Catatan Persiapan UKG 22 Pembelajaran Kurikulum 2013: Cooperative Learning
A. Materi
1. Perlunya Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) pada Kurikulum 2013
Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang standar proses menjelaskan bahwa kurikulum pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan yang berbeda. Di mana sikap diperoleh melalui aktivitas:menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, mengamalkan; Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas: mengingat, memahami,mmenerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta; Keterampilan diperoleh dari aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar,menyaji, dan mencipta
Dilihat dari ke 3 ranah diatas, terutama ranah sikap maka perlunya siswa melakukan interaksi dengan siswa lainnya, dan pembelajaran yang dapat mengakomodir tersebut di atas adalah pembelajaran kooperatif, yang membelajarkan siswa bagaimana pentingnya menerima dan menghargai sesasama anggota untuk mencapai tujuan pembelajaran. Demikian juga pembelajaran kooperatif sangat dibutuhkan untuk pengembangan Ranah Pengetahuan dan Keterampilan yang dituntut pada kurikulum 2013. Di mana dengan pembelajaran kooperatif kebih memudahkan siswa mengerjakan tugas pembelajaran karena aktivitas PBM dikerjakan secara bersama. Di mana mereka melakukan pengamatan bersama, mengumpulkan data bersama, diskusikan secara bersama, kemudian disajikan dan didengar oleh kelompok lain. Jadi pola belajar kelompok dengan cara kerjasama antar siswa dapat mendorong timbulnya gagasan yang lebih bermutu dan meningkatkan kreativitas siswa, ketergantungan timbal balik mereka memotivasi mereka untuk dapat bekerja lebih keras untuk keberhasilan mereka, hubungan kooperatif juga mendorong siswa untuk menghargai gagasan temannya bukan sebaliknya. Sehingga dengan pembelajaran kooperatif ini mengajarkan siswa bagaimana keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat di mana banyak kerja orang dewasa sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung sama lain, serta keterampilan ini juga dapat mempertahankan nilai sosial bangsa Indonesia yang perlu dipertahankan.
2. Pengertian Cooperative Learning (Pembelajaran Cooperatif)
Huda (2013:29-32) menjelaskan pengertian pembelajaran cooperatif dari beberapa ahli sebagai berikut:
a. Roger dkk (1992) menyatak bahwa pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang didalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota lainnya.
b. Parker (1994) mendefenisikan kelompok-kelompok kecil kooperatif sebagai suasana pembelajaran di mana para siswa saling berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas akademik demi mencapai tujuan bersama
c. Artz dan Newman (1990) mendefenisiksn pembelajaran kooperatif sebagai kelompok kecil pembelajar/siswa yang bekerja sama dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikansebuah tugas, atau mencapai satu tujuan bersama
3. Unsur Penting Pembelajaran Kooperatif
Nurulhayati (2002:25-28) dalam Rusman (2011:204) mengemukakan lima unsur dasar model cooperative learning, yaitu….
a. Ketergantungam positif
b. Pertanggungjawaban individual
c. Kemampuan bersosialisasi
d. Tatap Muka
e. Evaluasi Proses Kelompok
Roger dan David Jonson dalam Suprijono (2013:58) bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur harus diterapkan dalam model pembelajaran kooperatif adalah….
a. Positive interdependence (Saling ketergantungan positif)
b. Personal responsibility (Tanggung jawab perorangan)
c. Face to face promotive interaction (interaksi promotif)
d. Interpersonal skill (komunikasi antaranggota)
e. Group processing (Pemrosesan kelompok)
4. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Rusman (2011:207) bahwa karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah:
a. Pembelajaran secara tim
b. Didasarkan pada manajemen kooperatif
c. Kemauan bekerjasama
d. Keterampilan bersama
5. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Suprijono (2013:65) bahwa Sintak model pembelajaran kooperatif terdiri dari 6 fase, yaitu
a.Fase 1: Present goals and set (Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan peserta didik)
b. Fase 2: Present informasi (Menyajikan informasi)
c. Fase 3: Organize student into learning teams (Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar)
d. Fase 4: Assist team work and study (Membantu kerja tim dan belajar)
e. Fase 5: Test on the materials (Mengevaluasi)
ef. Fase 6: Provide recognition (Memberikan pengakuan atau penghargaan)
Senada dengan hal di atas Rusman (2011:211) bahwa terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pengajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu:
a. Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
b. Tahap 2: Menyajikan informasi
c. Tahap 3: Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
d. Tahap 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar
e. Tahap 5: Evaluasi
g. Tahap 6: Memberikan penghargaan
6. Metode-metode Pembelajaran Kooperatif
Menurut Suprijono (2013: 89-102) bahwa yang termasuk metode pembelajaran kooperatif, yaitu:
a. Jigsaw
b, Think-Pair-Share
c. Numbered Heads Together
d. Group Investigation
e. Two Stay Two Stray
f. Make a Mach
g. Listening Team
h. Inside-Out Circle
i. Bamboo Dancing
j. Point-Counter-Point
k. The Power of Two
Menurut Rusman (2013:213-l bahwa ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif, walaupun prinsip dasar dari pembelajaran kooperatif ini tidak berubah. Jenis-jenis model tersebut adalah sebagai berikut:
a. STAD
b.Jigsaw
c.GI
d.Make a Mach
e. TGT
f. Model Struktural
B. Contoh Soal
1. Kooperatif Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memfokuskan pada….
A. Diskusi kelas
B. Belajar dalam kekompok
C. Penerapan Fieltrip
D, Real World Learning
Jawab: B
2. Interaksi tatap muka dalam kelompok pada tiap pembelajaran sangat penting untuk menumbuhkan suasana….
A. Kondusif
B. Dialog antar siswa
C. Tenang
D. Aktif
Jawab: B
3. Berikut adalah elemen pembelajaran kooperatif kecuali….
A. Ketergantungan
B. Interaksi Tatap Muka
C. Akuntabikitas Individu
D. Real World Learning
Jawab: D
4. Metode Struktural dalam pembelajaran kooperatif dirancang untuk mempengaruhi pola-pola….
A. Perilaku siswa
B. Interaksi siswa
C. Intelektual siswa
D. Efektif siswa
Jawab: B
5. Penilaian kelompok belajar yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individu….
A. Interpersonal
B. Individu Result
C. Akuntabilitas individu
D. Home team
Jawab: C
6. Kelebihan kelompok belajar kooperatif dibanding tradisional harus bersifat….
A. Tidak ada siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok
B. Tugas dikerjakan salah seorang anggota kelompok
C. Kelompok belajar biasanya homogeny
D, Hubungan antar pribadi bersifat semu
Jawab: A
7. Pembentukan kelompok belajar dalam pembelajaran kooperatif harus bersifat….
A. Heterogen
B. Homogeny
C. Tetap
D. Tertutup
Jawab: A
8. Metode Group Investigation menuntut siswa memiliki kemampuan….
A. Interpersonal Relation Ship
B. Membentuk Kelompok Pakar
C. Group Proses Performance
D. Memiliki Kelompok Semula
Jawab: C
9. Berikut ini keuntungan pembelajaran kooperatif….
A.Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial
B. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian
C. Menghilangkan sifat mementingkan sendiri dan egois
D. Mengembangksn nilai-nilai social dan komitmen
Jawab: D
10. Yang dimaksud dengan Expert Group pada metode Jigsaw adalah….
A, Ketua dari setiap kelompok
B. Kelompok ahli
C. Kelompok asal
D, Anggota Kelompok
Jawab: B
Rerefensi
Huda, M. 2013. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Fajar
Permendikbud No.65 Tahun 2013 . Standar Proses
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran. Jakarta:PT Rajagrafindo Persada
Suprijono, A. 2013. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Fajar
Tinggalkan Balasan