Catatan Pelatihan Trainer Teacher Writer 1: “The Secret of Hypnoteaching”.
A. Pengantar
“Bapak dan Ibu Guru yang berbahagia, tahukah Anda bahwa kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh para pendidik agar mengajarnya lebih menyenangkan dan tentunya membuat kemampuan mengajarnya di atas rata-rata? Ya, kemampuan itu tidak lain adalah kemahiran berbicara yang menggugah, kemampuan menulis yang bermakna, dan kemampuan mempresentasikan ide maupun gagasan yang menarik. Untuk itulah kami hadir membantu Bapak dan Ibu Guru dalam Pelatihan Trainer, Teacher, Writer (TTW) ini. Adapun agenda Pelatihan TTW untuk Bapak dan Ibu dalam dua hari ini adalah ilmu tentang : Hiynoteaching, Kemampuan Menulis Artikel yang Menarik, Kemampuan Membuat Silde Presentasi yang Menarik, dan Kemampuan Membuat yang Blog Menarik. Dan pada pertemuan ini, maka inilah bagian dari tugas saya untuk menyampaikan kepada Bapak/Ibu Guru terntang ilmu” Hypnoteaching”, demikian disampaikan oleh Nara Sumber Pertama Hari Pertama Pelaihan TTW, Bapak Riswanto,Ch,Cht,Gr,SE,MM (Inspitaror Guru Dahsyat, CEO Group Gruru Dahsyat New) pada peserta Pelatihan TTW di Aula Perguruan SMK Cikini Jl. Alur Laut Blok NN No.1 Rawabadak Selatan Jakarta Utara , Sabtu, 20 Agustus 2016.

Penyampaian materi pelatihan TTW oleh nara sumber Bapak Riswanto,Ch,Cht,Gr,SE,MM (Inspitaror Guru Dahsyat, CEO Group Gruru Dahsyat New) dengan judul “The Secret of Hypnoteaching” (SMK Cikini Jakarta Utara, Sabtu 20 Agustus 2016)
B. Isi Materi Workshop
Judul makalah yang disampaikan oleh Bapak Riswanto,Ch,Cht,Gr,SE,MM pelatihan TTW ini adalah “The Secret of Hypnoteaching”. Adapun isi materinya dapat dilihat pada paparan berikut ini.
1.Teka Teki Garis
Sebelum membahas materi ini nara sumber membawa raga dan pikiran para peserta untuk rilek, dengan menampilkan kata-kata motivasi, gambar-gambar lucu, serta teka-teki. Bagi saya sebagai peserta yang sangat berkesan dan dapat saya ambil makna dari hal di atas adalah tentang teka-teka garis. Adapun teka-teki garis yang disampaikan oleh nara sumber ada 2 buah, yaitu:
a.Teka-Teki Garis I
Nara sumber menampilkan gambar dengan 9 titik, kemudian meminta peserta untuk menghubungkan 9 Titik dengan 3 Garis Lurus Bersambung. Para peserta sudah berusaha untuk mencoba menghubungkan titi-titik tersebut, namun gagal, gagal, gagal dan gagal terus. Ternyata akhirnya para peserta tidak ada satupun yang mampu menjawab teka-teka tersebut, dan tentunya nara sumber akhirnya memberikan jawabannya. “ Ooooo…….begitu, mudah dong, begitu kata peserta”. Teka-teki yang mudah, tapi tak terjawab oleh peserta, karena daya pandang dan paya pikir yang kita miliki masih ada pembatas”, demikian uacapan nara sumber kepada para peserta. Kemudian dari teka-teki garis yang pertama ini nara sumber menutup dengan sebuah kalimat motivasi “Sedikit demi sedikit,lama-lama menjadi bukit”

Teka-teki Garis I sebagai awal pembuka “The Secret of Hypnoteaching” pada pelatihan TTW oleh nara sumber Bapak Riswanto,Ch,Cht,Gr,SE,MM (SMK Cikini Jakarta Utara, Sabtu 20 Agustus 2016)
b.Teka-Teki Garis II
Selanjutnya nara sumber masih menampilkan teka-teki garis kedua, yaitu: menghubungkan 9 Titik menjadi Satu Garis Lurus. Sewaktu melihat teka-teki garis yang pertama rasanya masih bisa diupayakan untuk mengerjakannya, meskpin hasilnya gagal. Namun, melihat teka-teki kedua ini, rasanya mustahil nich. Nah untuk teka-teki garis yang pertama saja yang perkiraannya mudah dan bisa dijawab, ternyata gagal. Apalagi teka-teki garis yang kedua ini, sudah pasti para peserta lebih gagal lagi. Akhirnya, bocoran jawabannya tentu masih harus diberi tahu lagi oleh nara sumber pula. “Ooooo…bisa begitu ya?”, sela peserta. “Ya, tentu saja bisa dan Jangan katakan mustahil, semua ada jalan keluarnya!“, demikian nara sumber mengakhiri teka-teki garis kedua ini dengan kata-kata motivasi yang menarik. “Begitu juga dalam mengajar di kelas, tanamkan pada anak dudik kira bahwa tak ada yang mustahil, tak ada yang tak bisa, semua ada jalan keluar”, demikian nara sumber melanjutkan pembicaraanya

Teka-teki Garis II sebagai awal pembuka “The Secret of Hypnoteaching” pada pelatihan TTW oleh nara sumber Bapak Riswanto,Ch,Cht,Gr,SE,MM (SMK Cikini Jakarta Utara, Sabtu 20 Agustus 2016)
2.Materi Inti Hypnosis
Selanjutnya nara sumber menyampaikan materi inti pelatihan. Materi inti yang disampikan oleh nara sumber mulai dari pengertian Hypnosis, Hypnotist, kesalahanpahaman orang tentang hipnotis , Teori Pikiran, Cara Masuk Informasi Ke Pikiran Bawah Sadar (RIFER), Pola Bahasa Hypnosis (SDM ), Struktur Dasar Hypnosis Workshop. Saat menyampaikan materi inti tentang Hipnosis ini juga diiringi dengan praktik. Masing-masing materi dan praktiknya akan penulis uraikan di bawah ini sesuai dengan yang penulis dapatkan selama pelatihan.
a.Pengertian Hypnosis dan Hipnotist
Hypnosis : Perubahan tingkat kesadaran
Hypnotist : Orang yg melakukan hypnosi
Hipnotis???
Merupakan adaptasi -> Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia
b.Kesalahpahaman tentang Hypnosis
Banyak masyarakat memiliki anggapan yang salah selama ini tentang hypnosis, mereka beranggapan bahwa hypnosis itu adalah Kuasa Kegelapan/ Ilmu Sesat, karena mengandung hal-hal seperti:
– Supranatural
– Magic
– Menguasai Pikiran
Padahal anggapan masyarakat tersebut di atas adalah tidak benar. Menguasai pikiran tidaklah selamaya berarti negatif. Karena dengan menguasai pikiran ke hal-hal yang potisif itu ada manfaatnya, terutama bagi para guru bagaimana Hynosis ini digunakan ke hal yang positif untuk mempengaruhi anak didik. Bagaimana caranya? Ayo kita baca lebih lanjut penjelasan nara sumber tentang hypnosis ini, oke!
c. Teori Pikiran
1) Pikiran Sadar 12%
Menurut teori pikiran bahwa pikiran sadar ini hanya 12% dan ada 2 area dalam pikiran manusia yang termasuk ke dalam pikiran sadar 12% ini , yaitu :
-Conscious Area
-Critical Area
2) Pikiran Bawah Sadar 88%
Selanjutnya menurut teori pikiran bahwa pikiran bawah sadar ada 88% , dan juga terdapat 2 area dalam pikiran manusia yang termasuk ke dalam pikiran bawah sadar 88% ini, yaitu:
– Modern Memory Area
– Primitive Area
Dari teori pikiran di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mempengaruhi pikiran manusia gunakan pada pikiran bawah sadar 88%
d. 5 Cara Masuk Informasi Ke Pikiran Bawah Sadar (RIFER)
1) REPETITION
2) IMITATION
3) FIGUR
4) EMPATHY
5) RELAX
e.Pola Bahasa Hypnosis (SDM)
1) Single Binding Pattern (MEP)
– The More : Semakin, semakin
– The Even : Bahkan
– The Precisely : Justru
2) Double Binding Pattern
A1 atau A2? Intinya A
– Mau belajar perkalian atau pembagian? Intinya belajar Matematika.
– Tugasnya mau dikumpulkan sekarang atau nanti istirahat?
– Bapak/Ibu akan berikan kalian 100 soal!
3) Mirrorring
– Pola Nafas
– Pola Pergerakan
– Pola Bahasa (Paralinguistik)
f. Struktur Dasar Hypnosis Workshop
Ada 5 Struktur Dasar Hypnosis Workshop, yaitu Pre Induction, Induction, Depth Level Test, Suggestion, Termination, Post Hypnotic, dan Normal
1)Pre Induction
Pre-Induction merupakan suatu proses untuk mempersiapkan suatu situasi & kondisi yang bersifat kondusif antara seorang Hypnosis & Client.
Agar proses Pre-Induction berlangsung dengan baik, maka sebelumnya Hypnotist harus dapat mengenali aspek-aspek psikologis dari Client, antara lain : hal yang diminati, hal yang tidak diminati, apa yang diketahui Client terhadap proses Hypnosis, dsb.
Pre-Induction dapat berupa percakapan ringan, saling berkenalan, serta hal-hal lain yang bersifat mendekatkan seorang Hypnotist secara mental terhadap seorang Client
Pre-Induction merupakan tahapan yang bersifat kritis. Seringkali kegagalan proses Hypnosis diawali dari proses Pre-Induction yang tidak tepat.
Salah satu yang harus dilakukan pada Pre-Induction adalah Suggestivity Test yang harus dilakukan untuk mengetahui tingkat Sugestivitas alamiah dari Client, dan selanjutnya Hypnotist dapat melakukan Hypnotic Training yang biasanya dapat meningkatkan tingkat Sugestivitas ini.
Beberapa Contoh dari Suggestivity Test :
(1). Muscular Training
(2). Arm Rising & Falling Test
(3). Catalepsy of The Eyes
(4). Rigid Catallepsy
(5). Locking The Hands
2) Induction
Induction adalah sarana utama untuk membawa seorang untuk berpindah dari Conscious Mind ke Sub Conscious Mind.. Secara sederhana, Verbal Induction adalah suatu rangkaian sugesti yang dibawakan secara persuasif, sehingga membawa seorang Client berpindah dari Conscious Mind ke Sub Conscious Mind.
Perhatian :Teknik & jenis Induksi menyesuaikan Tingkat Sugestivitas dari obyek Hypnosis. Seorang Hypnotist yang baik harus terampil dalam memilih teknik induksi yang sesuai.
Hypnotic Communication Technique
Authoritarian
Bersifat perintah, dan umumnya diterapkan kepada seorang Client yang dianggap memiliki kepatuhan tinggi, dan sugestif. Client menaruh respek yang tinggi terhadap Hypnotist. Dalam Stage Hypnotist pada umumnya dipergunakan teknik ini terhadap Client yang tepat.
Permissive
Bersifat ajakan atau pemberdayaan (empowerment), dan umumnya diterapkan ketika seorang Client dianggap sama tinggi dengan seorang Hypnotist. Teknik ini umumnya dipergunakan dalam Hypnotherapy.
Deepening
Setelah Induction seringkali langsung diikuti oleh suatu panduan imajinasi untuk membimbing Client memasuki kedalaman. Proses ini disebut dengan Deepening.
Konsep dasar dari Deepening ini adalah membimbing subyek Client untuk berimajinasi melakukan sesuatu kegiatan atau berada di suatu tempat yang mudah dirasakan oleh subyek. Rasa mengalami secara dalam ini akan membimbing subyek memasuki Trance Level lebih dalam.
Standard Deepening
– Lift
– Tangga
– Alam/tempat pribadi
– Ingatan
– Peristiwa
– Hitungan
3) Depth Level Test
Depth Level Test merupakan test untuk melihat seberapa jauh kesadaran seseorang sudah berpindah dari Conscious Mind ke Sub-Conscious Mind.
Depth Level berbeda-beda untuk setiap orang, dan sangat tergantung dengan : kondisi Client, pemahaman Client, waktu, lingkungan, dan keahlian seorang Hypnotist. Berdasarkan Davis-Husband Scale, maka Depth Level manusia dapat dibagi atas 30 tingkatan kedalaman.. Kebutuhan Depth Level juga berbeda-beda, tergantung dari maksud dan tujuan proses Hypnosis. Misalkan : Depth Level untuk Stage Hypnotist sangat berbeda dengan Hypnotherapy. Secara mudah, Depth Level Test adalah suatu sugesti-sugesti tertentu yang dalam kondisi kesadaran penuh dianggap sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
4) Suggestion
Suggestion atau sugesti adalah suatu kalimat-kalimat saran yang disampaikan oleh Hypnotist ke bawah sadar obyek.
Sugesti yang diharapkan tetap berlaku atau dapat menjadi “nilai baru” bagi seorang Client walaupun telah disadarkan dari “Tidur Hypnosis” disebut dengan Post Hypnotis Suggestion (PHS). PHS tidak akan bertahan lama bilamana tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai dasar dari Client. Dalam Hypnotherapy, PHS merupakan bagian yang sangat penting, karena merupakan inti dari tujuan Hypnotherapy, dan seorang Hypnotist harus dibekali pengetahuan mengenai kejiwaan dan psikosomatis untuk dapat memberikan PHS secara benar. PHS yang salah dalam proses Hypnotherapy akan berakibat fatal dan dapat menimbulkan traumatik baru.
Pelatihan Hypnosis ini tidak merekomendasikan mereka yang tidak memiliki pengetahuan pendukung untuk melakukan Hypnotherapy.
Anchor
Adalah suatu Post Hypnotis Suggestion yang menerapkan simbol-simbol tertentu (VAK) yang dapat menimbulkan suatu efek atau reaksi tertentu. Anchor dapat “terbentuk” atau “dibentuk”
5) Termination
Hypnosis.
Konsep dasar Termination adalah memberikan sugesti atau perintah agar seorang Client tidak mengalami kejutan psikilogis ketika terbangun dari “tidur Hypnosis”.
Standar dari proses Termination adalah membangun sugesti positif yang akan membuat tubuh seorang Client lebih segar dan relaks, kemudian diikuti dengan regresi beberapa detik untuk membawa Client ke kondisi normal kembali. Dalam Stage Hypnosis seringkali konsep Termination sengaja dipercepat, agar dapat menghasilkan efek entertaintment.
Hypnotisability (Kemampuan Untuk Memasuki Hypnosis State)
Secara umum, setiap orang normal rata-rata, jika ia TIDAK MENOLAK (secara sadar), maka pasti dapat memasuki Hypnosis State secara mudah, terkecuali jika :
-Tidak memiliki kemampuan untuk berkonsentrasi (fokus) Stress berat, kemampuan konsentrasi berkurang (akibat Drug, Alcohol, dll), Paranoid.
-Tidak memahami komunikasi , Gangguan panca indra, intelektual rendah
Setiap Proses Hypnosis adalah proses Self-Hypnosis, sehingga obyek dapat menghentikan proses dan kembali ke Normal State setiap saat ia menghendakinya. Bagi mereka yang terbiasa berkonsentrasi ke internal (meditasi, doa, dsb), terbiasa mengontrol diri sendiri, mudah merekayasa citra (VAK & GO), cenderung untuk lebih mudah memasuki Hypnosis State. Kemampuan memasuki Hypnosis State dapat ditingkatkan melalui proses Hypnotic Training
Stanford Hypnotic Susceptibility Scale (SHSS)
-“5% Sulit
– 85% Moderat
– 10 0% Mudah
6) Post Hypnotis dan Normal
Pasca hypnotis, maka kondisi tersebut harus dinormalkan kembali
g.Apakah Setiap Orang Dapat Menjadi Seorang Hypnotist
Hypnosis adalah ilmu komunikasi yang sangat prima. Oleh karena itu persyaratan dasar agar seseorang dapat menjadi seorang Hypnotist yang ahli, adalah :
-Memiliki kemampuan komunikasi verbal dan non verbal (Body Language) yang sangat baik, dan bersifat persuasif.
-Mampu menginterprestasikan bahasa tubuh (Body Language) dari lawan komunikasi
-Memiliki kreativitas tinggi dalam berkomunikasi, dan mampu untuk menyesuaikan diri dengan strata lawan komunikasi
-Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
h. Faktor Yang Mempengaruhi Depth Trance Level
-Kondisi Psikologis (Kejiwaan) Client
-Tingkat Keaktifan Berpikir Client
-Suasana & Kondisi Lingkungan
-Ketrampilan Seorang Hypnotist
-Waktu
-Tingkat Kepercayaan Client Terhadap Seorang Hypnotist
3. Praktik: Suggestivity Test
Muscular Training (Relaksasi Otot): Relaksasi & Pemahaman Perintah
Lengan dan telapak tangan kiri Client sangat rileks, dan ditopang oleh tangan kanannya (Gb. A). Hypnotist memberikan komando agar Client melepaskan tangan kanannya, sehingga tangan kirinya terjatuh (Gb. B).Posisi akhir tangan Client mencerminkan kondisi relaksasi Client. Gambar C mencerminkan Client masih belum rileks, atau tidak memahami maksud dari Hypnotist. Lakukan berulang-ulang sampai dengan Client rileks.

Suggestivity Test: Muscular Training (Pelatihan TTW SMK Cikini Jakarta Utara, Sabtu 20 Agustus 2016)
Arm Rising and Falling Test (Tangan Terangkat & Terjatuh ): Imajinasi
Tangan Client seperti pada posisi Gb. A atau Gambar B, Client menutup mata. Berikan Sugesti bahwa tangan kiri Client terikat pada tali yang tergantung pada Balon Gas yang sangat besar, sehingga perlahan-lahan tangan kiri tersebut terangkat ke atas. Berikan Sugesti bahwa tangan kanan Client menahan beban yang sangat berat (buku, batu bata, dll), sehingga perlahan-lahan tangan kanan tersebut jatuh ke bawah. Bila Sugesti ini diterima dengan baik, maka posisi tangan-tangan Client akan sesuai dengan Gb. C.

Suggestivity Test: Arm Rising and Falling Test (Pelatihan TTW SMK Cikini Jakarta Utara, Sabtu 20 Agustus 2016)
Catalepsy of The Eyes (Kelopak Mata Terkunci ): Self Control
“Tutup mata anda …. Dan kerahkan pikiran anda …. Perintahkan kepada mata anda, agar kelopak mata anda terkunci dengan sangat rapat … sangat kuat ….! Katakan pada mata anda … mata kamu aku perintahkan terkunci dengan sangat kuat … dan tidak ada kekuatan apapun bisa membukamu ….! Semakin kau berusaha membuka … makin kau berusaha … makin kau terkunci lebih kuat lagi …! Baik sekarang saya akan menghitung mundur mulai 3 sampai 1, dan rasakan bahwa setiap saya menghitung … terasa bahwa mata anda semakin terkunci dengan rapat … ya .. Tiga … semakin rapat …. Dua … semakin kuat … Satu …. Kini mata anda benar-benar terkunci … Dan, kini walaupun anda mencoba untuk membukanya …. Maka mata anda akan semakin bertambah terkunci …! Ya coba lebih kuat … dan rasakan bahwa mata anda semakin kuat pula terkunci ….!” Normalkan Kembali.

Suggestivity Test: Catalepsy of The Eyes (Pelatihan TTW SMK Cikini Jakarta Utara, Sabtu 20 Agustus 2016)
Rigid Catalepsy (Tangan Kaku ): Self Control
Tangan Client seperti pada posisi Gb. A atau Gb. B, Client menutup mata. Berikan Sugesti bahwa kedua tangan Client sangat keras dan kaku dan tidak dapat dibengkokkan (yakinkan dengan sentuhan fisik seperti di Gb. C). Kemudian ucapkan Script berikut :
“Rasakan bahwa tangan anda sekarang kaku dan keras bagaikan besi yang sangat lurus … tidak seorangpun dapat membengkokkan tangan anda … termasuk anda …! Semakin anda berusaha membengkokkannya, maka semakin tangan anda menjadi lurus dan keras … bagaikan besi yang sangat keras dan lurus …!”Normalkan kembali
Locking The Hands (Jari Terkunci ): Self Control
Telapak tangan subyek menggenggam satu dan yang lainnya, bantu dengan tangan anda (Gb. A & Gb. B). Mintalah subyek memandang mata anda, dan ucapkan Script berikut.
“Bayangkan dan rasakan bahwa kedua tangan anda saling mengunci satu dan lainnya sangat keras, dan semakin keras …. dan kini tangan anda benar-benar menyatu …. dan tidak seorangpun dapat memisahkannya … termasuk anda …! Semakin kuat anda mencoba melepaskan … maka semakin kuat pula tangan anda menyatu …..!”Normalkan kembali

Suggestivity Test: Locking The Hands (Pelatihan TTW SMK Cikini Jakarta Utara, Sabtu 20 Agustus 2016)

Peserta TTW sedang Praktik Hypnosis dengan dibimbing nara sumber Bapak Riswanto,Ch,Cht,Gr,SE,MM, tentang Locking The Hands (Jari Terkunci ): Self Control (SMK Cikini Jakarta Utara, Sabtu 20 Agustus 2016)
Flying Hand
Posisi subyek boleh berdiri atau duduk. Mintalah subyek untuk berkonsentrasi memandang tangan anda, dan mengikuti gerakan tangan anda.Kemudian gerakkan tangan anda secara perlahan di hadapan wajah subyek (sekitar 20 cm), naikkan dan turunkan tangan anda dengan irama lambat (Gb. A-C), sambil mengucapkan Script berikut.
“Tarik nafas dalam …. hembuskan dalam …. [LAKUKAN BEBERAPA KALI SEIRAMA GERAKAN TANGAN ANDA] … rasakan mata anda semakin berat …. berat …. dan anda mulai mengantuk …. Jangan ditahan …. biarkan saja …. dan sekarang tutup mata anda …..” (Gb. D) Lanjutkan dengan Deepening, Akhiri dengan Termination
4. Progressive Relaxation: Beginning The Induction
“Saya akan memandu anda untuk melakukan relaksasi …… silakan duduk dengan posisi yang santai ….. … dan kita akan memulai …… baik silakan tutup mata anda, singkirkanlah dahulu beban pikiran anda untuk sementara waktu …. Tarik nafas dalam ………, hembuskan yang panjang ………., terus lakukan …. dan rasakan anda semakin relaks dan santai ……. tarik nafas lebih dalam dalam lagi ……. tahan 3 hitungan ….. satu, dua, tiga …….. hembuskan lagi lebih panjang ….. rasakan anda semakin santai dan semakin relaks …….. dan rasakan sekarang anda mulai terasa mengantuk ……. bagus sekali, lepaskan saja …lepaskan semua pikiran-pikiran yang mengganggu….. karena ini tandanya anda sudah dalam kondisi yang sangat relaks …….. oke ….. terus tarik nafas dan hembuskan yang panjang …… rasakan, kini anda makin relaks, dan semakin santai …. dan bilamana anda merasa mengantuk ….. biarkan saja, ini tandanya anda sudah sangat rileks dan tenang …..! Baiklah, sekarang saya akan meminta anda untuk menghitung mundur … dari 10 ke 1 …. secara perlahan, dalam hati, bersamaan dengan anda menarik nafas … ! .. sebelumnya saya minta anda untuk meniatkan dalam hati : “… setiap kali saya menghitung … maka saya akan semakin rileks dari sebelumnya …..” …. ya katakan dalam hati ….. Baik, kita akan mulai menghitung mundur ….. tarik nafas ….. dan hitung … 10 …., hembuskan nafas …. dan tarik nafas lagi sambil menghitung ….9 ….., dan silakan anda melanjutkan sendiri ….. dan rasakan bahwa setiap kali anda menghitung … maka anda menjadi semakin santai …. dan nyaman ..!”
Systematic Relaxation of The Body
“Sekarang, rasakan ….. bahwa tubuh dan fikiran anda kini semakin nyaman dan rileks …. Rasakan kenyamanan ini ….. dan bila anda merasa mengantuk …. ini tandanya bahwa tubuh dan fikiran anda benar-benar tengah rileks pada saat ini …! Sekarang fokuskan perhatian anda ke daerah kepala …rasakan dan hayati bahwa otot-otot di daerah kepala anda sedemikian rileks-nya … membuat anda merasa ringan dan tenang …… Kemudian rasakan bahwa relaksasi ini perlahan-lahan mengalir turun ke daerah leher … membuat leher andapun menjadi nyaman dan santai …… anda tidak perlu menahan otot leher ini … biarkan ia benar-benar rileks beristirahat ….. Kemudian rasakan bahwa aliran relaksasi ini menjalar ke kedua bahu anda ….. rasakan dan hayati …. Dan sekarang aliran ini turun perlahan-lahan ke kedua belah tangan anda … mulai dari lengan atas …. menjalar ke siku ….. ke pergelangan tangan …. akhirnya ke jari jemari anda .. membuat kedua tangan anda dan jari-jari anda menjadi rileks total …. santai … dan malas untuk bergerak … Selanjutnya aliran relaksasi ini juga menjalar ke daerah punggung anda …. turun ke pinggang ….. juga dibagian dada anda menjadi sangat ringan …. kosong … semua beban terangkat ….. membuat anda benar-benar nyaman dan tenang …… kemudian aliran ini turun ke daerah perut … sehingga saat ini seluruh tubuh bagian atas anda benar-benar dalam kondisi relaksasi yang sangat total ……. Relaksasi ini secara perlahan-lahan mulai mengalir ke kedua belah kaki anda …. mulai dari bagian paha …. perlahan-lahan turun ke lutut … betis ….. kemudian ke pergelangan kaki …. dan akhirnya ke jari-jemari kaki ……
Sekarang seluruh tubuh anda benar-benar rileks total …. mulai dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki …… silakan anda menikmatinya ……. Biarkan tubuh anda benar-benar beristirahat sejenak …………. Rasakan bahwa tubuh anda sangat ringan ….. malas … dan lemas …. Karena saat ini ia sudah benar-benar santai …. Dan bilamana anda merasa nyaman ….. Atau merasa mengantuk ……. Biarkan saja …! Anda tidak perlu menahannya …. Karena yang akan tertidur adalah tubuh fisik anda ….. sedangkan pikiran bawah sadar anda justru akan terjaga ….. dan akan menjaga anda …….
Lift
“Imajinasikan bahwa saat ini anda berada di suatu gedung berlantai 10 …. Dan anda tengah bersiap-siap turun ke lantai dasar dengan menggunakan Lift ….. Imajinasikan bahwa anda tengah berada di depan pintu Lift …. Dan tekanlah tombol lift ….. Dan lihatlah bahwa Lift telah terbuka …. Silakan anda masuk secara perlahan …. Dan tekanlah tombol angka 1 ….. Rasakan bahwa setiap kali Lift ini bergerak turun, maka anda akan semakin rileks … semakin santai …. Dan terasa semakin mengantuk …. Anda tidak perlu menahannya ….! Rasakan Lift mulai bergerak turun …. Sembilan … rasakan anda semakin rileks …. Delapan ….. Anda semakin dalam …. Tujuh …. semakin dalam …. Enam …. rasakan tubuh anda benar-benar telah terlelap ….. Lima …. anda semakin rileks dan lepas ….. Empat ….. semakin ringan …. Tiga …… anda benar-benar telah beristirahat dengan sangat dalam ….. Dua ….. benar-benar semakin dalam ….. dan …. Satu ….. Rasakanlah istirahat anda benar-benar total …. dalam …. nyaman …. santai ….lelap …..”
Tangga
“Imajinasikan bahwa saat ini anda berada di suatu gedung berlantai 2 …. Dan anda tengah bersiap-siap turun ke lantai bawah dengan menggunakan tangga ….. Imajinasikan bahwa anda tengah berada di depan sebuah tangga …. Tangga ini memiliki 10 anak tangga …… dan kini bersiaplah untuk menuruni tangga ini secara perlahan …. sangat perlahan … dan hayatilah setiap langkah anda ….. rasakan bahwa setiap kali kaki anda menuruni anak tangga … maka anda akan semakin rileks dan semakin dalam ……
Mulailah melangkah …. langkahkan kaki anda secara perlahan ……. Sembilan … rasakan anda semakin rileks …. Delapan ….. anda semakin dalam …. Tujuh …. semakin dalam …. Enam …. rasakan tubuh anda benar-benar telah terlelap ….. Lima …. anda semakin rileks dan lepas ….. Empat ….. semakin ringan …. Tiga …… anda benar-benar telah beristirahat dengan sangat dalam ….. Dua ….. benar-benar semakin dalam ….. dan …. Satu ….. Rasakanlah istirahat anda benar-benar total …. dalam …. nyaman …. santai ….lelap …..”
Tempat Yang Menyenangkan & Pribadi
“Saya akan menghitung dari 10 ke 1 ….. dan tepat ketika hitungan saya mencapai angka 1 … saya minta anda meng-imajinasikan bahwa anda berada di suatu tempat yang sangat nyaman untuk anda ….. tempat itu boleh saja alam …. pegunungan … pantai .. atau bahkan rumah anda …. kamar tidur anda … atau tempat apapun juga yang membuat anda nyaman ……
Baiklah … Sepuluh … silakan mulai bayangkan tempat tersebut …. Sembilan … rasakan bahwa tempat tersebut semakin jelas …. Delapan ….. tempat tersebut semakin nyata …. Tujuh …. Anda benar-benar dapat merasakan berada disitu …. Enam …. Anda benar-benar mulai dapat mengamati keadaan sekeliling ….. Lima …. semakin nyata dan semakin jelas ….. Empat ….. Anda benar-benar menikmatinya …. Tiga …… rasakan bahwa hal ini sangat nyata ….. Dua ….. Anda benar-benar berada disitu ….. dan …. Satu ….. silakan anda menikmatinya ….. merasakannya … sangat nyata … sangat jelas ….. dan anda sangat menyenanginya ….”
Ingatan Peristiwa (Regression) Indah
“Saya akan menghitung dari 10 ke 1 ….. dan tepat ketika hitungan saya mencapai angka 1 … saya minta anda meng-imajinasikan bahwa anda kembali ke suatu masa yang sangat berkesan dan indah dalam kehidupan anda …. Anda dapat memilihnya sendiri …. suatu masa yang sangat menyenangkan bagi anda …. dan dapat dengan mudah anda ingat ……
Baiklah … Sepuluh … silakan mulai bayangkan saat tersebut …. Sembilan … rasakan bahwa hal tersebut semakin jelas …. Delapan ….. rasakan bahwa anda mulai dapat merasakan bahwa anda kembali ke saat itu…. Tujuh …. anda benar-benar dapat merasakan berada disitu …. Enam …. anda benar-benar mulai dapat mengamati keadaan sekeliling ….. Lima …. semakin nyata dan semakin jelas ….. Empat ….. anda benar-benar menikmatinya …. Tiga …… rasakan bahwa hal ini sangat nyata ….. Dua ….. anda benar-benar berada disitu ….. dan …. Satu ….. silakan anda menikmatinya ….. merasakannya … sangat nyata … sangat jelas ….. dan anda sangat menyenanginya ….”
Hitungan
“Saya akan menghitung dari 10 ke 1 ….. Dan rasakan bahwa setiap kali saya menghitung …. Maka anda akan semakin rileks … santai …. Dan ketika hitungan saya sudah mencapai angka 1 .. Maka anda akan benar-benar memasuki relaksasi yang sangat total ……
Baiklah … Sepuluh … anda mulai lebih rileks …. Sembilan … anda semakin santai …. Delapan ….. rasakan bahwa tubuh anda benar-benar telah beristirahat…. Tujuh …. anda semakin dalam … semakin nyaman …. Enam …. anda semakin menikmati relaksasi ini ….. Lima …. semakin dalam …. semakin lelap ….. Empat ….. biarkanlah tubuh anda tertidur …. Tiga …… tubuh anda semakin lepas .. santai … bebas ….. Dua ….. lepaskan semuanya ….. dan …. Satu ….. tubuh anda benar-benar rileks … nyaman …. santai ….. beristirahat … dalam …. semakin dalam ……dan silakan anda menikmatinya …….”
C. Penutup
“Sebenarnya tidaklah sulit untuk melakukan hpynosis, semua orang bisa menjadi hynotist asal orang tersebut memahami srktur dasar hipnosis tentang Pola Nafas , Pola Pergerakan , Pola Bahasa (Paralinguistik, serta memiliki persyataran: memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik, dan bersifat persuasive, mampu menginterprestasikan bahasa tubuh dari lawan komunikasi, memiliki kreativitas tinggi dalam berkomunikasi, dan mampu untuk menyesuaikan diri dengan strata lawan komunikasi, memiliki kepercayaan diri yang tinggi.”, demikian pembicaran ditutup oleh nara sumber Bapak Riswanto,Ch,Cht,Gr,SE,MM pelatihan TTW ini denga “The Secret of Hypnoteaching” .
Tinggalkan Balasan