Catatan 2 Bimtek Penulis Sejarah: Metode Sejarah
A. Pengantar
“Seorang calon penulis sejarah harus menguasai metode penelitian sejarah karena tulisan sejarah yang baik adalah tulisan yang berdasarkan pada metode penelitian. Para sejarawan telah menciptakan metode penelitian sejarah sebagai panduan tentang tata cara memahami, menganalisis, dan merekonstruksi peristiwa masa lalu”, demikian kata pembuka yang disampaikan oleh Nara Sumber, Ibu Dr. Tri Wahyuning M. Irsyam (Dosen FIB Jurusan Sejarah Universitas Indonesia) kepada peserta Bimbingan Teknis (Bimtek), Adapun Ibu Dr. Tri Wahyuning M. Irsyam adalah nara sumber kedua pada BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA KESEJARAHAN BAGI PENULIS SEJARAH YANG TIDAK BERLATARBELAKANG SEJARAH. Bimtek ini diselenggarakan oleh Kemendikbud Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah, yang dilaksanakan Grand Inna Muara Hotel Padang, selama 5 hari yaitu mulai tanggal 9 Mei s,d 13 Mei 2016.

Penyampaian Materi oleh Nara Sumber Ibu Dr. Tri Wahyuning M. Irsyam (Dosen FIB Jurusan Sejarah Universitas Indonesia) dengan judul “Metode Sejarah”
Adapun materi Bimtek yang disampaikan olehk Ibu Dr. Tri Wahyuning M. Irsyam ini berjudul “METODE SEJARAH”, Hal apa saja yang beliau sampaikan secara lengkap dapat dibaca pada bahan presentasi yang beliau sampaikan. Selanjutnya, dari bahan presentasi tersebut hal-hal atau bagian-bagian mana yang menurut penulis penting maka penulis salin atau ambil intisarinya dan penulis upload di website penulis dan tentunya dengan maksud dibagikan khusus untuk teman-teman yang berminat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan sejarah namun belum mendapat kesempatan untuk mengikuti Bimtek ini atau pihak lain membutuhkan. Dan apa isinya silahkan baca paparan di bawah ini.
B. Isi Materi Bimtek
1. Pengertian Metode Sejarah
a. Metode sejaran adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Louist Gottschalk)
b. Metode sejarah adalah….seperangkat aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang sistematis untuk mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis, dan menyajikan sintesa daripada hasil-hasil yang dicapai dalam bentuk (Gilberth J. Garraghan)
2. Judul
Untuk memulai methode penelitian harus dibuat judul penelitian terlebih dahulu.
Judul didefenisikan sebagai deskripsi padat dari tema penelitian yang mengandung topik penelitian, aspek spasial dan aspek temporal, contoh:
1) Bondan Kanumoyoso, Beyond The City Wall: Society and Economic Development in the Ommelanden of Batavia 1684-1740
2) Tri Wahyuning M. Irsyam. Berkembang dalam Bayang-bayang Jakarta: Sejarah Depok 1950-an- 1990-an
3. Tahapan dalam Metoode Sejarah
a. Heuristik, yaitu kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lalu
b. Kritik (Sejarah), yaitu menyelidik apakah jejak-jejak itu sejati, baik bentuk maupun bentuk isinya.
c, Interprestasi, yaitu memberikan makna dan saling berhubungan antara fakta yang diperoleh secara itu
d. Historiografi, yaitu menyampaiksn hasil yang diperoleh dalam bentuk suatu kisah (sejarah).
4. Klasifikasi Sumber Sejarah
a. Sumber Benda (Artefak, Bangunanm Perkakas)
1) Sumber benda bisa lebih didapatkan hal yang komprehensif (mesin tik, bambu runcing, naskah sumpah pemuda, bangunan bersejarah)
-Mesin tik sebagai sumber sejarah, adalah mesin tik yang digunakan untuk mengetik proklamasi
-Bambu runcing sebagai sumber sejarah, adalah bambu runcing yang digunakan untuk mrngobarkan semangat juang
2) Untuk menceritakab peristiwa G.30 S/PKI bisa juga digunakan sumber benda, rumah A. Yani, dan AH Nasution
b. Sumber Tertulis (Dokumen)
1) Pengertian dokumen
Dokumen adalah alat perekan informasi yang pada umumnya terbuat dari kertas tetapi dapat juga terbuat daru bahan lainnya seperti potongan tanah luat, kayu, plastik, kertas film, dan sebagainya.
2) Pembagian Dokumen Menurut Tingkat Kredibilitasnya
a) Rekaman Sejaman
Rekaman sejaman adalah dokumen yang dibuat bersanaan dengan terjadinya sebuah peristiwa (Surat Instruksi, nota kesepakatan, kuitansi, Ijazah, dan seterusnya)
b) Laporan Konfidensial
Kredibilitasnya lebih lemah dari laporan sejaman karena dibuat setelah sebuah peristiwa terjadi (catatan harian dan buku harian, surat pribadi, laporan pertanggungjawaban)
Surat pribadi contohnya surat-surat Kartini pada Abendanon
c) Laporan Umum
Laporan umum sama dengan laporan konfidensial dibuat setelah terjadinya sebuah peristiwa, namun jumlah pembaca yang dituju oleh laporan umum jauh lebih besar daripada laporan konfidensial
Contoh: Surat kabar majalah, tabloid, memoar, otobiogragi, poster, iklan
1) Memor
Memor pada umumnya tidak menyinggung soal pribadi, melainkan uraian soal-soal umum
Contoh:;Suma Oriental (Tome Pires), Negara Kertagama (Prapanca)
2) Otobiografi
Nilai otobiografi sebagai dokumen sangat penting karena banyak memuat faktor-faktor subyektif, seperti motivasi, harapan, pengalaman , serta bagaimana interprestasi dari konseptualisasinya terhadap faktor-faktor itu,
Gambaran tentang perkembangan pribadi seseorang mencerminkan situasi sosialnta serta struktur dari stratifikasi sosialnya, struktur sosial elitnya, konflik sosial, dan mobilitas sosial.
Bentuk Otobiogragi terbagi 3, yaitu:
-Konfrehensif, yaitu otobiografi yang panjang dan bersegi banyak
-Topikal, yaitu otobiografi yang pendek dan sangat khusus sifatnya
-Diedisikan, yaitu Otibiografi yang disusun oleh pihak lain.
d) Polling dan Quistionnare Tertulis
-Polling dan Quistionnare Tertulis adalah sarana yang digunakan oleh sebuah institusi untuk mengetahui pendapat masyarakat .
-Jenis dokumen ini tidak nemiliki kredibilitas yang terlalu tinggi karena isinya merupakan jawaban dan pertanyaan yang sudah diarahkan.
-Hasil maksimal dari dokumen ini adalah pendapat umum masyarakat tentang suatu hal
e) Dokumen Pemerintah
Pada umumnya dokumen pemerintah dibuat dengan ketelitian yang tinggi, karena kesalahan dan pemalsuan akan memerosotkan kehormatan pemerintah dan membawa banyak kerugian. Mengingat hal itu, maka dokumen pemerintah lazim diterima sebagai bahan otentik sehingga penggunaannta tidak memerlukab kritik eskteten.
Contog: Laporan resmi departemen, undang-undang, peraturan, lembaran negara, dan sebagainya.
f) Pernyataan dan Opini
Jenis dokumen ini dibuat untuk:
-menyampaikan pendapat dari penulisnya
-fakta yang terkandung di dalam dokumen ini sangat tergantung dari kompetensi penulisnya
-pernyataan dan opini seringkali ditulis untuk mempengaruhi orang lain
-pernyataan dan opini merupakan sumber yang terbaik mengenai gagasan yang diungkapkan
Contoh pernyataan dan opini: Tajuk rencanam esai, opini di koran, kolom di majalah, surat kepafa redaksi, dan sebagainya
g) Karya Sastra dan Lagu
Karya sastra dan lagu bagi sejarawan karena:
-Isinya mengungkapkan pikiran, rasa suka, dan tidak suka, emosi, dan harapab dari penulisnya
-memberi gambaran warna lokal lingkungan, dan konteks dari sebuah peristiwa
Contoh karya sastra dan lagu: Novel, cerita pendek, puisi, lagu nasional
Contoh puisi: Kerawang-Bekasi
h) Folklore, Nama Tempat, dan Pepatah
Cerita rakyat, nama tempat dan pepatah seringkali memuat kisah sejarah yang pernah terjadi meskipun bercampur dengan mitos.
Contoh Folklore: Jaka Tingkir, Wali Songom Si Pitung
Nama Tempat: Petojo, Pejingkeran, Kampung Melayu, Kampung Ambon, dan sebagainya
c. Sumber Lisan
-Sumber lisan adalah sumber yang diperoleh melalui wawancara
-Sumber lisan: oral history, oral tradisional
-Dalam sumber lisan sangat diperlukan persiapan sebelum dan sesudah wawancara
5. Kritik Sumber
-Setiap sumber mempunyai aspek ekstern dan intern.
-Aspek ekstern berkaitan dengan persoalan apakah sumber itu adalah sumber yang sejati yang kita butuhkan
-Aspek intern berkaitan dengan persoalan apakah sumber itu dapat memberikan informasi yang valid?
a) Kritik Ekstern
Kritik ekstern menjawab 3 pertanyaan mengenai sumber:
1) Apakah sumber itu memang sumber yang kita kehendaki? (Otentik atau palsu)
2) Apakah sumber itu asli atau turunan (analisa sumber)
3) Apakah sumber itu utuh atau telah di ubah-ubah ?
b) Kritik Intern
-Kritik intern bekerja setelah kritik ekstern selesai
-Kritik intern harus membuktikan bahwa kesaksian/informasi yang diberikan memang dapat dipercayai
-Langkah pertama melakukan penilaian intrinsik (menentukan sifat sumber)
Contoh kritik intern:
Keterangan Puspen AL tentang pertempuran Laut Aru akan berbeda dengan Laporan Panglima AL yang bertugas di sana kepada Presiden dengan kata lain menyoroti pengarang dari sumbet itu
6. Interprestasi
-Interprestasi maksudnya menafsirkan keterangan sumber
-Interprestasi berkaitan dengan masalah dari mana kita memandang
Contoh: Penyerahan atau Pengakuan Kedaulatan; Indonesia 350 tahun, dan seterusnya
7. Historiografi (Penulisan Sejarah)
-Historiografi berkaitan dengan persoalan kemahiran menulis (mengarang)
-Historiografi harus selalu berdasarkan fakta
-Historiografi harus menggunakan bahasa yang baik
Bahasa dalam hal ini harus dianggap sebagai alat untuk menyampaikn emosi dan pikiran penulis/pengarang. Dengan kata lain bahasa baik di sini afalah bahasa yang mampu menyampaikan pesan kepada pembaca
C. Penutup
“Seorang penulis sejarah diharapkan sudah memiliki pengetahun mendasat mengenai metode sejarah yang akan membantunya dalam proses penulisan sejarah. Semoga dengan Bimtek ini para penulis sejarah yang tidak berlatar belakang sejarah ini, ke depan mulai menata tulisannya dengan menggunakan metode sejarah, sehingga dihasilkan karya-karya sejarah yang sesuai standar baku penulisan sejarah”, demikian harapan yang ditujukan pada para peserta Bimtek saat menutup pembicaraannya.
Tinggalkan Balasan