Belajar Sejarah dengan Menarik dan Menyenangkan
A. Pengantar
“Perubahan-perubahan telah terjadi di seluruh dunia, tulis Sam Wineburg. Tetapi ada satu hal yang tidak pernah berubah “anak-anak kita tidak tahu sejarah”, demikian kata pembuka yang disampaikan oleh Nara Sumber, Bapak Drs. Syahrial (Guru Sejarah SMAN 1 Enam Lingkung) kepada peserta seminar. Adapun Bapak Drs. Syahrial adalah nara sumber ketiga pada SEMINAR NASIONAL ILMU-ILMU SOSIAL “MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU-ILMU SOSIAL DI SMA. Seminar ini diselenggarakan bekerja sama HIPIIS Cabang Sumatera Barat dan MGMP Sumatera Barat, yang dilaksanakan di LPMP Padang, Minggu 24 April 2016

Penyampaian Materi Seminar oleh Bapak Drs.Syahrial (Guru Sejarah SMAN 1 Enam Lingkung Kab.Padang Pariaman) dengan judul “Belajar Sejarah dengan Menarik dan Menyenangkan” (LPMP Padang, Minggu 24 April 2016)
Adapun materi seminar yang disampaikan olehk Bapak Drs. Syahrial ini berjudul “BELAJAR SEJARAH DENGAN MENARIK DAN MENYENANGKAN”. Hal apa saja yang beliau sampaikan secara lengkap dapat dibaca pada makalah/bahan presentasi yang beliau sampaikan. Selanjutnya, dari makalah tersebut hal-hal atau bagian-bagian mana yang menurut penulis penting maka penulis salin atau ambil intisarinya dan penulis upload di website penulis dan tentunya dengan maksud dibagikan khusus untuk teman-teman yang tidak hadir seminar atau pihak lain membutuhkan. Dan apa isinya silahkan baca paparan di bawah ini.
B. Isi Materi Seminar
I. Latar Belakang
Sejarah bagi siswa sekolah kita bukanlah mata pelajaran yang pantas difavoritkan. Tentu saja pendapat ini masih bisa di sanggah. Berdasarkan wawancara terhadap beberapa siswa SMA Negeri 1 Enam Lingkung diperoleh fakta bahwa sebagian siswa menanggap pelajaran sejarah sesuatu yang kurang menarik. Mereka berasumsi bahwa penyampaian materi sejarah terlalu monoton, hanya menghapal dan ketinggalan zaman, hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi jenuh, pasif, dan mengantuk. Akibatnya pembelajaran tidak efektif, aktivitas siswa rendah karena pembelajaran didominasi guru.
2. Penyebab Kurangnya Minat Siswa dalam Belajar Sejarah
Untuk pelajaran Ilmu-ilmu Sosial khususnya pelajaran sejarah ada beberapa sebab yang menyebabkab rendahnya minat dan motivasi siswa dalam sejarah, diantaranya
1) Ada persepsi yang menyatakan bahwa pembelajaran ilmu-ilmu sosial khuhususnya pelajaran sejarah membisankan, karena kajiannya kurang menarik
2) Rendahnya aktivitas belajar, sehingga siswa kurang memahami konsep-konsep materi yang disjarkan guru
3) Sajian-sajian pembelajaran sejarah tidak tepat sasaran dan tidak sesuai dengan situasi sosial lingkungan sekitar siswa
4) Interaksi pembelajaran dalam kelas cenderung monoton, guru asyik berceramah, sedangkan para siswa pasif sebagai pendengar
5) Metode yang digunakan guru kurang variatif
6) Adanya tuntutan pemenuhan kurikukum yakni menghapal semua bab-bab materi yang tersajikan dalam aneka buku wajib mata pelajaran
7) Guru jarang menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran sejarah.
8) Prestasi belajar siswa dalam pembelajaran sejarah rendah.
9) Adanya reduksi bahwa mata pelajaran sejarah sulit dan menjenuhkan
10) Belum digunakan IT dalam pembelajaran sejarah secara maksimal
12) Pelajaran sejarah tidak masuk dalam mata pelajaran yang di UN kan
13) Penamoilan yang kurang menarik dari saat menyajikan materi pelajaran
3. Menjadikan Pelajaran Ilmu-ilmu Sosial Khususnya Pelajaran Sejarah sebagai Mata Pelajaran Menarik dan Menyenangkan
Ada beberapa hal yang dapat membangkitkan semangat dan minat siswa belajar ilmu-ilmu sosial khususnya sejarah:
1) Pemberian motivasi/membuka sumbat botol
Mengapa fase inu disebut membuka sumbat botol? Mengajar bagaikan menuangkan air ke dalam botol, supaya air bisa masuk, botol harus dalam kondisi terbuka, jika botol masih tertutup, maka air tidak akab masuk, dan aiir akan tumpah kemana-mana.
Air yang kita tuangkan ibarat ilmu, sedangkan botol ibaratkan siswa. Langkah awal yang kira lakukan adalah membuka fikiran suswa untuk menerima informasi yang akan kita berikan. Jika kita ingin informasi masuk ke otak siswa, maka mereka harus terbuka otaknya, jika otak mereka tertutup, maka informasi yang kita berikan akan sia-sia bagaikan air yang mengali kemana-mana,
2) Memunculkan Ketertarikan Siswa pada Guru yang Bersangkutan
Guru yang hebat senantiasa mampu memberikan kesan yang terbaik yang bisa dikenang oleh siswa sepanjang hudupnya. Kesan yang baik adalah kesan yang membuat siswa berubah ke arah yang lebih baik, kesan yang baik akan mampu menyulap ketidak sukaan seorang siswa terhadap suatu mata pelajaran menjadi sebakiknya.
3) Mendekatkan Sejarah dengan Lungkungan Siswa
Pembelajaran sejarah akan menjadi menarik jika siswa merasakan terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Banyak materi sejarah yang sangat dekat dengan kehidupan siswa. Dalam pelajaran sejarah, salah satu materi yang bisa diaplikasikan atau dipraktikkan oleh siswa adalah tentang penelitian sejarah. Yang paling sederhana, misalnya siswa meneliti sejarah perkembangan sekolahnya, membuat biografi guru idolanya dan permasalahan yang berhubungan kehidupan sekolahnya, Tidak hanya lingkungan sekolah sekolah saja, keluarga sebagai lingkungan terdekat siswa, juga bisa menjadi objek yang akan diteliti. Sebagai contoh membuat tulisan tentang silsilah keluarga mereka dan membuat autobiografi kehidupan mereka sendiri.
4) Penggunaan Metode dan Model Pelajaran yang Sesuau dengan Kondisi dan Materi
Menarik atau tidaknya guru dalan menyampaikan materi sangat tergantung pada metode dan pendekatan yang digunakan. Sampai saat ini tidak ada satupun pendekatan dan metode yang cocok untuk semua materi dan keadaan siswa. Metode yang digunakan tergantung dengan ruang lungkup materi pelajaran, sarana yang ada, kondisi siswa dan kesiapan guru,
Berikut ini metode pembelajaran dalam pembelajatan sejarah yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran
a. Metode Diskusi
b. Metode Simulasi
c. Metode Problem Solving
d. Metode Karyawisata
e. Metode Tanya Jawab
f. Tutor Sebaya
5) Penggunaan Teknologi Informatika dalam Pembelajaran
Dengan menggunakan media berbasis IT kita mamou menarik siswa untuk berpartisipasi dalam proses belajar mengajar, kita dapat menghadirkan dan mendekatkan siswa terhadap materi pelajaran yang sedang kita sampaikan, dengan IT kita menampilkan film/video singkat berbagai peristiwa sejarah,
6) Penggunaan Media yang Menarik
Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media di bidang pendidikan apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Dalam sebuah seminar Prof Mestika Zet mengatakan bahwa guru harus mampu menggunakan multi media dalam menyampaikan materi, bagaimana seorang siswa akan dapat memahami fosil, manusia purba, candi borobudur, Sukarno-Hatta atau tokoh-tokoh sejarah lainyta bila hanya disampaikan dengan cerita saja tanpa mampu “menghadirkan” apa yang dibicarakan tersebut di dalam kelasnya. Media seperti power pount mampu menghadirkan hal tersebut, sehingga siswa dapat melihat dan mampu mengingat lebih lama, sebab sebuah gambar mampu menyampaikan ratusan bahkan ribuan kata-kata pesan.
4. Penutup
Tertariknya siswa belajat bidang studi tertentu tidak tergantung apakah pelajaran IPA, IPS, teknik, seni dan lain-lain namun lebih banyak tergantung pada kemampuan guru menyampaikan materi yang bersangkutan dan ditopang oleh sarana prasarana yang tersedia,
Sumber
1. Arsyad, Azhar Prof Dr. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada
2.Munir Abdullah. 2019. Super Teacher. Yogyakarta, Pedagogis
3. Bachtiar, Suseno. 2012 Memahami Psikologi Anak Didik, Pinang Merah, Yogyakarta
4. Sukadi. 2012. Guru Inspuratiif. Yrama Widya, Bandung
5. Yosodipuro Arif. 2013. Siswa senang Guru Gemilang. Gramedia Pustaka Utama, Jajarta
6, Mendler, Allen. N. 2010. Mendidik dengan Hati. Bandung, Kaifa
7. Syamdani. 2011. Menjadi Guru Hebat. Jakarta, Teras
8. Paterson Khaty. 2906. Dilema dalam pengajaran. Jakarta , Gramedia
Tinggalkan Balasan