Catatan Pelatihan Trainer Teacher Writer 3: “Delapan Kesalahan Fatal dalam Membuat Slide Presentasi”
A. Pengantar
“Seorang siswa yang dididik oleh seorang guru, ia selalu mengamalkan ilmu yang diberikan oleh Sang Guru tersebut, kemudian ia semakin besar, semakin tua, dan tetap mengamalkan tersebut, serta kemudian melimpahkan ilmu tersebut kepad a anak-anaknya. Maka pahala itu akan mengalir , mesikipun guru tersebut telah di kalang tanah. Begitu juga dengan mengikuti pelatihan ini juga adalah salah satu cara menuntut ilmu. Pelatihan ini waktunya sangat singkat, padahal seharusnya untuk materi “Delapan Kesalahan Fatal dalam Membuat Slide Presentasi” yang akan kita bahas kali ini membutuhkan waktu yang relative panjang. Namun, meski begitu akan diberikan cara-cara yang mudah dan juga lebih banyak praktik”, demikian kata pembuka dituturkan oleh Bapak M. Arif, S.Pd selaku nara sumbe r Pelatihan Trainer, Teacher, Writer (TTW) kepada para peserta pelatihan. Adapun Bapak M. Arif, S.Pd ini adalah Nara Sumber Pertama Hari Kedua, “ pada Pelatihan TTW yang dilangsungkan di Aula Perguruan SMK Cikini Jl. Alur Laut Blok NN No.1 Rawabadak Selatan Jakarta Utara, Minggu 21 Agustus 2016.

Nara Sumber Bapak M. Arif, S.Pd sedang Menyampaikan Materi ” Delapan Kesalahan Fatal dalam Membuat Slide Presentasi” (Pelatihan TTW, SMK Cikini Jakarta Utara, 21 Minggu Agustus 2016)
Kenudian nara sumber bertutur lagi: “Bapak Ibu datang jauh-jauh ke tempat ini untuk menimba ilmu. Ada yang datang jauh-jauh, bahkan ada yang datang dari Padang, dan sudah tentu saja akan menghabiskan waktu, tenaga, dan uang. Minimal untuk datang dan mengikikuti acara ini membutuhkan waktu 4 hari. Dan itu perjuangannya luar biasa. Itu Semua tidak ada yang sia-sia, pasti semua akan mendapatkan balasannya, dan akan Allah selesaikan itu semua di dunia.
Selanjutnya sebelum memasuki materi inti, dilanjutkan dengan ta’aruf terlebih dahulu, kemudian disambung dengan kata-kata motivasi . Kata-kata motivasi yang disampaikan nara sumber memang sangat sesuai ditujukan pada orang yang bergelar guru. Apa itu? Ingin tahu kan? Ayo ikuti terus lanjutan ceritanya dengan membaca ya paparannya di bawah ini, oke!
B. Pentingnya Belajar Multimedia
Nara sumber menyatakan bahwa ia berani bermimpi menjadi trainer murah. Padahal beliau hanya Tamat Pendidikan (S.Pd), Jurusan Seni Rupa, tetapi profesi pekerjaan seorang Trainer. Mengapa? Beliau berujar bahwa punya alas an yang kuat untuk menjadi seorang trainer. Alasannya selama ini banyak training bagus, tapi bayar mahal sehingga orang yang miskin tak bisa mengikuti training tersebut. Oleh karena itu IA BERTEKAD HARUS JADI TRAINER beliau mencoba membuat training yang bagus, tapi bayar murah
Selanjutnya beliau belajar trainer selama satu tahun, beliau pelajari sendirinya multimedianya. Akhirnya sampai hari ini impian tersebut sudah tercapai , di mana telah 25.000 pelajar ditraining tidak berbayar
Ditekan oleh beliau bahwa training yang paling enak adalah training pelajar, karena bila training tidak suka langsung keluar, kalau pelajar tidak merasa bahwa traning tidak bagus, langsung ngomong.
Pengalamannya sewaktu men-training pelajar, justru pelajar sangat betah sewaktu ditraining, betah dari pagi sampai Sore. Apa kuncinya? Rahasianya adalah multimedia dan presentasinya menarik
Nah demikian juga halnya dengan guru. Guru kalau mau membuat siswa-siswinya betah, buatlah presentasi yang menarik. Membuat presentasi yang menarik memang susah bagi yang tidak bisa, tetapi bagin yang bisa tentunya sangat mudah sekali., dan berdasarkan pengalaman beliau bahwa ia menyarankan pada para peserta, bila ingin membuat presentasi yang menarik, maka gunakanlah powerpoint 2016. Mengapa disarankan powerpoint 2016? Apa kelebihan powerpoint 2016?
Lebih lanjut nara sumber menampilkan video menarik, variatif, dan menyentuh sebagai sebagai bahan renungan, kemudian dari video tersebut diulas oleh nara sumber. Dinyatakan oleh nara sumber bahwa
berapa banyak orang yang cacat, seperti ada orang yang tak punya tangan, tak punya kaki, tetapi ia bisa melakukan pekerjaan seperti orang normal. Mampu memberikan inspirasi bagi orang lain. Tidak ada kata menyerah bagi mereka. Jadi, Tak ada yang tak bisa bagi mereka. Bagaimana dengan kita? Jika sampai hari ini kita belum memberikan inspirasi bagi orang lain, belum menjadi inspirator buat orang lain, sudah seharusnya kita bertanya pada diri kita sudah berapa banyak waktu kita lewatkan dalam hidup ini? sudah berapa banyakkah kita ikut pelatihan, sudahkah kita mengajarkan pada orang lain? Sudah berapakah banyakkah ilmu atau pengalaman yang kita miliki kita ajarkan pada orang lain?
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka itulah pentingnya mengapa para guru untuk memberikan semangat kepada siswa-siswanya, menjadi inspirator bagi para siswanya. Akan sangat berbeda seandainya siswa-siswa tersebut kita putarkan multimedia film/video yang menarik dan menyentuh. Kita diam saja mereka dan biarkan mereka menonton Film/video tersebut. Mereka mempunyai hati , mempunyai perasaan, maka hati dan perasaan mereka akan menggerakkan tubuh mereka.
Pada hari ini begitu banyak sumber-sumber ilmu yang bisa gunakan, bisa kita share untuk peserta didik kita. tak perlu kita terlalu banyak bicara, karena terlalu banyak kita bicara pada mereka, bisa jadi mereka jenuh. Sebab sudah bertahun-tahun mereka mendengar ceramah-ceramah dari guru yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sekarang ini saatnya kita menggunakan multimedia, karena itu dunianya mereka hari ini.Anak-anak sekarang tidak betah ceramah panjang-panjang. Anak sekarang bukan generasi Indomi , mereka itu generasi Pop Mie. Kalau dulu kita mau mie, harus masak air untuk merebus mie tersebut, sedangkan kalau sekarang ini cukup menuangkan air panas ke gelas Pop Mie.
Jadi, begitu juga dalam PBM mereka tidak butuh ceramah panjang, yang penting bagi mereka “Bagaimana Saya Bisa”, oleh karena itu pentingnya guru mampu memahami kondisi ini. Dan sebenarnya kalau guru itu tahu caranya, hari ini jauh lebih mudah mengajar kepada peserta didik, karena media jumlahnya sudah tak terbatas lagi.
Mungkin masih banyak di sekolah-sekolah dilakukan razia-razia HP, Aipon, Tablet, atau sejenisnya . Padahal alat-alat tersebut sangat banyak mengandung sumber ilmu yang bermanfaat. Sebagaimana kita ketahui saat sekarang mereka para peserta didik dengan mudah terhubung dengan internet dengan alat-alat tersebut. Oleh karena itu, sebagai guru kita dapat mengatur pembelajaran dengan memanfaat alat-alat tersebut. Namun, persoalannya apakah sebagai guru kita bisa menggunakan alat komunikasi tersebut sebagai sumber pembelajaran? Jangan-jangan justru lebih pintar siswa kita. Nah, oleh karena itu kita harus mulai belajar khususnya teknologi multimedia ini.
Belajar teknologi multimedia ini tak butuh kecerdasan. Jadi, tak perlu ceras-cerdas amat untuk mempelajari multimedia ini, yang penting kebiasaan. Nara sumber kemudian mencontohkan dirinya sendiri, hanya tamatan seni rupa, tetapi beliau mampu membuat Blog, Bahan Prestansi dengan Power Point, dsb. Mengapa kok bisa? Ya, kuncinya kita harus fokus. Seperti diceritakan oleh beliau bahwa untuk mempelajari Blog, ia fokus satu tahun , begitu juga untuk mempelajari power point. Menurut beliau memang digunakan waktunya untuk focus dan intens mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan multimedia.
Jadi, tak ada alasan bagi kita tidak bisa. Inilah alasan kita harus belajar multimedia, tak ada alas an “SAYA GAPTEK”. Coba kita lihat, mengapa anak kecil saja bisa menggunakan teknologi seperti HP, Tablet, Aipon di atas. Padahal, anak kecil tersebut belum pandai membaca kata-kata/perintah pada alat komunikasi tersebut, bahkan bahasanyapun bahasa Inggris. Mengapa mereka bisa? Karena mereka memperhatikan saat orang lain memakai alat komunikasi tersebut, kemudia mereka mencoba melakukannya secara berulang-ulang, mencoba-coba pencet tombol-tombol, meskipun pertama hasilnyasalah, sampai akhirnya akhirnya mereka bisa. Nah, multimedia juga begitu. Hanya, mungkin selama ini kita tak mau mencobanya.
C. Seperti Apa Model pembelajaran Masa Depan? Guru Seperti Apa Yang Diharapkan Di Masa Depan?
Perkembangan teknologi cepat sekali, kalau dahulu oang mau menghasilkan uang banyak membutuh kerja bertahun-tahun. Kalau sekarang tidak lagi seperti itu. Contoh nyata seperti pemilik Facebook tidak sampai 5 tahun sudah mendapatkan penghasilan melampaui penerbit yang telah bergelimang kerja 30 tahun.
Cepat aatau lambat perkembangan teknologi akan mewarnai negara kita, siap ataupun tidak siap. Dan yakinlah semakin lama internet itu akan semakin murah. Dan pasti kedepannya nanti akan ditemukan teknologi yang lebih hebat lagi. Produk Teknologi yang hebat sekarang, bila tidak meng- up date dan mengikuti perkembangan teknologi baru , bisa jadi ke depan akan ditinggalkan, karena kalah oleh teknologi lain yang lebih hebat dari itu. Contohnya: dulu Nokia berjaya dan hebat! Namun, ini hari kemana Nokia? Padahal dahulunya masalah Handphone ia yang paling jago, merajai Handphone. Bagaimana dengan Black Berry? Kalau tidak kreatif bisa jadi produk ini sebentar lagi akan lenyap. Padahal sebelumya orang berpikir bagaimana agar bisa memiliki Black Berry. Begitu juga dengan produk teknologi sekarang ini yang tidak kreatif, akan tenggelam dengan sendiri, karena tergantikan oleh produk lain yang kreatif.
Jadi, begitu juga dengan guru yang tidak kreatif, guru yang tidak mau belajar, guru yang tidak mau up date teknologi, guru yang tidak mau mengikuti perkembangan. Bagaimana tanggapan siswanya terhadap guru tersebut di atas? Bisa jadi dipikiran siswanya, guru tersebut ketinggalan zaman, ah….gurunya tidak keren nich!

Salah satu slide kata motivasi pentingnya guru menguasai teknologi yang disampaikan oleh Bapak M.Arif, S.Pd (Pelatihan TTW, SMK Cikini Jakarta Utara, Minggu 21 Agustus 2016)
Teknologi memiliki kemampuan luar biasa di tangan guru yang kreatif, tetapi menjadi masalah bagi guru yang tidak mau berubah . Teknologi tigdk bisamenggantikan guru, karena guru punya perasaan dan jiwa, sedangkan teknologi tidak. Tapi guru yang tidak mengikuti perkembangan teknologi ia akan hilang kepermukaan. Guru yang sering mengeluh perkembangan teknologi, siswa tidak boleh internet, itu pertanda guru nya tidak bisa teknologi.
Teknologi bisa juga kita identikan dengan pisau. Kalau kita ibaratkan denga pisau, kalau kita tidak pandai menggunakan, maka pisau tersebut akan menjadi masalah. Bila pisau digunakan untuk hal-hal negative, bisa jadi pisau digunakan orang untuk menghilang nyawa orang, namun bila digunakan untuk hal yang positif maka pisau sangat banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Nah, demikian juga dengan teknologi seperti internet memang memiliki dampak positif dan negative. Dampak positif internet adalah 85%, sedangkan dampak negative internet 15%. Namun, permasalahannya karena kita belum siap menggunakannya, maka banyak yang 15% itu yang digunakan. Apalagi yang 15% itu memang tajam, sehingga karena salah penggunaan tersebut, sehingga terperosoklah kita.
Beliau menuturkan pengalamannya bahwa berkat kemampuannya membuat “The Best Slide Presentation”, sehingga dengan hal tersebutlah mewudkan impiannya bisa mengujungi Eropa. Menurutnya bahwa sebelunya tak terbayangkan bisa sampai ke Eropa tersebut, namun memang katanya sebelumya sudah merencanakan ingin ke Eropa. Meskipun, sebenarnya beliau tidak tahu dengan jalan apa ia sampai ke Eropa. Dan beliau tidak pernah berhenti untuk berusaha dan berdoa, biar Allah yang mengantur. Sehingga akhirnya Beliau berkesempatan mengunjungi Jerman, Belanda, Perancis, Italia, dan Spanyol.
D. Delapan (8) Kesalahan Fatal
Nara sumber memaparkan bahwa ada 8 kesalahan fatal yang sering dilakukan orang saat membuat bahan presentasi. Apa itu?
1.Tujuan Salah: Membuat slide sebagai bahan bacaan presentasi mereka bukan sebagai media visual
2.Penuh Teks: Membuat slide penuh dengan teks Membosankan
3.Gambar Tidak Relevan: Gambar tidak ada hubungannya dengan pesan
4.Gambar Resolusi Rendah: Tidak tahu mendapatkan gambar yang bagus . Gambar pecah karena memiliki resolusi rendah . Menurut nara sumber untuk memperoleh gambar yang bagus usahakan resolusi gambar diatas 1000 mega pixel.
5.Kontras Warna Buruk
Slide Anda memiliki kontras yang kuat antara latar belakang dan teks yang Anda tampilkan. Sulit Di Bedakan Antara Pesan Dan Latar Belakang. Gunakan variasi dalam menampilkan data yang ada dengan BENTUK maupun WARNA
6.Tabel Data Apa Adanya: Selain susah dipahami dengan cepat, tabel mentah juga mudah membuat audiens bosan.
7.Animasi Berlebihan: Animasi dapat membantu menyampaikan pesan jika sesuai tempatnya. Gunakan animasi sebagai bahan pendukung , bukan objek utama
8.Efek Suara Berlebihan: Efek suara yang berlebihan akan mengganggu, perlu diperhatikan penempatannya. Efek suara yang berlebihan Memberikan pengaruh yang besar ke audiens, karenanya jangan abaikan! Hindari menggunakan suara tepuk tangan, pecahan benda, dll dalam setiap pergantian slide
E. Praktik
Banyak bahan yang dapat dibuat dengan power point, apalagi power point 2016 . Power point 2016 sangat variatif dan lebih banyak menyediakan pilihan-pilihan. Salah satu yang dipraktikkan adalah membuat Cover Majalah dengan Power Point 2016. Mengapa hal ini yang dipraktikkan? Jawabnya: meskipun hanya pembuatan satu cover ini, tetapi kita dapat belajar praktik tentang banyak hal, seperti cara membuat dan memasukkan teks, mengambil gambar sesuai proporsi, membuat gambar dengan resolusi tinggi, menghilangkan latar foto, memasukkan bar code, dsb. Meski hanya cover, namun setiap bagian dari kegiatan ini tidak hanya untuk cover, bisa dipraktikkan untuk membuat bahan presentasi lainnya.

Peserta sedang praktik membuat bahan presentasi (Pelatihan TTW, SMK Cikini Jakarta Utara, Minggu 21 Agustus 2016)
Akhirnya selesai juga praktik membuat cover majalah, meskipun hasilnya banyak kekurangan di sana-sini, maklum waktunya sangat terbatas. Oh, ya tugas praktik membuat cover majalah ini dilakukan berkelompok, dan penulis sekelompok dengan Sahlan peserta dari Jakarta.

Inilah hasil praktik kelompok membuat cover majalah (Pelatihan TTW, SMK Cikini Jakarta Utara, Minggu 21 Agustus 2016)
Selain itu juga diajarkan bagaimana memotong video, misalnya ada video yang saat permulaannya ada iklan, maka iklan tersebut bisa dipotong. Demikian juga dengan memasukkan teks dan menghilangkan teks sesuai waktu yang kita inginkan. Hal ini sangat mudah dilakukan dengan power point 2016. Tentang program power point 2016 bisa dipelajari sendiri, dan senangnya kami para peserta diberikan program power point 2016 tersebut, lengkap dengan petunjuk-petunjuk yang disusun sendiri oleh nara sumber. Alhamdulillah, terima kasih dan semoga barokah ilmunya Pak Arif. Aamiin Ya Robbal Alamin.
Sangat menarik sekali kegiatan praktik kali ini, apalagi bagi peserta yang pengetahuan multimedianya sangat minim. Sebagai catatan, pada umumnya para peserta minta diadakan pelatihan kembali khusus tentang multimedia, dan minta agar alokasi waktu yang lebih panjang, sehinga lebih banyak ilmu dan pengalaman tentang multimedia dari nara sumber yang dapat digali oleh peserta.
Ternyata selain kemampuan nara sumber membuat “The Best Presentation, beliau juga mempunyai kemampuan menulis. Salah satu karyanya dalam bentuk tulisan adalah Buku dengan judul Berani Bermimpi. Buku ini meceritakan tentang seorang yang tadinya bebuat sesuatu selalu bahan tertawaan orang, namun ternyata pada akhirnya hal yang menjadi bahan tertawan orang tersebut menjadi suatu yang dikagumi. Intinya, ayolah kita semua berani bermimpi, karena pada dasarnya kita punya keahlian sendiri yang berbeda, yang tidak dimiliki oleh orang lain. Nah, keahlian yang berbeda itu yang seharusnya dipacu agar berkembang optimal. Tentang hal menulis ini, pesan nara sumber tulislah apa yang dipikirkan, jangan terikat dengan struktur. Sebagai orang timur, khususnya orang Indonesia kalau mau menulis, tulislahsesuatu dalam bentuk “KISAH”, karena orang Indonesia lebih senang mendengar atau membaca sesuatu hal dalam bentuk cerita.
F. Penutup
Bagi guru tidak kata terlambat untuk belajar, masalahnya mau nggak guru untuk belajar? Jangan hanya siswanya saja yang ditekankan untuk belajar. Belajar multimedia itu mudah asal fokus dan intens dalam mempelajarinya ”, demikian pembicaran ditutup oleh Bapak M. Arif, S.Pd, selaku nara sumber pelatihan TTW dengan judul “Delapan Kesalahan Fatal dalam Membuat Slide Presentasi”
Tinggalkan Balasan