Daftar Tulisan
Arsip Tulisan
Statistik Kunjungan
  • 311681Total Pengunjung:
  • 8Hari ini:
  • 123Kemarin:
  • 0Online:
Buku Tamu
Panel Login

Selamat Datang di www.FitrianyGustariny.com || Website Pribadi Ir. Fitriany Febby Adiana Gustariny, SE, MP, M.Pd.E (Guru SMA Negeri 2 Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat)

Catatan 1 Seminar Nasional  Sejarah: Sejarah dan Masa Depan Penbangunan Bangsa

A.Pengantar

“Dalam pandangan sejarawan memahami masa kini dan masa depan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari proses sejarah masa lampau. Begitu juga dalam memahami geografis dan politik Indonesia mesti melalui pemahaman sejarah. Karena proses meng-Indonesia sudah berproses  sangat panjang, dan semakin mengental ketika intervensi Barat dan Jepang. Indonesia yang dinikmati hari ini oleh segenap bangsa Indonesia tidak akan semakin membaik apabila generasi bangsa ini gagal memahami sejarahnya sendiri sebagai bahagian dati identitas dan pemacu semangat pembangunan”, demikian kata pembuka yang disampaikan oleh Hj.Emma Yohanna (DPD RI Sumatera Barat)  saat memberikan sambutan pada acara hari pertama Seminar Nasional  71 Tahun Indonesia Merdeka. di Convention Hall Universitas Andalas Padang, Selada 23 Agustus 2016. Adapun kata sambutan Hj,Emma Yohanna ini berjudul ” Sejarah dan Masa Depan Penbangunan Bangsa”.  Bila Anda ingin mengetahu hal apa saja isi kata sambutan tersebut, maka Anda dapat membacanya pada paparan di bawah ini.

Kata sambutan oleh Hj.Emma Yohanna (DPD RI Sumatera Barat) sekaligus membuka secara resmi Seminar Nasional 71 Tahun Indonesia Merdeka    (Convention Hall Universitas Andalas Padang, Selasa 23 Agustus 2016)

Kata sambutan oleh Hj.Emma Yohanna (DPD RI Sumatera Barat) sekaligus membuka secara resmi Seminar Nasional 71 Tahun Indonesia Merdeka (Convention Hall Universitas Andalas Padang, Selasa 23 Agustus 2016)

Selain memberikan kata sambutan, Hj.Emma Yohanna juga sekaligus membuka secara resmi seminar nasional sejarah yang bertema “JARINGAN KEBANGSAAN ANTAR-NUSA” ini. Seminar  Nasional ini berlangsung selama 2 hari, yaitu tanggal  23-24 Agustus 2016 dengan pemakalah yang berasal dari dosen-dosen  Sejarah dari beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di Indonesia, Masyarakat Sejarawan Indonesia, serta mahasiswa-mahasiswi S1 dan S2 jurusan sejarah. Sedangkan para peserta seminar terdiri dari dosen, mahasiswa, guru sejarah, siswa SMA jurusan IPS, Siswa SMP, Masyarakat Sejarawan Indonesia, Veteran, Alumni Bintek Penulis Sejarah, dan Peminat Sejarah

B. Isi Sambutan

Pada isi sambutan seminar ini Hj.Emma Yohanna menegaskan bahwa Indonesia bukanlah sesuatu yang terberi begitu saja, namun hadir dengan mengorbankan jutaan warga Indonesia, bukan sekedar pengorbanan harta, tetapi darah dan nyawa. Namun ungkapan-ungkapan seperti ini bisa menjadi membosankan dan seakan basi ketika ungkapan-ungkapan yang romantik dan dramatis itu menjadi latah diucapkan oleh warga Indonesia tanpa memaknai, mendalami, meresapi apalagi menjaga kandungan dan nilai di dalamnya secara konprehemsif.

Selanjutnya beliau menyatakan bahwa Formasi Indonesia yang terkemas dalam sebutan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah berumur 71 tahun jika dihitung dari proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang dikumandangkan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.  Proklamasi kemerdekaan itu tentu bukan sekedar drama kebangsaan yang hanya diingat dengan acara pengibaran bendera dan upacara dari pusat sampai ke daerah, apalagi sekedar perayaan panjat pinang, pacu goni, lomba makan kerupuk, dan sebagainya. Kemerdekaan bukan sekedar dimaknai dan dirayakan sebagai bahagian dari hura-hura. Namun bangsa ini harus sadar bahwa ancaman terhadap bangsa ini terjadi dari berbagai sisi. Tantangan ke depan lebih besar. Ancaman itu adalah ibarat penyakit yang menyerang satu tubuh. Apabila serangan itu datang beruntun maka daya tahan kita dipertaruhkan. Masalah bangsa Indonesia datang dari berbabagai aspek baik dari perubahan di tingkat lokal, regional, dan global. Karena itu daya tahan kebangsaan Indonesia mesti ditingkatkan dengan menambah berbagai “asupan gizinya” termasuk meningkatkan daya tahan Identitas dan karakternya. Realitas yang terhampar di hadapan bangsa Indonesia ini adalah terjadinya penipisan identitas kebangsaan Indonesia dan rasa memiliki akan sejarah-budaya yang terasa semakin menurun.

Selain memaparkan hal tersebut di atas Hj. Emma Yohanna juga menyampaikan masalah-masalah lain yang dialami bangsa Indonesia, seperti:
1. Gejala Desintegratif dalam diri bangsa Indonesia
2, Gejala revitalisasi kejayaan kerajaan-kerajaan masa lampau
3, Hilangnya kebersamaan
4. Lunturnya Nasionalisme

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut di atas, Hj, Emma menyarankan perlunya “Penyadaran Sejarah dan Pewarisan Nilai” melalui:

1. Perlunya kebijakan pemerintah  untuk memasukkan sejarah sebagai bahagian pembangunan mental sehingga  untuk ini perlu dianggarkan dalam pembangunan

2. Perlu adanya komunikasi pemerintah dengan para sejarawan sebagai tenaga ahli yang intensif menggali nilai-nilai kesejarahan, baik di tingkat nasional maupun tingkat lokal.

3. Perlu perhatian yang serius dari pemerintah terhadap lembaga-lembaga yang terkait dengan sejarah dan komunitas sejarah.

4. Perlunya pemerintah mengembalikan memori masa lampau dengan jalan memperhatikan kembali simbol-simbol historis yang memperkuat identitas kebangsaan Indonesia. Pembangunan simbol-simbol identitas kebangsaan, revitaljsasi simbol identitas seperti bangunan dan tugu-tugu sejarah yang tersebat  di berbagai kota mestinya menjadi pembelajaran sejarah untuk anak bangsa. Simbol-simbol itu selain untuk pembelajaran juga akan mempercantik kota sebagai bahagian industri sejarah.

5. Perlu Peran Pemerintah dalam Peningkatan Penerbitan Buku Sejarah.
Pembelajaran sejarah  adalah sesuatu keharusan untuk mewariskan nilai kejuangan dan  kebangsaan. Buku-buku sejarah mesti diwariskan dan digali, penerbitan buku-buku  sejarah akan menjadi investasi bangsa yang sangat berharga untuk memastikan jalan bamgsa.

 

C. Penutup

“Kini banyak materi-materi sejarah perjuangan bangsa yang tidak diajarkan di tingkat sekolah dan perguruan tinggi, yang mengakibatkan pemahaman generasi baru terhadap pembangunan bangsanya menjadi kabur. Apabila sejarah dikesampingkan, generasi baru hanya akan terjebak dalam pencapaian-pencapaian pragmatis, hanya akan tahu dengan perjuangan diri mereka sehingga bisa mengakibatkan benturan-benturan dengan orang lain. Apabila kisah dan analisis sejarah dilupakan, generasi baru akan menjauh dari cita-cita bersama Nasionalisme Indonesia. Indonesia akan melahirkan generasi-generasi lemah yang tidak punya daya juang, sebab kemajuan dan sarana pun telah memanjakan mereka dengan berbagai fasilitas. Karena itu sebaiknya sejarah perjuangan bangsa menjadi materi wajib. Sejarah mesti diajarkan sejak sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Ini salah satu strategi menahan harus serangan yang mungkin  menghancurkan nilai-nilai kebangsaan dan perubuhan NKRI”, demikian Hj.Yohanna menutup kata sambutannya pada Seminar Nasional 71 Tahun Indonesia Merdeka.

 
Refetensi

Proseding Seminar Nasional. 71 Tahun Indonesia Merdeka. 2016. Jaringan Kebangsaan Antar-Nusa. Padang: Labor Sejarah Univrrsitas Andalas.

Hasil rekaman penyampaian kata sambutan  oleh Hj. Emma Yohanna DPD RI Sumatera Barat  tentang Sejarah dan Masa Depan Pembangunan Bangsa.

FacebookTwitterGoogle+Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Tulisan Terkini
Buku Pegangan Siswa
Diktat Ekonomi SMA/MA

Bagaimana menurut pendapat Anda tentang website Fitriany Gustariny ini?

Lihat Hasil Jajak Pendapat

Loading ... Loading ...

Laporan Karya Inovatif
Berita Lainnya
LITERASI "MENGENAL RUMAH ADAT NAGARI BALIMBING (9): RUMAH BENDANG DT.
Rumah Adat Dt.Guguak Simabua Balimbing
Rumah Adat Dt.Guguak Simabua Balimbing
Rumah Adat Dt.Guguak Simabua Balimbing Rumah Adat Suku Simabua Gug
Rumah Adat Dt.Bagindo Basa Kinawai Nagari Balimbing
Rumah Adat Dt.Bagindo Basa Kinawai Nagari Balimbing
Rumah Adat Dt.Bagindo Basa Kinawai Nagari Balimbing Ini satu lagi
Rumah Adat Dt.Rajo Mangkuto Balimbing
Rumah Adat Dt.Rajo Mangkuto Balimbing
Rumah Adat Dt.Rajo Mangkuto Balimbing Rumah adat adalah bangunan y
Rumah Adat Dt.Cumano Kinawai Nagari Balimbing
Rumah Adat Dt.Cumano Kinawai Nagari Balimbing
Rumah Adat Dt.Cumano Kinawai Nagari Balimbing Sudah pernahkan Anda

Temukan Kami di Facebook

Pencarian

       

.

Galeri Foto
Klik Slideshow di bawah untuk
melihat Galeri Foto secara lengkap
20150203_121026-1.jpg
20150203_121051-1.jpg
IMG_39759949695819.jpeg
20131120_110407-1.jpg
20131120_110424-1.jpg
20131219_140230.jpg
Cerita Bergambar
Kalender
September 2023
S M T W T F S
27 28 29 30 31 1 2
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
Channel Youtube