkok.id )
Se sampai di Livotel, kami langsung ke lobi hotel untuk menerima pembagian kamar. Beruntung sebelumnya kami sudah konfirmasi dengan panitia, sehingga aku bisa ke kamar dengan Pipit; sedangkan Laila se kamar dengan salah seorang temannya yang memang sudah janjian untuk bisa se kamar. Sedangkan temanku si “pengawas keren” tidak mendapat teman sekamar, terpaksa ia sendirian saja. Kasihan, sewaktu di Brunei Darussalam juga beliau Cuma sendiri, tidak mendapat kawan se kamar. Maklum peserta kebanyakan perempuan.
Setelah antrian mendapat kunci kamar, dan antri pula menuju kamar masing-masing, barulah aku dan Pipit dapat beristirahat di kamar. Setelah mandi, salat, dan kemudian aku bersiap-siap untuk mencarger ke-2 HP dan camera ku. Namun, sayang kabel HP ku tidak bisa masuk ke colokan yang tersedia di dinding hotel. Aku lupa membawa colokan yang bisa untuk berbagai model colokan carger.
Sebenarnya tadi sebelum masuk kamar aku sudah bertanya apakah pihak hotel memiliki colokan sesuai dengan carger yang aku punya. Katanya sekarang tak ada, besok pagi. Waduh…besok pagi sama juga boooong. Akhirnya aku minta sama si “pengawas keren”, nanti kalau HP nya sudah penuh, agar meminjamkan kepadaku. Sebab, dia bilang ada membawa. Oke, katanya.
Namun namanya aku orangnya tidak sabaran apalagi hari sudah larut malam, tidak mungkin meninggu pinjaman dari si “pengawas keren”. Akhirnya aku usaha sendiri pakai trik menggunakan pena. Trik ini sebenarnya sudah pernah aku laksanakan saat ke Brunei, namun kadang-kadang namanya aku orangnya suka cemas, takut kalau-kalau terjadi sesuatu yang membahayakan. Padahal tidak sih. Akhirnya berkat kegigihanku trik ini cukup berhasil. Namun, meski demikian nanti apabila aku mendapat kesempatan lagi ke luar negeri akun akan mempersialkan colokan tersebut, biar aman dan nyaman.
Setelah trik mencarger HP dan kamera oke, aku langsung rebahan di tempat tidur sambil bercerita ke sana-kemari dengan Pipit. Sambil bercerita tak lupa aku mengupload semua kegiatan yang telah aku lakukan sejak tadi pagi di FB milikku. Tujuannya bukan untuk gaya-gayaan, tetapi sebagai salah satu tempat arsip.
Berdasarkan pengalaman, suatu saat dokumentasi foto yang telah ada di FB sangat membantu dalam membuat lamporan ataun membuat tulisan. Saat mengupload di FB, aku tidak hanya mengupalod foto seperti kebanyakan yang dilakukan orang pada umumnya. Aku menyertakan semua informasi mulai dari apa agendanya, apa intisarinya, di mana tempatnya, hari, tanggal. Sehingga saat membuat laporan atau membuat tulisan, bila ada yang terlupa aku dapat melihatnya kembali di FB ku tersebut. Lagi pula kegiatanku bukan kali ini saja, tentu bila tidak aku arsipkan semua informasi mana bisa aku mengingat semuanya secara detil. Bukankan kapasitas otak untuk mengingat adalah terbatas? Bukan kan begitu? Jadi, untuk berjaga-jaga tak rugi bila kegiatan mengarsipkan ini tetap dilanjutkan. Bukan narsis, tapi eksis. Hmmmm…bisa saja cari alasan alias ngeles ya?
Setelah kurasa foto dan informasi penting ter-upload di FB, aku mencari informasi di internet tentang Livotel ini. Meski sebelum keberangkaatan aku telah mencari informasi tentang tempat-tempat yang aku kunjungi, namun untuk informasi Livotel ini aku belum sempat mencarinya. Padahal beberapa hari sebelum keberangkatan gambar hotelnya telah dikirim di grup Wathsaap Jelajah Literasi Bangkok oleh CEO MediaGuru Indonesia Muhammad Ihsan. Saat itu aku lihat hotelnya megah, dengan lampu-lampu dari dalam hotel berwarana kuning terlihat indah. Maklum gambarnya suasana Livotel di waktu malam.

Livotel Bangkok (sumber https://www.booking.com/hotel/th/livotel-bangkok.id )
Sambil tiduran aku membaca informasi tentang hotel ini. Informasi dari https://www.booking.com/hotel/th/livotel-bangkok.id yang aku baca memaparkan bahwa Livotel Hotel Lat Prhao, tempat hotel kami menginap menyediakan fasilitas seperti parkir gratis, akses Wi-Fi gratis di seluruh areanya, makanan dan minuman, serta pusat kebugaran. Sarapan prasmanan disajikan setiap hari. Livotel juga menyediakan resepsionis 24 jam. Terdapat juga beragam fasilitas lain seperti lift dan fasilitas rapat. Juga kursi roda dan pelayanan untuk disfabilitas.
Hotel menyediakan TV Kabel/satelit layar datar, AC, dan Balkon. ruang makannya memiliki kulkas dan teko listrik. Kamar mandi pribadinya menyediakan shower, perlengkapan mandi gratis, dan pengering rambut.
Livotel Hotel lat Phrao Bangkok dekat dengan tempat-tempat yang menarik, seperti The bangkapi (1.000 m), Assumtion University-Hua mak Campus (1,3 m), Stadion Nasional Rajamangala (1,7 km), Rumah Sakit Samitivej Srinakarin (1,9km), Universitas Ramkhamhaeng (21,1 km), Pusat Perbelanjaan Central Embassy (10 km), MBK Shopping Mall (11 km), Istana Raja Bangkok (15 km), Wat Arun (16 km), dan untuk menuju Bandara Internasional Suvarnabhumi dengan taxi dapat ditempuh 20 menit.
Sebenarnya masih banyak informasi lainnya tercantum dalam web tersebut di atas, namun mataku sudah tak bisa diajak kompromi. Aku mengantuk dan letih.
Aku putuskan untuk berhenti melihat HP, namun sebelumnya aku mencek terlebih dahulu persiapan bateray HP dan kamera apakah sudah penuh terisi. Bila sudah cukuplah, bila belum biarkan carger sampai pagi. Sebab di jalan esok tak ada kesempatan untu carger, karena di mobil tidak ada. Bila kehabisan battery aku akan kesulisan esok saat mengambil dokumentasi. Apa lagi besok perjalanan salah satunya ke Wat Arum, dan di Wat arum ada sesuatu hal yang menarik yang mesti aku lakukan di sana. Apa itu tunggu kisah esok ya!
Tinggalkan Balasan