Ayo Berkunjung dan Mengenal Tugu Kilometer Nol Indonesia-Sabang Pulau Weh
A. Pengantar
Hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki monumen yang berharga, termasuk Sabang dan Merauke memiliki Tugu Kilometer Nol. Slogan ‘Dari Sabang sampai Merauke’ dipopulerkan Presiden Soekarno dari ucapan seorang perwira Belanda bernama Jenderal J.B. van Heutsz mengklaim kemenangan Perang Aceh pada 1904, yakni “Vom Sabang tot Merauke”. Sabang dan Merauke merupakan dua kota di ujung paling barat dan paling timur Indonesia yang sama-sama memiliki Tugu Kilometer Nol.

Dokumentasi Foto dengan latar Tugu Kilometer Nol Indonesia-Sabang Pulau Weh (Kamis, 29 Desember 2016)
Alhamdulillah pada akhir tahun 2016, tepatnya pada hari Kamis 29 Desember 2016, penulis dan rombongan guru Penjaskes Kabupaten Tanah Datar dan keluarga berkesempatan bertandang ke Sabang. Setiba di Pelabuhan Balohan Sabang, mobil sewaan telah menanti untuk mengantrakan ke tempat wisata di Sabang. Dan tempat wisata yang pertama kami singgahi adalah Taman Sabang Merauke, karena memang lokasi ini yang lebih dekat dari Pelabuhan Balohan Sabang. Selanjutnya baru kami menuju Tugu Kilometer Nol Sabang. Jadi kunjungan ke lokasi Tugu Kilometer Nol ini adalah agenda kedua yang kami lakukan di Sabang Pulau Weh. Sudah pernahkan Anda ke Tugu Kilometer Nol Indonesia Sabang ini? Tak apa Kalau belum, dan bila ingin tahu tentang tugu ini bisa Anda baca paoaran di bawah ini. Oke!
B. Lokasi
Tugu Kilometer Nol terletak di areal Hutan Wisata Sabang tepatnya di Gampong Iboih Ujong Bau, Kecamatan Suka karya atau sekitar 5 km dari Pantai Iboih. Letaknya di sebelah barat kota Sabang sekitar 29 kilometer atau memakan waktu sekitar 40 menit jika menggunakan kendaraan.
Letak Tugu Kilometer Nol Indonesia di hutan yang masih asri nan virgin, di paling ujung Pulau Weh yang berhadap langsung ke Selat Malaka menambah daya tarik tersendiri bagi para wisatawan berfoto di monemunen yang bertulisan “KILOMETER O INDONESIA”.
Sebenarnya Titik Nol Ujung Barat Indonesia yaitu berada di Pulau Rondo. Namun, akses kesana masih sulit, sehingga di tetapkan titik Nol Kilometer Indonesia Bagian Barat berada di Pulau Weh, Sabang. Kita masih bisa melihat Pulau Rondo dari Titik Nol Kilometer ini, apalagi saat cuaca cerah. tersedia tempat untuk melihat View Pulau Rondo di Titik Nol Kilometer Sabang ini.
Bila dilihat posisi atau letak antara Sabang, tugu nol kilometer, dan Pelabuhan Balohan, maka Lokasi geografis kota Sabang berada di sebelah Timur Laut pulau Weh, sementara Tugu Kilometer Nol berada di sisi Barat Laut pulau Weh. Sedangkan Pelabuhan Balohan berada di sebelah selatan dari Kota Sabang (berjarak 10 Km).
C. Perjalanan Menuju Tugu Kilometer Nol Sabang
Setelah usai mengambil dokumentasi foto dan menggali informasi di Taman Sabang-Mearauke penulis dan rombongan pun bergegas untuk melanjutkan perjalanan yaitu untuk ke Tugu Nol Kilometer Sabang. Jalanan untuk menuju tugu titik nol kilometer sangatlah mulus dan berbelok serta jalanan cukup sepi saat itu. Sepanjang jalan menuju lokasi tugu kilometer nol dikelilingi hutan dan pantai, sehingga keindahannya dapat dinikmati pengunjung, apalagi puluhan monyet/kera bisa ditemui di pinggir jalan, yang bisa jadi menambah dayak tarik bagi pencinta wisata flora dan fauna.

Sepanjang jalan Sabang-Tugu Kilometer Nol ditumbuhi barisan pepohonan hijau dan rindang, sehingga membuat sejuk mata memandangnya (Sabang Pulau Weh, Kamis, 29 Desember 2016)

Sisi lain Sepanjang jalan Sabang-Tugu Kilometer Nol, jalan mulus, tikungan dan tanjakan (Sabang Pulau Weh, Kamis, 29 Desember 2016)
Mobil sewa yang kami tumpangi melaju dengan kecepatan tinggi , namun meski begitu sopir tetap harus berhati-hati mengendarai mobilnya, karena banyak tikungan yang berbahaya tentunya. Jalanan yang tadinya cukup lebar, berubah mengecil saat menuju ke Tugu Nol Kilometer Indonesia. Jadi jika ada dua mobil saling melintas berlawanan, akan sangat sulit dan harus ada yang mengalah untuk bisa lewat. Suasana masih asri banget, dan selama perjalanan bisa melihat Pulau rubiah dan pulau lainnya dari ketinggian sabang ini.
D. Titik Kilometer Nol Indonesia-Sabang
Tugu Kilometer Nol RI biasa disebut Monumen Kilometer Nol merupakan penanda geografis yang unik di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan perannya sebagai simbol perekat Nusantara dari Sabang di Aceh sampai Merauke di Papua. Tugu ini bukan saja menjadi penanda ujung terjauh bagian barat di Indonesia tetapi juga menjadi objek wisata sejarah bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Alhamdulilah penulis dan rombongan bisa juga sampai di di Tugu Nol Kilometer, suatu lokasi penanda geografis ujung Barat Indonesia di Sabang Pulau Weh ini.

Dokumentasi Foto dengan latar Tugu Kilometer Nol Indonesia-Sabang Pulau Weh (Kamis, 29 Desember 2016)
Saat tiba di kawasan Tugu Kilometer Nol setiap pengunjung wajib membayar uang restribusi di pintu gerbang dengan biaya restrubusi Rp5.000/mobil atau motor. dan kemudian setiap kendaraan berjalan pelan untuk kemudian mencari parkir yang nyaman.
Tugu Nol Kilometer Indonesia adalah tugu setinggi 43,6 meter dengan letak geografis yang berada pada Garis Lintang 05° 54′ 21.42″ LU dan Garis Bujur 95° 13′ 00.50″ BT. Penentuan posisi geografis ini diukur oleh pakar BPP Teknologi dengan menerapkan teknologi satelit Global Positioning System (GPS).
Di lantai pertama monumen terdapat sebuah pilar bulat dan terdapat prasasti peresmian tugu yang ditandatangani Wakil Presiden Try Sutrisno, pada 9 September 1997. Di lantai kedua terdapat sebuah beton bersegi empat dimana tertempel dua prasasti yaitu prasasti pertama ditandatangani Menteri Riset dan Teknologi/Ketua BPP Teknologi BJ. Habibie, pada 24 September 1997. Prasati kedua menjelaskan posisi geografis tempat ini yaitu 05 54″ 21,99 Lintang Utara – 95 12″ 59,02″ Bujur Timur.
Tugu Kilometer Nol Indonesia kini semkin menarik tampilannya. Semakin pantas dijadikan tempat berfoto sebagai kenang-kenangan tanda sudah pernah sampai ke titik paling barat Indonesia itu. Berubahnya penampilan tugu tersebut setelah Pemko Sabang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) setempat menambah tulisan KILOMETER 0 secara mencolok di bagian depan tugu setinggi 43,6 meter itu.

Dokumentasi Foto di Papan Letter Kilometer O Indonesia di Tugu Nol Sabang Pulau Weh (Kamis, 29 Desember 2016)
Letter KILOMETER 0 tersebut dibuat dari beton cor dan dicat merah marun, sehingga terlihat kontras dari jauh. Di bagian bawahnya dibuat lantai beton sehingga memudahkan pengunjung berfoto dengan dua latar belakang sekaligus: letter KILOMETER 0 dan Tugu Kilometer Nol itu sendiri. Selama ini saat pengunjung berpose untuk sesi pengambilan gambar di lokasi ini, yang terlihat cuma tugu tanpa ada tulisan Kilometer 0 di bagian bawah. Tapi sekarang, sudah tampak tulisannya dengan jelas
Menurut informasi dari teman-teman penulis yang pernah berkunjung sebelum tahun 2014 ke Sabang dan mereka pernah berfoto di Tugu Km Nol tapi tak ada letter Kilometer 0-nya. Jadi bebeda dengan saat penulis berkunjung pada akhir tahun 2016 ini lokasi ini menjadi lebih lengkap, menarik, dan informatif dengan adanya letter 0 kilometernya.
Tugu Nol Kilometer Sabang sebenarnya tidak dipancangkan persis di garis terluar sisi barat wilayah Indonesia. Sebenarnya secara teknis, masih ada pulau di sisi paling barat Indonesia yaitu Pulau Lhee Blah, berupa pulau kecil di sebelah barat Pulau Breuh. Hal ini sama terjadi dengan pulau paling selatan yaitu Pulau Rote, walau secara teknis Pulau N’dana ialah pulau paling selatan di Indonesia.
Tugu Nol Kilometer di Sabang memiliki kembarannya yaitu di Merauke, tepatnya di Distrik Sota, Kabupaten Merauke, sekira 75 kilometer dari pusat Kota Merauke dan 3 kilometer dari Tugu perbatasan dengan Negara Papua New Guinea.
E. Pemandangan Laut Sekitar Tugu Nol Kilometer Sabang
Secara geografis untuk Kota Sabang sendiri berada pada 95°13’02”-95°22’36” BT, dan 05°46’28”-05°54′-28″ LU, merupakan wilayah administratif paling utara, yang mana berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga yakni, India, Malaysia, dan Thailand. Sabang merupakan pulau unit dan strageis diapit oleh dua litasan tersibuk di dunia, diantaranya Selat Malaka dan Samudera Hindia. Setiap para wisatawan yang menikmati indahnya laut lepas juga bisa menyaksikan langsung lalulalang kapal-kapal cargo yang melintasi kedua selat tersebut.
Dengan letak kota Sabang stategis tersebut, membuat kota Sabang menjadi sangat menarik. Tak terkecuali dengan Tugu Nol Kilometer Sabang ini. Di mana tugu ini menghadap langsung ke lautan. Menghadap laut dengan angin yang begitu sejuk, sangat cocok untuk santai di sore ataupun pagi hari. Pemandangan dari atas tugu sungguh sangat menawan dimana membentang samudera lepas yang seakan tak terbatas. Matahari larut di birunya air laut Samudera Hindia. Menikmati sunset di ujung paling barat kepulauan di Indonesia ini tak mungkin tersandingkan dengan pengalaman sunset di bagaian lainnya kecuali Tugu Nol Kilometer di Merauke.
Cerita dari teman-teman, kita juga bisa melihat Sunset / Matahari Tenggelam dari sini. Namun seribu kali sayang, berhubung rombongan kami saat berkunjunt ke titik Nol ini pada siang hari jadinya tidak sempat untuk melihat Sunset di Titik Nol Kilometer Indonesia ini.
Suara-suara beraneka ragam burung dari hutan yang masih perawan itu membuat wisatawan enggan beranjak meninggalkan Tugu Kilometer Nol Indonesia, ditambah lagi warna air laut yang kebiru-buran dan gemuruhnya pecahan ombak dari laut lepas (Selat Malaka) tentu sangat menyenangkan dan membuat pikiran fres nan segar sembari menikmati jajanan Air Kelapa Muda dan Rujak Khas Sabang.
Warung-warung penjual makanan/minuman, maupun penjual bermobil sangat ramai memadati bahu jalan di sebelah kiri dan kanan jalan, bahkan mereka menutupi pemandangan ke arah laut Samudera Hindia (arah barat). Untung saja masih ada celah sehingga banyak pengunjung yang berfoto dengan latar belakang laut Samudera Hindia.
F. Fasilitas
Selain tersedia tempar parkir, di tugu Nol kilometer Sabang ini juga tersedia toilet, mushola. Selain itu di lokasi ini juga terdapat warung-warung souvenir. Beberapa souvenir menarik dapat Anda temukan di sini. seperti cenderamata dari batok kelapa hasil buah tangan masyarakat Desa Ie Meulee-Ujung Kareung. Oleh-oleh untuk Anda yang modis bisa membeli kaos t-shirt berdesain unik khas tagline kata-kata unik tentang Sabang. Bagi yang berkunjung siang hari dan lupa membawa kaca mata hitam dan topi lebar, di lokasi ini pun kedua barang tersebut cukup banyak dijajakan diwarung-warung.
G. Sertifikat Penanda Telah Berkunjung ke Titik Kilometer Nol Sabang
Berada di Kilometer Nol Indonesia akan memberikan sensasi yang berbeda bagi pengunjung. sebagai bukti bahwa kita pernah berada di Kilometer Nol Indonesia, kita dapat meminta piagam/sertifikat Kilometer Nol di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sabang. Jadi, seain bisa berfoto di depannya, traveler juga bisa mendapatkan sebuah sertifikat bernama Sertifikat 0 Km Indonesia. Sertifikat ini bisa jadi bukti bahwa Anda pernah berkunjung ke Indonesia paling barat.
Tinggal menyebutkan nama lengkap, serta membayar biaya administrasi yang sangat terjangkau, sertifikat akan langsung dicetak saat itu juga. Sertifikat ini lengkap dengan nomer pengunjung ke berapa serta stempel dan tanda tangan asli pejabat yang berwenang.
Sertifikat “KILOMETER NOL INDONESIA” dengan kalimat Kilometer Zero, The Westernmost Point Of Indonesia dengan tandatangan dari Walikota Sabang. Untuk menebus sertifikat ini, pengunjung harus membayar sebesar Rp30.000
H. Upaya Pengembangan Tugu Kilometer Nol dan Objek Wisata Lainnya.
Tugu Kilometer Nol (0) di Kota Sabang, Provinsi Aceh (NAD), di ujung paling barat Negara Republik Indonesia menarik dikunjungi dan bisa menjadi objek wisata sejarah nusantara jika dikembangkan sesuai potensinya secara maksimal.
Lokasi ini (kilometer Nol) banyak dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara, apalagi setelah jalan menuju tempat bersejarah tersebut kini sudah mulus. Kini yang diperlukan kiat untuk mempromosikannya.Tugu kilometer nol, tempat dimulainya penghitungan kilometer pertama di Indonesia,
Pemerintah sedang berupaya menata kembali lokasi tugu kilometer nol tersebut. Telah dialokasikan Rp 60 juta dari APBK 2013 untuk membiayai pembangunan letter KILOMETER 0 itu. Masih akan ditambah dengan taman dan penyempurnaan detail lainnya supaya daya tariknya sempurna. Selain itu tentunya termasuk dengan pembangunan jalan, sehingga akses jalan ke lokasi ini menjadi lancar. Pemerintah Kota Sabang selain berupaya mengembangkan berbagai potensi wisata yang terdapat di Sabang, termasuk objek tugu Nol kilometer, juga terhadap objek wisata lainnya yang memilikindaya tarik, seperti wisata bawah laut di Gapang-Iboih. Pengembangan potensi wisata diprioritaskan untuk mendongkrak penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
I. Tugu Nol Kilometer di Bawah Laut
Penanda letak geografis paling ujung Indonesia Tugu Nol Kilometer di Pulau Weh Sabang, tidak hanya ada di daratan. Penanda tersebut, kini ada juga di dasar laut dan menjadi tujuan wisata para penyelam.
Tugu Nol Kilometer di bawah laut berada di kedalaman 12 meter di bawah laut Rubiah. Tugu itu dibangun oleh masyarakat Iboih dan beberapa tim selam Scuba Weh Diving Center, Rubiah Tirta, dan Hore-Hore Dive Club (H2DC) Aceh. Pengerjaan areal itu dilakukan selama dua satu bulan dan diresmikan pada akhir Desember 2015.
Banyak penyelam yang berpose di seputaran tugu. Di lokasi itu juga terdapat beberapa kursi dan meja serta taman karang layaknya taman di daratan pada umumnya.
J. Penutup
Tugu Nol Kilometer RI atau biasa disebut Monumen Kilometer Nol merupakan sebuah penanda geografis yang unik di Indonesia. Hal ini berkaitan perannya sebagai simbol perekat Nusantara dari Sabang di Aceh sampai Merauke di Papua. Salah satu tugu Nol Kilometer Indonesia terdapat di Sabang. Jadi bila kita bercerita tentang Sabang kepada orang-orang di luar Provinsi Aceh, pasti mereka langsung terbersit tentang titik Nol (0) Indonesia. Titik 0 Indonesia ditandai oleh sebuah tugu, yang di sebut Tugu Nol Kilometer Indonesia Sabang.
Bila Anda bertandang ke Aceh tidak seru bila belum ke titik Nol Kilometer Sabang ini. Jadi, bila ke Aceh jangan lupa untuk menyempatkan diri menyeberang kevSabang Pulau Weh, guna menyaksikan titik 0 kilometer Indonesia Sabang ini ya! Oke.
Referensi
Tersedia “Mengenal Makna Tugu Nol Kilometer” http://lifestyle.okezone.com/read/2014/06/24/ Diakses Senin 16 Januari 2017 Jam 11.59
Tersedia “Pariwisata Tugu Nol” http://auliaoktavella.it.student.pens.ac.id/Aceh/ Diakses Senin 16 Januari 2017 Jam 13.04
Tersedia “Sampai Juga di Titik Nol Kilometer Sabang” http://www.medanwisata.com/2015/10/!Diakses Senin 16 Januari 2017 Jam 14.20
Tersedia “Tugu Nol Kilometer Sabang” http://www.daftartempat.com/2014/04/ Diakses Senin 16 Januari 2017 Jam 13.59
Tersedia “Tugu Km 0 Indonesia Kini Semakin Menarik” http://aceh.tribunnews.com/2014/01/26/ Diakses Senin 16 Januari 2017 Jam 13.34
Tersedia “Tugu Km 0 Indonesia Magnet Wisatawan ke Sabang” http://aceh.tribunnews.com/2014/01/26/ Diakses Senin 16 Januari 2017 Jam 13.42
Tersedia “Tugu Kilometer Nol Sabang” http://www.pulauwehaceh.com/2015/02/tugu-kilometer-nol-sabang.html Diakses Senin 16 Januari 2017 Jam 10.42
Tersedia ” Yuk jalan-jalan ke Tugu KM Nol Sabang di Pulau Weh, Aceh” http://motobikerz.com/ Diakses Senin 16 Januari 2017 Jam 13.19
Tinggalkan Balasan