“Mengunjungi Danau Diateh Danau Dibawah” : Danau Kembar Cantik Nan Unik di Sumatera Barat
A. Pengantar
Sumatera Barat provinsi kaya dengan danau. Ada lima danau di sini, Danau Maninjau, Danau Singkarak, Danau Diatas, Danau Dibawah, dan Danau Talang. Kecuali Danau Maninjau, empat danau tersebut di atas terdapat di Kabupaten Solok. Karena itu, Solok adalah kabupaten yang kaya dengan danau di Sumatera Barat.
Kali ini penulis akan berbagi cerita tentang danau yang selain cantik tapi juga unik, yaitu tentang danau kembar. Sedikitnya setiap tahun sekitar 45 ribu wisatawan domestik berkunjung ke tempat danau kembar ini. Namun kunjung wisatawan asing hanya sekitar 500 orang per tahun. Alhamdulillah penulis berkesempatan untuk menyaksikannya, ada dua kali penulis berkunjung ke danau kembar ini. Pertama sewaktu penulis masih duduk di bangku SMP, yaitu tepatnya usai menerima rapor kenaikan kelas dari kelas 2 ke kelas 3 SMP di SMPN Buo Lintau Buo Kab.Tanah Datar Sumatera Barat Tahun 1982 (sebagai hadiah juara kelas dari pihak sekolah), dan yang kedua pada hari Rabu 3 Agustus 2016. Danau kembar yang penulis maksud di sini adalah Danau Diateh (Diatas) dan Danau Dibawah. Sudah pernahkan Anda ke danau kembar ini. Nah, kalau belum untuk sementara jika ingin mengenal danau ini, maka Anda bisa membaca tentang seluk beluk danau ini dengan mengikuti uraian di bawah ini.
B. Letak dan Akses
Danau Kembar adalah nama yang diberikan untuk Danau Diateh dan Danau Dibawah. Lokasi keduanya yang berdekatan dan memiliki kondisi alam yang mirip, membuat dua danau tersebut disebut Danau Kembar. Kawasan ini lebih dulu dikenal sebagai objek wisata karena terletak di pinggir jalan raya Padang-Muaralabuh-Kerinci. Tempat wisata ini terletak di daerah Bungo Tanjung, Alahan Panjang, Kawasan Danau Kembar Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Danau ini terdiri dari dua buah danau. Danau Diatas terletak di pinggir jalan Padang-Muara Labuh sedangkan yang satu lagi Danau Dibawah terletak di nagari Bukit Sileh Kecamatan Lembang jaya.
Jika para pengunjung ingin mengunjungi danau kembar dan sekitarnya, para pengunjung bisa memulainya dari kota Padang menggunakan angkutan antar kota atau para pengunjung juga dapat menyewa travel. Dan jika para perngunjung tidak mau ribet maka disarankan untuk menyewa travel karena akan diantar langsung sampai danau kembar. Jarak Kota Padang ke Solok sekitar kurang lebih 65 km dan akan memakan waktu kurang lebih 1,5 jam perjalananAtau bisa juga menelusur dari Bukittinngi menuju Padang Panjang ke arah Solok menuju Danau Kembar yang akan memakan waktu kurang lebih 3,5 jam.
Jadi, untuk menuju Objek wisata ini bisa di tempuh dari dua arah, pertama dari kota Padang ke arah Arosuka, Ibukota Kabupaten Solok, lalu menuju pertigaan Lubuk Selasih; kedua bisa juga dari arah Padang Panjang menuju ombilin terus ke arah Arosuka menuju pertigaan Lubuk Selasih. Selanjutnya setiba di pertigaan Lubuk Selasih, ambil jalan menanjak untuk menuju Danau Kembar atau Alahan Panjang. Siapkan pakaian hangat karena Anda akan disambut dengan suhu dingin khas pegunungan. Suuhu di sekitar danau relatif dingin antara 14-16 derajat celsius.
Setiba di area sekitar danau kembar Alahan Panjang yang dituju, akan terlihat sebelah kiri Danau Dibawah dan sebelah kanan Danau Diateh. Jadi, setiba di lokasi tepatnya dii persimpangan Simpang Tanjung Nan IV, belok kanan jika Anda ingin menuju Dermaga di tepi Danau Atas. Namun jika ingin menuju Panorama bisa belok kiri. Di Dermaga, terdapat speedboat yang disewakan untuk pengunjung mengitari danau. Sementara di Panorama, Anda dapat melihat Danau Atas dan Danau Bawah serta Gunung Talang dan Gunung Kerinci.
Jika hendak menuju tepi Danau Bawah, berjalanlah ke arah Pasar Simpang dan lewati jalan menuju Jorong Kapalo Danau Di Bawah. Danau Bawah yang lebih kecil ini belum dikelola sehingga masih asri dengan suasana pedesaan khas Ranah Minang.
C. Pemandangan Sepanjang Perjalanan
Begitu sampai di Lubuk Selasih, sekitar 35 km dari pusat kota Padang, kita belok kanan menuju arah Solok Selatan. Keperawanan alam dan keaslian budaya yang masih kental di daerah ini, adalah dua potensi yang berpadu menjadi satu sebagai modal pengembangan pariwisata di daerah yang terkenal sebagai penghasil “beras” kelas satu ini. Dan kini, akses jalan ke objek-objek yang masih tersuruk dalam keterisolasian, termasuk menuju Danau Diatas dan Danau Dibawah sudah cukup banyak.
Di sepanjang perjalanan menuju danau kembar Alahan Panjang, para pengunjung akan disuguhi pemandangan indah di kiri dan kanan seperti perkebunan teh dan juga pegunungan yang indah. Selama perjalanan menuju danau kembar para penelusur dijamin tidak akan bosan dan malahan sebaliknya, karena indahnya pemandangan sepanjang jalan tersebut. Di sepanjang jalan kita akan disambar aroma daun teh segar, karena memang kita melewati jalan yang di kiri kanannya terlihat hamparan perkebunan teh PT Perkebunan Nusantara VI Kebun Danau Kembar.

Kebun Teh Nusantara IV di sepanjang jalan menuju danau kembar (Jl.Raya Alahan Panjang, Rabu 3/8/2016)
Oh ya, para pengunjung yang melewati perkebunan teh ini pada umumnya akan menyempatkan berhenti di kawasan perkebunan teh dengan tujuan yang berbeda-beda. Ada yang beristirahat, makan, minum di kedai-kedai yang memang banyk berdiri di sepanjang jalan, atau bahkan naik ke bukit ke areal perkebunan teh. Dari areal bukit perkebunan teh ini kita bisa melihat pemandangan sekitarnya, semuanya hijau sungguh menyejukkan mata memandang. Dan tentunya tak lupa ambil dokumentasi foto dulu ya (alias selfie),karena areal ini seperti tempat ajang selfie bagi para pengunjung. Wajar saja, lokasi ini pemandangannya memang indah.

Ambil dokumentasi foto dulu di Kebun Teh Nusantara IV yang terdapat di sepanjang jalan menuju danau kembar (Jl.Raya Alahan Panjang, Rabu 3/8/2016)
Bila pengunjung datang dari arah Lubuk Selasih, maka sekitar satu kilo menjelang sampai di rumah makan Bungo Tanjung, pengunjung akan menyaksikan hamparan air Danau Diatas yang membiru. Alam yang sejuk, asri dan segar akan menyambut kedatangan kita untuk melepas ketegangan.

Dokumentasi foto di Jl.Raya Alahan Panjang dengan latar “Danau Diateh” salah satu dari danau kembar (Rabu, 3/8/2016)
D. Nama Unik Danau Kembar “Danau Diateh Danau Dibawah
Kenapa disebut sebagai danau kembar? Dikarenakan kedua danau tersebut memiliki luas yang hampir sama (tapi lebih luas Danau Diatas) dan letaknya pun sangat berdekatan/berdampingan yang jaraknya hanya sekitar 300 meter. Jika kedua danau tersebut dilihat dari atas, maka akan terlihat dua buah danau mirip dengan warna air biru, seakan-akan berpasangan, jadi tak heran jika kedua danau tersebut dijuluki danau kembar. Kedalaman dari 2 danau ini berbeda, Danau Diatas memiliki kedalaman lebih dari 500 meter sedangkan Danau Dibawah kedalamannya hanya 44 meter.
Meskipun bernama Danau Diatas dan Danau Dibawah, namun ternyata nama ini memiliki keunikam tersendiri yang bisa membuat orang akan bertanya “lho kok bisa begitu?” Memang demikian, mulanya aneh juga, karena bila Anda ingin melihat Danau Dibawah maka Anda harus menuju ke arah atas, namun bila Anda mau ke Danau Diatas Anda harus berjalan ke arah bawah. Terbalik bukan? Sebenarnya nama Danau Diatas dan Danau Dibawah tersebut berasal bukan dari dari arah mana kita menuju, namun nama tersebut diambil dari saat dilihat dari atas, maka terlihat ketinggian kedua danau dari permukaan tersebut berbeda, yaitu danau yang lebih tinggi dari permukaan laut disebut Danau Diatas (Red : Danau Diateh dalam bahasa Minang), Sebaliknya yang paling rendah disebut Danau Dibawah.
Jadi dengan keunikan di atas, maka nama kedua danau yang kontradiktif dengan lokasinya ini, sering membuat pengunjung bertanya, kenapa danau yang terletak di atas bukit dinamakan Danau Dibawah, sedangkan yang berada di bawah bukit atau di bawah jalan dinamakan Danau Diatas. Itu karena meski terletak di atas bukit, ketinggian permukaan air Danau Dibawah sama tingginya dengan dasar danau Danau Diatas.
Danau Diatas dengan luas 17,20 meter persegi, panjang 6,25 km dan lebar 2,75 km, permukaan airnya berada pada ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (m dpl). Danau ini cukup dangkal, dengan bagian terdalam hanya 44 meter.
Sedangkan permukaan air Danau Dibawah berada pada ketinggian 1.566 mdpl. Artinya, permukaan airnya sama tinggi dengan dasar air Danau Diatas. Namun, danau yang memiliki luas 16.90 meter persegi, panjang 5,62 km dan lebar 3,00 km ini sangat dalam, yaitu 886 meter.
E. Pemandangan Danau Kembar dari Panorama
Danau kembar berada di dataran tinggi Bukit Barisan sehingga udara di kawasan ini begitu sejuk dengan hamparan pepohonan yang tumbuh di sekelilingnya.Lokasi danau ini sangat strategis dan terletak di atas ketinggian sehingga udaranya sangat dingin. Danau Kembar menyajikan panorama yang superindah, berlatar pegunungan yang dibalut kabut. Aktivitas para petani sayuran menjadi pemandangan mengasyikan tersendiri yang bisa Anda temui di sini.

Dokumentasi foto di Panorama dengan latar “Danau Dibawah” salah satu dari danau kembar (Rabu, 3/8/2016)

Dokumentasi foto di Panorama dengan latar “Danau Diateh” salah satu dari danau kembar (Rabu, 3/8/2016)
Jika dilihat dari kejauhan, pemandangan danau kembar ini sungguh mengagumkan, terlihat hijau dan asri. Ini dikarenakan di sekitar danau kembar dimanfaatkan oleh penduduk untuk perkebunan. Penduduk sekitar danau banyak yang bercocok tanam dengan menanam sayuran seperti wortel, kol, kayu manis, dan lainnya. Di sekitar Danau kembar ini para pengunjung juga dapat menemukan perkebunan teh dan perkebunan markisa. Kawasan Danau Kembar memang terkenal penghasil sayur-mayur dan buah yang berkualitas seperti wortel, kubis, dan kol bermutu tinggi, serta i buah markisa, terong belanda, strawberri, dan bahkan sekarang ada juga bluberry.
Pemerintah Kabupaten Solok saat ini sedang berupaya mengembangkan kawasan ini menjadi objek wisata yang menarik. Pemerintah Kabupaten Solok sudah membangun resort pinggir danau di Lembah Gumanti, yaitu salah satu sisi terindah Danau Diatas.
Sambil menikmati buah markisah, strawberry, atau Blueberry yang banyak dijual orang di sepanjang jalan menjelang lokasi itu, membuat kita betah untuk berlama-lama berada disana.
Di Panorama Anda dapat melihat kedua danau, Danau Diatas dan Danau Dibawah. Disini, panorama yang disajikan sangat indah. Namun khusus untuk pemandangan indah Danau Dibawah hanya dapat dilihat, tak dapat disentuh. Karena mendekati dan berkeliling dengan kapal tidak bisa kita nikmati di Danau Dibawah. Danau ini dikelilingi sejumlah bukit yang besar dan air danau sangat jauh dari lokasi pemandangan yang dibangun pemerintah. Tak seperti di Danau Diatas, kita tidak bisa mendekati, berkeliling, menyentuhkan tangan atau kaki ke dalam air. Jadi, untuk Danau Dibawah kita hanya berpuas diri dengan melihat dan berfoto di Panorama saja.

Dokumentasi foto di Panorama dengan latar “Danau Dibawah” salah satu dari danau kembar (Rabu, 3/8/2016)
Setelah puas melihat pemandangan dengan latar Danau Dibawah, maka kita beralih ke lokasi di mana kita juga bisa melihat pemandangan dengan latar “Danau Diateh”. Untuk melihat pemandangan “Danau Diateh ini juga dilihat di Panorama, hanya lokasi tempat melihatnya berbeda dengan Danau Di bawah. Berbeda dengan panorama untuk melihat Danau Dibawah tersedia gardu dengan atap bergonjong, sedangkan di lokasi panorama untuk melihat “Danau Diateh tak ada gardu, tetapi terdapat tempat duduk terbuat dari semen tanpa atap sehingga di sini kita bisa duduk santai sambil memandang “Danau Diateh” dan sekitarnya dari kejauhan.

Pesona Danau Kembar: Dokumentasi Foto di Panorama duduk santai sambil memandang “Danau Diateh” dan sekitarnya dari kejauhan (Rabu, 3/8/2016)
Di Panorama terdapat warung-warung yang menjual makanan dan minuman. Namun dari sekian banyak makanan ringan yang dijual, secara pribadi penulis hanya tertarik dengan Pop Mie, karena dengan udara yang dingin begini tentunnya sangat nikmat menyantap Pop Mie panas
Selain itu juga dijual buah-buahan yang memang cocok untuk tumbuh di daerah dinggin, seperti markisa, terong belanda, dan strawbery. Dan juga bagi para pengunjung yang menyukai bunga, maka para pengunjung dapat membelinya, karena di panorama ini banyak yang menjual aneka bunga gunung di dalam pot kecil hingga besar. Satu pot harganya Rp5.000 hingga Rp15.000.
Ada juga yang menjual bunga kering sari gunung untuk hiasan. Bunga kering ini dikeringkan dari sejenis bunga rumput yang tumbuh di rawa di sekitar danau. Bunga rumput ini hanya muncul sekali setahun di Danau Diatas. Cara mengolahnya diambil dan dijemur, sehingga keluar sari bunganya. Seikat harganya Rp5.000 sampai Rp15.000.. Bunga ini sangatlah indah, berwarna merah marun, penduduk menyebutnya dengan Bunga Sarai Gunuang. Menurut penduduk sekitar, bunga ini bisa tahan lama bahkan bisa bertahun-tahun tanpa layu.
F. Pemandangan, Aktifitas, dan Fasilitas di Danau Diatas
Setelah puas melihat dari jauh pemandangan indah kedua danau ini, maka kita dapat menuju dan mendekati Danau Diatas. Sama halnya dengan Danau Dibawah, masuk ke lokasi Danau Dibawah kita membayar karcis seharga Rp5000 per orang, begitu juga setiba dilokasi parkir dengan bayar parkir mobil Rp5000.
Dan di dekat tempat parkir Danau Diatas, berdiri pula sebuah Convention Hall yang cukup presentatif. Penulis tidak tahu, apakah gedung tersebut sudah dimanfaatkan atau belum, karena sekitar bangunan tersebut terlihat tidak terawat sama sekali dan terkesan kotor.
Dari referensi yang penulis baca convention hall berkapasitas 800 orang disewakan untuk berbagai acara dengan tarif per hari Rp200 ribu. Sedangkan fasilitas penginapan, dua vila besar tingkat dua dari semen dengan tiga kamar lengkap dengan ruang tamu dan dapur dengan tarif Rp250 ribu per malam.
Tak jauh dari gedung convention hall itu, juga terlihat beberapa cottage yang juga terkesan tak pernah dihuni sama sekali. Tak diketahui secara pasti siapa pemilik cottage yang letaknya sangat strategis tersebut. Konon kabarnya cottage tersebut merupakan milik Pemkab Solok untuk disewakan kepada para pelancong. Namun kenapa cottage tersebut seperti tidak berpenghuni, tak diketahui secara pasti penyebabnya.
Selain itu ada dua vila kecil dari kayu dengan satu kamar. Tarif satu vila per malam Rp125 ribu. Juga tersedia 10 cottage, yang tiap cottage tarifnya Rp100 ribu per malam.
Pemandangan Indah dan menakjubkan dapat kita nikmati di pinggiran danau Diatas ini, Kemana saja mata dipalingkan, pemandangan mampu mempesona orang yang melihatnya. Danau Diatas yang membiru berpadu dengan pohon pinus yang memang banyak tumbuh di kawasan danau ini. Di pinggir “Danau Diateh juga disediakan bangku-bangku dari kayu untuk tempat duduk pengunjung. Lokasi ini sejuk, segar, dan teduh karena dinaungi oleh rimbunya pohon pinus. Di sini para pengunjung dapat duduk istirahat, makan ringan, minum, sambil menyaksikan pemandangan indah Danau Diateh dan seberang danau.

Pesona Danau Kembar: Rimbun daun pinus menaungi tempat duduk untuk pengunjung di “Danau Diateh” (Rabu, 3/8/2016)

Pesona Danau Kembar: Birunya air “Danau Diateh” berpadu dengan pohon pinus yang menghijau (Rabu, 3/8/2016)
Di lokasi “Danau Diateh” terdapat dermaga, dari jauh terlihat dermaga ini cantik sekali. Namun, sayang setelah didekati ternyata terdapat banyak kerusakan pada dermaga, terutama pada lantai yang terbuat dari papan tersebut sudah banyak yang bolong. Selain itu dermaga terlihat kotor dan tak terurus, serta ditambah dermaga beralih fungsi menjadi tempat menjemur pakaian. Sungguh pemandangan yang merusak mata.
Anda yang hobi memancing bisa menyalurkannya di sini. Anda bisa juga melihat Gunung Api Talang yang masih aktif. Kawasan Danau Kembar juga memiliki agroturis yang luas dan khas seperti perkebunan teh, bunga dan markisa.
Banyak sekali aktivitas yang dapat para pengunjung lakukan ketika berada di Danau ini, karena di sini juga disediakan fasilitas wisata seperti outbond, tracking, olah raga air, dan kegiatan wisata lainnya. Para pengunjung juga dapat menikmati tur keliling danau dengan menggunakan perahu masyarakat setempat yang dapat disewa.
Jika para pengunjungr ingin menginap maka tidak perlu khawatir, karena di sekitar Danau Kembar terdapat beberapa cottage yang disewakan.
Sebenarnya untuk bisa melihat kedua danau kembar ini, kita bisa pergi ke Danau Talang yang terletak di atas bukit. Kita bisa menyewa ojekm pulang-pergi. Danau Talang luasnya 1,30 km per segi dengan panjang 1,5 km dan lebar 88 m. Di Danau Talang udara terasa lebih dingin dan suasananya sunyi.
Sayang, karena danau ini terletak dekat kawah Gunung Talang yang sedang aktif dan sering meletus, kawasan ini sedang tertutup buat pengunjung. Selain itu, pemandangan terakhir danau ini sudah tertutup abu letusan Talang.
Di sini ada sejumlah kapal motor angkutan milik pengusaha lokal yang digunakan sebagai transportasi antar desa di sekitar danau. Kapal-kapal ini alat vital bagi petani sayur dan buah di seberang danau untuk membawa hasil pertaniannya ke Pasar Simpang. Dermaga kapal ini dikelola Angkutan Sungai, Danau, dan Perairan (ASDP).
Setiap saat kita bisa ikut naik kapal ini menuju salah satu desa untuk kemudian kembali dengan sewa terjangkau untuk pulang pergi. Kita bisa menyaksikan luasnya Danau Diatas dengan bukit-bukit kecil yang merupakan bagian Bukit Barisan yang mengelilinginya. Terlihat juga keramba ikan milik penduduk.
Tak jauh dari dermaga ada tempat yang sering dijadikan arena pemandian oleh pengunjung, terutama anak-anak. Di sekitar itu juga ada lapangan kecil di bawah rindang pohon pinus yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan oleh pengunjung.
G. Program Pengembangan Wisata Kawasan Danau Kembar
Pemkab Solok sedang mengembangkan kawasan wisata Danau Kembar yang memiliki tiga danau ini menjadi kawasan wisata agro di mana pengunjung bisa menikmati danau sambil menikmati pemandangan hamparan kebun sayur-mayur, buah-buahan, dan perkebunan teh.
Perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara VI sendiri yang hanya berjarak sekitar 15 km dari Danau Kembar juga menjadi lokasi agrowisata. Di sini tersedia guest house, lapangan tenis, lapangan bola, home stay, dan jalur jalan kaki di tengah hamparan kebun teh yang terletak di lereng Gunung Talang itu.
Sayang home stay sekarang tak lagi ada. Sebelumnya lalu home stay masih nyaman dengan sewa semalam Rp150 ribu sudah termasuk makan pagi. Karena tak ada yang mengurus secara khusus di perusahaan, home stay ini terlantar. Meski begitu, lokasi perkebunan teh ini ini sangat cocok digunakan sebagai tempat liburan bersama keluarga. Bahkan hampir setiap akhir selalu ada pelajar atau pegawai instansi yang berkembah di sana. Oleh karena itu, nampaknya pemerintah perlu membangkitkan kembali fungsi danau ini sebagai tempat wisata dengan program-program pengembangan kegiatan-kegiatan untuk meramaikan kawasan ini.
H. Legenda “Danau Diateh Danau Dibawah”
Di zaman dahulu kala ada seorang niniak (Orang yang Sudah Tua) yang bernama Niniak Gadang Bahan yang kerjanya adalah Maarik kayu (membuat papan/tonggak). Niniak ini sangat unik, badannya besar tinggi dan bahannya sebesar Nyiru. Bahan yang dimaksud di sini adalah beliungnya/kampak (alat untuk menebang kayu dan membuat papan). Nyiru adalah tempat menempis beras yang lebarnya kira-kira 50cmx80cm. Setiap berangkat ke hutan niniak ini tidak lupa membawa beliungnya. Niniak ini makannya hanya sekali seminggu, tapi sekali makan 1 gantang (6 kaleng susu indomil). Untuk mendapatkan kayu/papan yang bagus dia harus naik gunung/hutan. Setelah beberapa hari dalam hutan dia akan pulang dengan membawa beberapa helai papan/tonggak yang telah jadi dan membawa ke pasar untuk di jual. Dari hasil penjualan papan/tonggak inilah dia menghidupkan keluarganya.
Pada suatu hari ketika niniak ini berangkat ke hutan, di tengah hutan tempat dia bisa lewat tertutup. Niniak ini kaget, kenapa ada makhluk yang menghambat jalannya. Makhluk ini sangat besar sehingga menutup pemandangannya. Niniak berusaha untuk mengusirnya tapi makhluk ini tidak bergeming, malah balik menyerang. Ternyata makhluk ini adalah seekor ular naga yang besar. Tidak bisa disangkal lagi darah pituah niniak moyang langsung mengalir ke seluruh tubuh niniak, katanya: “Lawan tidak di cari, kalau bertemu pantang mengelak”. Terjadilah perkelahian antara naga dan niniak gadang bahan. Naga melakukan penyerangan, Niniak Gadang Bahan tidak tinggal diam. Seluruh kemampuan yang dimiliki oleh niniak gadang Bahan di keluarkan. Beliung yang berada di tangan Niniak gadang Bahan bereaksi, dan memang Niniak Gadang Bahan sangat ahli memainkannya, tentu jurus-jurus silat yang sudah mendarah mendaging oleh Niniak Gadang Bahan tak lupa dikeluarkan. Akhirnya Naga betekuk lutut dan menyerah. Naga kehabisan darah karena sabetan beliaung Niniak Gadang Bahan. Kepala Naga Nyaris putus, darah mengalir dengan deras. Angku Niniak Gadang Bahan menarik naga itu dan melempar dengan sekuat tenaga dan sampai ke sebuah lembah.
Setelah berlangsung beberapa lama Angku Niniak Gadang Bahan mendatangi lembah tempat naga dilemparkan. Ternyata Niniak Gadang Bahan kaget, naga tersebut ternyata tidak mati, dia malah melambangkan badannya dengan posisi membentuk angka delapan, darah dari kepala ular tetap mengalir sehingga memerahkan daerah tersebut. Sehingga daerah ini menjadi tempat kunjungan yang manarik bagi Angku, dan juga orang-orang yang ada di sekitar itu. Tapi apa yang terjadi, lama-lama badan ular ini mulai tertimbun oleh tanah, dan diantara dua lingkaran ular itu tergenanglah air yang membentuk dua danau kecil. Lama kelamaan danau ini terus semakin besar, sehingga terbentuklah dua bawah Danau yang besar dan indah.
Menurut cerita yang diterima itupulalah terbentuk dua nama daerah. Pertama adalah Lembah Gumanti, yang berasal dari kata “lembah nago nan mati” yaitu sekarang menjadi nama Kecamatan dari tempat kedua Danau ini. Kemudian ada juga yang mengartikan “Lembah Nago nan Sakti”. Yang kedua adalah sebuah daerah yang bernama “Aia Sirah” (Air Merah). Di daerah ini terkenal dengan airnya yang merah. Konon ceritanya penyebab dari air di daerah itu merah adalah darah yang terus keluar dari kepala naga, karena sampai sekarang Naga tersebut masih hidup dan masih mengeluarkan darah, ceritanya. Selanjutnya daerah itu diberi nama Aia Sirah (Air Merah). Ditambah lagi ceritanya antara Angku Niniak Gadang Bahan dan Naga pernah terjadi dialog, sebuah perjanjian. Kata naga satu kali setahun harus ada yang menjadi tumbal, tapi saya tidak akan mengambil dari anak cucumu. Dan ini menjadi kebenaran oleh penduduk setempat, bila dalam satu waktu tertentu bila ada yang tenggelam di Danau ini, mereka kembali mengangkat legenda ini. Dan memang yang merasa anak cucu keturunan Angku Gadang Bahan merasa yakin bila mengharungi danau ini.
Terlepas dari benar atau salah cerita ini, yang jelas orang-orang tua yang tinggal di wilayah Danau Di Atas dan Danau Dibawah sangat memahami cerita ini. Makanya cerita seperti ini dikelompokkan ke dalam Legenda, Yaitu cerita/dongeng terciptanya/penamaan sebuah negeri. (Pernah diterbitkan di Koran Harian Singgalang)
I.Penutup
Nah, apalagi yang ditunggu. Ayo kunjungilah danau kembar cantik nan unik “Danau Diateh Danau Dibawah” ini. Sansikan keindahan panorama danau dan sekitarnya, air danau yang biru, gunung dan perbukitan yang hijau, perkebunan sayur, buah, dan teh yang menghijau, bunga warna-warni yang cantik, dan masih banyak lainnya yang akan memukau mata Anda.
Referensi
Tersedia “Danau di Atas & Danau di Bawah, Si Kembar Cantik Dari Solok” http://m.detik.com/Diakses Jumat 5 Agustus 2016 Jam 08.40
Tersedia “Danau Diateh Danau Dibawah” https://wisatasumatera.wordpress.com/Diakses Jumat 5 Agustus 2016 Jam 02.30
Tersedia “Danau Kembar” http://www.telusurindonesia.com/Diakses Jumat 5 Agustus 2016 Jam 02.05
Tersedia “Danau Kembar dan 4 Destinasi Keren di Solok Sumbar” http://m.detik.com/travel/read/2013/05/17 Diakses Jumat 5 Agustus 2016 Jam 03.15
Tersedia “Indahnya Danau Kembar di Solok” http://www.ilmusocial.com/Diakses Jumat 5 Agustus 2016 Jam 09.25
Tersedia “Keindahan Tersembunyi Danau Kembar di Sumatera Barat” http://m.dream.co.id/ Diakses Jumat 5 Agustus 2016 Jam 02.35
Tersedia “Legenda Danau Atas Danau Dibawahhttp://ariradenmas.blogspot.co.id/2012/03/Diakses Jumat 5 Agustus 2016 Jam 03.05
Tersedia “Legenda Danau Diatas dan Danau Dibawah”
http://zukirallah.blogspot.co.id/2008/11/Diakses Jumat 5 Agustus 2016 Jam 08.55
Tersedia “Uniknya Objek Wisata Danau Kembar”http://www.travelpekanbaru.com/2016/03/Diakses Jumat 5 Agustus 2016 Jam 02.45
Tinggalkan Balasan